2\\ mengangkat murid

543 54 0
                                    

"Hai nona manis, namamu siapa?"
_________________________________________________

Saki POV:

Aku baru saja mau membeli semangkuk ramen ukuran kecil, tapi kenapa tadi ada preman yang meminta uang padaku? Aku hanya gadis sebatang kara.. tak ada yang bisa di harapkan dariku... Aku kembali ketempat aku menetap, tepatnya dibawah pohon tinggi di jalanan.

Aku kembali duduk dan menahan rasa lapar yang sangat menyakitkan. Aku menatap bulan yang terang bagaikan cahaya hidup... Andai aku diberi kesempatan untuk merubah takdir, ku pastikan aku berjuang agar tidak seperti ini...

Tapi, ada seorang wanita cantik dan anggun yang sedang berjalan melewati jalan ini, aku akan coba meminta sedikit uang padanya, tapi diluar dugaan ku. Dia menghampiri aku dan menanyakan namaku.

"Hai nona manis, namamu siapa?" Ucap wanita itu lembut kepadaku.

End of Saki POV:

Author POV:

"Siapa namamu? Kau tersesat?" Ucapnya (y/n) lembut.

"H-ha? Maksudku! N-namaku Saki..." Ucap gadis bernama Saki itu.

"Saki yaa? Nama yang bagus! Kau tinggal dimana? Kau sendirian disini?" Tanya (y/n) pada Saki.

"A-aku tidak punya tempat tinggal... A-aku tidak punya keluarga..." Jawabnya menundukkan kepalanya, (y/n) yang melihat itu jelas menunjukkan senyumannya ke Saki.

"Nona Saki, bagaimana jika kau tinggal bersamaku? Aku mempunyai rumah di gunung sana, bagaimana?" Ucap (y/n) menawarkan, Saki terlihat jelas kebingungan karena ia memang membutuhkan rumah untuk tinggal, tapi ia juga mempunyai prasangka buruk tentang (y/n).

"A-apa tak apa..? A-aku tinggal d-dirumahmu?" Ucapnya takut-takut

"Tentu saja! Aku sangat menyambutmu jika kau ikut dengan ku!" Ucapku dengan senyuman yang sangat lebar, karena Saki percaya pada (y/n) jadi ia terima tawarannya.

Saat di jalan ia digendong oleh (y/n) kerumahnya, tapi saat dijalan (y/n) mendengar ada orang yang meminta tolong. Dengan cepat ia berlali ke arah itu, dan benar saja ada banyak pemburu yang tewas di pertarungan itu.

"Saki, kau tunggu disini dan jaga kakak ini ya! Aku pergi bantu yang lain dulu!" Ucapnya meninggalkan saki dengan sekumpul pria dan wanita yang terluka. Ia hanya menjaga dengan menutup pendarahan pada pemburu satu-persatu.

Meanwhile with (y/n) sekarang ia sedang mencari pemburu iblis yang masih bertarung, ia dengan segera membuat pedang salju miliknya dan menebas kepala iblis itu.

"Kalian tidak apa-apakan!!" Teriak (y/n)

"Yuki-san! Kami akan segera memulihkan diri! Di arah barat masih ada yang bertarung!" Ucap wanita yang sedang memulihkan teman pemburu iblis lainnya.

"Terimakasih infonya!" (Y/n) langsung melesat pergi ke arah barat, dan menolong pemburu itu.

Hingga, 25 menit berlalu ia kembali ke tempat Saki dan teman yang terluka.
"Saki... Maaf membuatmu menunggu..." Ucapnya tersenyum dengan nada lusuh atau capek. Saki yang melihat itu jelas langsung pergi memeluk (y/n) dan rasa lega.

"Maaf teman-teman... Aku tidak bisa memulihkan kalian, tenaga aku terkuras...." Ujarnya di anggukin oleh para pemburu iblis yang lain.

"Tidak.. terimakasih Yuki-san, kami semua terbantu karena mu.." ucap pria yang sudah mulai sadar.

"Baiklah, kalau begitu aku akan pamit pergi... Terimakasih atas bantuannya..." Ucapnya dan langsung pergi menjauh bersama Saki, dia tidak digendong kali ini. Mereka berjalan hingga akhirnya sampai di rumah.

Dengan reflek (y/n) duduk di teras rumah saking capeknya. Tapi berhubungan matahari mau terbit, mereka masuk ke kamar si (y/n) karena gelap. Tanpa kata lagi ia langsung pergi tidur di kamarnya, disusul oleh Saki yang juga kecapekan.




TBC.....

Short aja lah, cape. Mau bobo(⁠◡⁠ ⁠ω⁠ ⁠◡⁠)

Reincarnation [Kimetsu no yaiba] (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang