6\\ Kagaya kecil

444 41 0
                                    

Matahari sudah terbit, masih terlihat dua makhluk yang masih tertidur pulas di kamarnya. Sudah 3 jam berlalu sejak kedatangan dirinya di kediaman ubuyashiki, dan inilah perawakan dirinya saat tidur.

(Y/n) dengan rambut yang sudah kusut, dan ekornya yang mulai ngembang. Sementara Saki, ia sudah tak bisa dikomentari, dengan rambut yang acak-acakan, baju yang longgar, dan gaya tidur yang nauzubillah randomnya.

Satu jam berlalu lagi, dan akhirnya (y/n) bangun dari alam mimpinya. Disusul dengan Saki yang masih setengah sadar. (Y/n) berdiam diri sebentar dan segera pergi ke kamar mandi,Saki masih ceng'o jadi tinggalkan dia dulu.

"Anjier, masa aku tadi mimpi nikah Ama Mbah mujan! Mana sampe punya anak lagi! Random bet dah!" Ujar (y/n) seraya membasuh tangannya dengan lembut. Di sebelahnya sudah ada Saki yang masih setengah sadar, ia masih ngelamun dan fokus dengan sabun mandi itu.

(Y/n) menoleh ke arahnya, ia hanya menghelakan nafasnya. Dan segera menyadarkan dia.
"Saki, cepat mandinya hei! Kau masih harus latihan, walaupun kita sedang bertamu. Kau tetap harus latihan!" Ucapnya dengan tegas yang menyadarkan lamunan Saki.

"A-ah! Maaf Nee-sama! Aku akan mandi sekarang!" Sahutnya segera membilas dirinya dan membasuh dengan cepat. (Y/n) yang notabene udah selesai mandipun keluar dari kamar mandi dan mengganti pakaiannya.

"Anjay, dikasih yukata dong. Untung ada tudung nya, jadi cakep bet anjayy!" Seru (y/n) seraya memutar-mutarkan tubuhnya untuk melihat baju yang kiyowok itu.

"Yaudah deh, aku mau ke dapur dulu. Laper deh" lanjutnya dan berjalan menuju dapur, dilihat ada Amane yang sedang memasak Tori Donburi (masakan nasi dengan topping ayam).

"Amane-sama, izinkan saya membantu anda memasak. Tidak enak rasanya jika tuan rumah yang masak..." (Y/n) muncul dari belakang amane yang membuat dirinya terkejut, Amane menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Tidak.. biarkan saya yang memasak Yukina-san, justru tuan rumah yang menyiapkan masakan jika Tamu datang. Jika kamu mau menunggu silahkan duduk dibawah sana, ini akan segera selesai." Sahut Amane menolak dengan halus, (y/n) pun mengalah dan duduk dibangku lesehan, Saki tak lama datang dan duduk disebelahnya.

"Nee-sama, habis ini aku akan latihan dimana? Halaman disini tidak terlalu besar buat berlari, apa aku harus latihan dihutan?" Tanya Saki, (y/n) pun menoleh dan menjawab.

"Kau bisa berlari mengelilingi pagar rumah ini, dihutan terlalu berbahaya. Walau sudah pagi, tetap saja akan berbahaya bagimu." Jawabnya dan dibalas anggukan oleh Saki. Amane pun datang seraya membawakan makanan mereka, (y/n) dan saki berterimakasih tentang hal ini dan segera menghabiskan makanannya.

Setelah sekitar 15 menit mereka makan, berjalanlah mereka ke halaman untuk segera bersiap.

"Nee-sama, apa aku harus berlatih seperti kemarin? Atau ada tambahan?" Ujar Saki sembari berdiri di halaman dengan kaki telanjang. (Y/n) lantas menoleh dan menjawab.

"Latihan hari ini hanya mengelilingi pagar sekitar kediaman ini, latihan ini cukup buat dirimu berlari lebih cepat. Sekarang mulailah berlari." Jawabnya yang membuat Saki terhentak, dan menuruti buat pergi mengelilingi rumah ini.

Saki berlari keluar kediaman dan mulai jalan mengelilingi rumah ini.
"Baiklah" kata (y/n) dan kembali duduk di teras dengan onigiri dan teh Hijau.

"apakah kalian masih ingin melihatku begitu?" (Y/n) menoleh kearah yang dituju, terlihat ada kiriya, kuina, dan kanata yang sedang mengintipnya. Melihat itu mereka jelas bersembunyi darinya.

"Tak apa, kemarilah." Mereka bertiga yang sudah ketahuan pun mendekat kearahnya dan duduk disebelahnya, muka mereka malu-malu saat didekatnya (biasa anak-anak:v).

"Kalian anak oyakata-sama juga ya~? Bisa beritahu nama kalian? Pasti kalian punya nama yang indah...~" ucapnya senyum membuat ketiga anak itu tersentak, seperti menatapnya tak percaya.

"Uhm... Namaku kiriya" ucap Kiriya, anak berambut hitam.

"Namaku kuina!" Sambung kuina, anak yang bersemangat.

"Dan aku kanata! Kau mempunyai wajah yang cantik Yukina-sama!" Celetuk kanata, anak terakhir keluarga ubuyashiki, membuat (y/n) mengeluarkan blush kecil. Kiriya dan kuina pun mengangguk menyetujui itu.

"Ahh~... Begitu yaa, makasih pujiannya kanata-sama, tapi tolong panggil aku (y/n). Aku lebih nyaman dipanggil (y/n)." Sahut (y/n) membalas kanata, Merekapun mengangguk mengerti dan mulai memanggil dirinya dengan sebutan (y/n)nee-sama

"Baiklah! Akan kami panggil anda (y/n) nee-sama! Itu panggilan yang cocok denganmu!" Balas kuina mengusulkan panggilan, mereka pada setuju memanggilnya (y/n) nee-sama. Dan mereka pun mulai mengobrol, lalu tak lama datang seseorang dari kejauhan yg notabenenya adalah salah satu karakter penting di cerita ini..




TBC........

Minnaaa!!! Genki desuka~?

Semoga pada sehat semua yaaa!!

Selamat pagi, sore, malam untuk semuaaa~

Udah di revisi nih, tapi kayanya masih agak gmn gituu. Mayy kedepannya mungkin masik di revisi. Dan juga maaf kalo chapnya kependekan, otak lagi gak jalan (╥⁠﹏⁠╥⁠)

Cuman itu yg mau mayy bicarakan, see you next time!

Reincarnation [Kimetsu no yaiba] (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang