13

648 40 9
                                    

⚠️Peringatan⚠️
Tokoh bukan Original Character,
Nama character dan character boleh minjem dari Haruichi Furudate - sensei dalam manga haikyuu

Dalam cerita ini, mungkin kondisinya tidak akan sama seperti dalam manga aslinya.
Semoga suka :3

" Aku "
" Memaksa "

Tobio merespon patuh pada orang rambut coklat itu.

Orang itu menggandengnya menuju ke taman yang rimbun. Mengajak nya duduk di sebelahnya.

" Hah--- bukankah ini seperti waktu yang dulu? " Katanya,

" Apa maumu? " Sengak tobio

" Tidak ada, hanya ingin mengenang " jawabnya enteng.

Orang itu mendekatkan wajahnya ke tobio,
" Kau sedang punya masalah, ya ? "

Tobio memejamkan matanya dan menunduk,
" Bukan urusanmu "

Orang itu sedikit meringis geli.
" Kau tak bisa menyembunyikan apa - apa dariku. Aku tahu kamu, luar dan dalam "

Tobio mulai tak nyaman dengan tekanan orang itu.

"- kau mengingatnya bukan? Di sini, di taman ini. "

Tobio bergegas berdiri, dan meninggalkannya tanpa sepatah kata pun.

Sedangkan orang itu, tertawa kecil.

.
.
.

Tobio kembali berlari , meneruskan niatannya tadi. Mood nya benar berantakan. Entah apalagi yang akan ia hadapi setelahnya.

Tobio sampai hutan bukit sekolah.
Ia bersandar pada sebuah pohon. Berkeringat dengan nafas tersengal - sengal. Memendam segala masalahnya sendirian.

" Apa sih yang aku lakukan ? "

...

" Aku ini- "

Tobio diam sejenak, menyeringai geli.
" Aku ini- aku kenapa ? "

" Kenapa aku gampang sekali terprovokasi"

" hinata- kurang ajar! "

Tobio menggeplak pohon tidak bersalah yang ia sandari dengan kencang.
Sembari menyeringai seram ia menatap tajam sisi hutan yang lain.

.
.
.

Shouyo masih bersama perempuan itu, bulu kuduk nya tiba - tiba merinding sesaat.

" Huuu~~ kenapa ini, sepertinya ada yg dendam padaku "  ujarnya

" ada apa, shouyo? " kata perempuan itu,

" ah , tidak! Tidak ada apa - apa. Kita mampir ke toko dekat sini sebentar, yuk. Ku belikan kamu es krim " katanya riang

" em. Terimakasih. Shouyo " balas perempuan dengan rambut sedikit blonde itu.

Diceritakan setelah 10 menit berjalan mereka menemukan sebuah toko kelontong dan masuk ke dalamnya.

" Permisi, bibi ... " kata shouyo

" iya, silahkan " kata bibi pemilik toko.

" apakah di sini menjual es krim, bibi ? " tanya shouyo

" tentu saja, ada! Di pojok an situ, dekat dengan rak detergent "

" ah! Terimakasih, bibi "

Shouyo berjalan ke arah freezer es krim itu,

" uuuuuuu~~~ keliatan segar sekali, ya! "
" kau ingin yang mana ? "

" aku- aku terserah kamu saja " jawabnya

omega(?)  ( Slow update ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang