Dia itu ...
━━━━━━
Selesai dengan kelas tambahan, maka pulang ke rumah dan tidur sampai besok pagi adalah hal yang paling (Name) ingin lakukan saat ini. Namun, saat melewati lapangan bola, langkahnya terhenti. Netranya langsung hanya fokus pada sosok lelaki berambut putih lebat yang malah duduk memeluk lutut di tepi lapangan. Padahal teman-temannya masih semangat latihan.
Sambil menggeleng-gelengkan kepala dengan tatapan prihatin, (Name) menghampiri lelaki itu. "Oi, Nagi!"
Yang dipanggil segera menoleh, wajahnya yang tadi terlihat lemah-lesu-lunglai langsung cerah. "(Name)!"
(Name) berkacak pinggang, berdiri di sebelah Nagi. "Kau kenapa malah duduk di sini?"
"Capek, ah. Kak Sae juga sudah kasih izin buat istirahat."
Dibanding begitu, sepertinya Sae memberi izin karena merasa percuma saja memaksa Nagi tetap berlatih. Beliau sudah lelah dengan adik kelasnya yang satu itu. Sudah hafal betul tabiatnya pemalas, dan hidup hanya untuk tidur.
"Kalau akhirnya begini, buat apa coba kau masuk klub sepak bola?" (Name) berakhir duduk di sebelah Nagi, menghadap lapangan.
"Dipaksa Reo."
Alasan yang singkat, padat, jelas, dan mudah ditebak. Sudah pasti masuk klub sepak bola bukanlah keinginan Nagi sendiri, lihat saja sekarang, tak ada semangat sama sekali.
"Kenapa Reo memaksamu masuk klub sepak bola?"
"Katanya aku genius."
"Hmm, begitu." (Name) bergumam sendiri, kemudian kembali berkata, "tapi kalau kau malah begini, kenapa tetap memilih masuk?"
"Ah ...." Nagi melirik (Name) yang tengah menatapnya dengan heran, lalu kembali menatap ke arah lapangan. "Kukira bakal mudah."
Lagi pula, Kenma sudah masuk klub voli. Aku juga harus punya sesuatu agar bisa dilihat. Batin Nagi melanjutkan.
Lagi, (Name) menggeleng-gelengkan kepala. "Kalau begitu lakukanlah dengan benar sampai selesai. Toh kamu sendiri yang memilih buat memulainya."
"Hmm, aku bakal serius berlatih, tapi besok saja, deh."
"Astaga ...."
━━━━━━
... sangat baik dan perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗪𝗛𝗜𝗖𝗛 𝗢𝗡𝗘
Fanfiction1 ¡!❞ - Sifat maupun sikap tak jauh berbeda. Sama-sama malas gerak banyak, dan sama-sama penggila game. Sementara kamu berada di antara mereka, yang katanya sama-sama menyukaimu. Lantas, pada siapa hatimu harus berlabuh? Si kucing atau si bayi bon...