lost

172 38 1
                                    

Usai sudah di sini ...

━━━━━━

Lelaki putih itu duduk berselonjor di pinggir lapangan, tentu bukan karena malas, tetapi memang sedang waktunya istirahat sebentar. Walau galak, Sae tetap cukup pengertian untuk memberi waktu istirahat barang 5-8 menit.

Di saat teman-teman klub sepak bola bercengkerama, netranya menatapi jalan setapak menuju gerbang. Terlihat betul dari wajahnya, ia menantikan seseorang.

Cepatlah datang. Hari ini aku sudah latihan dengan baik. Kamu harus tahu.

Kedua mata Nagi melebar, dadanya buncah oleh perasaan bahagia. Gadis itu sudah keluar dari gedung sekolah, berjalan lurus di jalan setapak menuju gerbang.

Walau begitu, Nagi tak ada niat memanggil, ia yakin gadis itu akan inisiatif menghampirinya.

Ia pikir begitu.

Sang gadis malah berjalan membelakanginya, berbelok ke kanan.

Setelah keluar dari gedung sekolah, hanya ada jalan setapak menuju gerbang, tetapi di pertengahan jalan itu, terdapat persimpangan. Ke kiri lapangan sepak bola, dan ke kanan gimnasium untuk klub voli.

Melihat jalan yang sang gadis pilih, Nagi paham. Punggung yang menyandang ransel putih itu, tengah mengucapkan selamat tinggal padanya.

━━━━━━

... Nagi Seishiro harus merelakannya.

𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛 𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang