11

963 84 13
                                    

haloooo

Aku kembali dengan membawa chapter baruu. Semoga suka yaa. 

Selamat membaca~~





𝕄𝕒𝕗𝕚𝕒

.

.

.

.

.








"Soonyoung?! Seokmin?!"

Jeonghan memekik histeris ketika melihat keadaan Soonyoung dan Seokmin yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Seungcheol memapah Soonyoung dan Seokmin berusaha berjalan sendiri, sementara beberapa bodyguard mengikut di belakangnya.

"Hannie?" Seungchol membuka suara kemudian melangkah maju.

"Apa yang terjadi denganmu dan Soonyoung? Bagaimana kalian bisa terluka? Dan kenapa Soonyoung yang terlihat lebih parah" Tanya Jeonghan khawatir.

"Dia terkena tusukan ketika menyelamatkan Seokmin." ujar Seokmin sambil

Jeonghan bersama yang lain berniat hanya untuk jalan-jalan bersama sekalian melepas rasa bosan Minghao. Namun ia tidak menyangka bahwa akan terjadi penyerangan di tempat umum.

"Dimana Dokter Jihoon dan Joshua?" Tanya Seungcheol

"Mereka masih menangani Minghao." Jawab Jeonghan.

"Kamu baik-baik saja Seungcheol?"

Seungcheol mengangguk atas pertanyaan Jeonghan, Sang kekasih. Setelah helikopter yang membawa Mingyu dan Seungcheol  menuju restoran tempat Minghao dan yang lain berkumpul, mereka berdua langsung memisahkan diri. Seungcheol dengan segera membantu Soonyoung dan Seokmin yang kewalahan melawan musuh Phoenix.

"Bawa Soonyoung dan Seokmin pada ruang perawatan!" Perintah Jeonghan khawatir. 

Jeonghan meraih satu lengan Seokmin, membantu Seokmin untuk mempercepat langkah menuju ruang perawatan tepat di sebelah ruangan tempat Minghao berada.

"Argh!!" Soonyoung menggeram, merasakan sakit pada perutnya ketika Seungcheol membawanya berbaring di atas ranjang.

"Bertahanlah sebentar Soonyoung!"

Para perawat yang tidak ikut menangani Minghao segera mengambil alih Soonyoung dan Seokmin. Seungcheol dan Jeonghan beranjak mundur, menjauhi ranjang pasien. Tidak lama setelah itu, Joshua memasuki ruangan Edward. Meminta Seungcheol dan Jeonghan menunggu mereka di depan ruang perawatan.

"Cheol..." panggil Jeonghan dengan nada bergetar.

Seungcheol yang, melihat itu dengan cepat menarik si manis ke dalam dekapan hangatnya. Tangannya mengusap rambut Jeonghan dengan lembut.

"Sstt... tidak apa-apa. Semuanya akan baik-baik saja."

"A-aku takut sekali.. Aku lalai, hiks.."

"Sudah, jangan menangis. Semuanya akan baik-baik saja. Kamu tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Kamu udah melakukan yang terbaik, Hannie."

Dengan kesal, Jeonghan memukul dada Seungcheol membuat sang empu hanya bisa meringis.

"Oh iya, apa Mingyu belum keluar dari ruangan Minghao?"

Jeonghan menggeleng.

"Mungkin aku juga akan melihat Minghao sebentar. Dan sebenarnya apa yang terjadi, sayang?" tanya Seungcheol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAFIA  [GYUHAO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang