kenma's pov

218 50 1
                                    

Dia benar-benar suka membaca ...

━━━━━━

"Kau membaca apalagi, (Name)?" tanya Kenma, menggeser kursinya agar lebih dekat dengan tempat duduk sang gadis.

"Hm? Buku thriller, dong!" (Name) menyengir lebar. Kemudian, tatapannya beralih pada ponsel Kenma yang menganggur di meja pemiliknya. "Tumben gak main game?"

Kenma meringis. "Sudah tadi, tapi kalah terus. Aku jadi malas melanjutkan."

(Name) tersenyum tipis. "Yah, baguslah. Biar matamu istirahat juga. Tadi Kak Kuroo baru cerita lho, katanya semalam kamu bergadang hanya untuk main game."

Kalau sudah tertangkap basah begini, Kenma langsung mengalihkan pandangan, mengelus tengkuknya. Dalam hati mengumpati mulut sahabat masa kecilnya yang ember minta ampun.

"Jaga kesehatan, Kozume."

"Baik ...."

Asal kalian tahu saja, kalau sudah (Name) yang ceramah, Kenma akan menurutinya tanpa banyak membantah.

"Hmm, ngomong-ngomong ... aku jadi teringat salah satu tokoh di buku yang pernah kubaca." Sang gadis menutup bukunya, kemudian mengerling ke arah Kenma. "Dia mati terbunuh, tertikam dari belakang karena terlalu fokus bermain game," beber (Name) dengan santai dan tanpa dosa.

"(Name) ...." Alis Kenma bertaut, ia menatap sang gadis dengan wajah protes.

Sementara (Name) menyengir lebar, mengibas-ngibaskan tangannya. "Maaf, maaf."

Kenma bertopang dagu di meja sang gadis, menatap ke arah buku yang tadi (Name) baca. Dari cover-nya yang penuh bercak darah saja, Kenma sudah dapat menebak isinya seperti apa, ditambah ia paham betul selera bacaan (Name).

"Aku paham kamu suka cerita yang memacu adrenalin, tapi mungkin ... kamu harus mulai eksplor genre lain, (Name). Fantasy dan adventure sepertinya juga lumayan seru," usul Kenma. Benar-benar berusaha selembut mungkin, agar tak terkesan memaksa.

Ia tidak mau kalau (Name) sampai merasa dihakimi.

Namun, kekhawatiran Kenma tidak terjadi, sang gadis malah menanggapi dengan sangat santai. Mengangguk-angguk setuju. "Kau benar. Aku harus mencoba genre yang lain. Ada rekomendasi?"

Kenma tersenyum tipis. "Cobalah tanya Yachi. Aku rasa dia punya banyak rekomendasi buku bagus."

━━━━━━

... dan terkadang jadi agak mengkhawatirkan.

𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛 𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang