24

661 17 1
                                    

Selesai mengirimkan video kepada seseorang. Jimmy menatapi layar ponsel yang menunjukkan jam 11 siang.
Sadar dirinya sudah terlambat kerja 3 jam lalu, Jimmy bergegas mengemudikan mobil ke arah perusahaan dan sempat berpapasan dengan sebuah mobil mewah dari arah berlawanan.
Thomas yang di tinggalkan oleh Jimmy di rumah sakit hanya bisa duduk dengan wajah frustasi.
"Mengapa jadi seperti ini," batin Thomas yang gusar memikirkan langkah selanjutnya yang akan ia ambil.
Thomas sebenarnya gusar bukan karena ia merasa bersalah atas apa yang di lakukan kepada Elsa. Melainkan takut Elsa mengungat cerai. Mengingat ia dan Elsa tidak terikat perjanjian pra nikah. Maka harta pernikahan akan di bagi bersama dan hal ini merugikan bagi Thomas yang tidak rela berbagi harta dengan Elsa.
"Aku harus meminta pendapat mom," batin Thomas yang sudah tidak bisa menemukan jalan terbaik untuk mempertahankan harta haram yang ia kumpulkan selama ini dari tangan Elsa.
Clara yang sedang bersantai di taman belakang rumah, ia tetiba di kejutkan oleh kedatangan Thomas yang tidak angin dan awan.
Thomas yang malas berbasa-basi, ia segera menceritakan apa yang terjadi hari ini dan termasuk ayahnya yang ikut campur urusan rumah tangga dirinya dengan Elsa. Tidak lupa Thomas menambah bumbu tidak sedap di hadapan Clara guna mendapatkan dukungan sang ibu.
Clara yang cemburu akan cerita Thomas mengenai Elsa yang mencari perhatian Jimmy. Ia pun mengeluarkan sumpah serapah dan caci makian yang tidak bisa di bendung lagi.
"Ini tidak bisa di biarkan," seru Clara yang berdiri dari tempat duduknya untuk membuat perhitungan dengan Elsa.
Thomas segera menahan pergelangan Clara.
"Jangan gegabah mom," Thomas berusaha menahan keinginan sang ibu untuk membuat perhitungan dengan Elsa.
"Jangan gegabah bagaimana? Wanita kotor itu tidak hanya merampas hartamu tapi berani mengoda ayahmu. Hal ini mana boleh di biarkan," Clara semakin menjerit mengebu-ngebu seperti kambing yang lepas tali setelah mendengar semua cerita bualan Thomas.
"Mom tenang dulu, kita susun rencana bersama-sama untuk membuat Elsa tidak mendapatkan satu sen pun dari hasil perceraian."
Clara mendengar seksama saran Thomas tapi ia masih tidak puas.
"Selanjutnya mom bisa menampar wajah Elsa dengan uang untuk meminta dia menjauhi Daddy," lanjut Thomas dengan idenya untuk menyingkirkan Elsa dengan bantuan Clara.
Clara mendengar saran Thomas sampai akhir. Ia pun setuju untuk bekerjasama.
"Elsa yang sudah tidak punya tempat tinggal dan uang. Aku yakin dia akan menerima uang dari mom," jelas Thomas dengan simpel agar wanita yang duduk dengan nafas memburu di hadapannya mudah memahami maksud dan tujuan perkataannya barusan.
"Idemu cemerlang juga, aku bisa menampar wajah jalang itu dengan segepok uang. Kemudian mempermalukan dia sesuka hati," tawa Clara pecah saat membayangkan rencana yang di katakan oleh Thomas berjalan mulus.
"Jangan senang dulu, masih ada masalah lain. Sekarang Daddy ingin mengusir Rinjani dan Lisa dari rumah karena hasutan Elsa," dusta Thomas dengan cerita selanjutnya yang membuat Clara mengangga tidak percaya.
"Serius!?"
"Ngapain aku kemari untuk bercerita," seru Thomas yang menujukan sikap anak mami.
Clara mengenggam tangan Thomas dengan semangat membara.
"Yang ini biar mom yang urus, kamu fokus jalani kehidupan mu bersama Rinjani dan Lisa. Jangan biarkan cucu kesayangan mommy tersakiti oleh wanita jalang itu!"
"Tapi," ragu Thomas mengingat watak ayahnya yang serius tanpa ingkar janji.
"Jangan pikirkan ancaman si wanita jalang itu, mom akan segera menyingkirkan dia secepat mungkin. Jika perlu pakai cara kotor," ucap Clara yang berusaha menyakinkan Thomas bawa kedepannya akan berjalan sesuai rencana.
Thomas memperlihatkan senyum bahagia, ia sudah berhasil menyakinkan ibunya untuk terlibat dalam rencana menyingkirkan Elsa secepat mungkin agar bisa hidup damai dengan Rinjani.
***
Keesokan paginya.

Sesuai peringatan, Jimmy sengaja datang ke rumah Thomas untuk mengecek keandaan.
Rinjani yang mengira ibu mertua datang bertamu. Ia segera membuka pintu. Seketika wajahnya yang berseri-seri menjadi pucat pasih.
"Ternyata tikus got masih di sini? Apa perlu aku beli pembasmi hama," ucap Jimmy dengan teguran menusuk kepada Rinjani yang memakai daster milik Elsa.
Rinjani tidak berani bersuara, ia menunduk kepala saat Jimmy berjalan masuk kedalam rumah.
Thomas yang sedang menyuapi Lisa sarapan pagi. Ia di buat terkejut oleh kehadiran Jimmy di pagi hari tanpa kabar berita mau datang bertamu.
"Daddy mengapa ke sini?" Thomas tanpa sengaja memperlihatkan wajah tidak senang akan kehadiran sang ayah yang di anggap menganggu waktu kebersamaan dengan keluarga kecil.
"Ini juga termasuk rumah aku, mengapa aku tidak boleh datang?" balas Jimmy dengan nada bicara lebih menohok dari Thomas.
"Ngomong-ngomong aku sudah memberikan waktu untuk dua tikus got itu waktu 5 menit untuk angkat kaki dari rumah ini," lanjut Jimmy dengan ucapan yang mengingatkan apa yang ia katakan semalam.
Thomas menghentikan aktivitas yang sedang ia lakukan.
"Dad tolong berikan waktu seminggu, aku sedang mencarikan tempat tinggal untuk Rinjani dan putri kami."
Jimmy menatapi Thomas dan wanita di belakang dengan tatapan sinis.
"Apa hubungannya dengan aku, lagian mereka bukan tanggung jawab aku dan juga bukan siapa-siapa aku. Untuk apa aku harus kasihan kepada dua tikus got yang merusak rumah tangga orang," balas Jimmy dengan sikap dingin tanpa berniat untuk duduk.
Lisa yang sejak awal mendengar cemohan demi cemohan. Ia pun memberanikan diri untuk mengeluarkan pendapat.
"Kakek tidak bisa mengusir aku dan mommy keluar dari sini. Ini rumah Daddy dan kenapa juga kakek harus melindungi pembantu sialan itu," seru Lisa dengan tatapan marah kepada Jimmy yang di anggap merusak suasana di pagi hari dan lebih melindungi pembantu sialan itu dari pada ibunya.
Thomas dan Rinjani terkejut bersamaan atas apa yang di katakan oleh Lisa barusan.
"Sini minta maaf sama kakek Jimmy," Rinjani menarik Lisa untuk minta maaf. Tapi di tolak kasar oleh Lisa yang mempunyai ego tinggi.
Jimmy masih menatapi ibu dan anak itu dengan tatapan lebih sinis lagi.
"Tikus got mulai menujukan taring di depan harimau, benar-benar cari mati."
Thomas memijit-mijit dahinya sesat. Kemudian mewakili Lisa untuk minta maaf kepada sang ayah.
"Tolong maafkan Lisa, Dia masih kecil dan tidak tahu apa-apa." Jelas Thomas yang memasang badan demi melindungi Lisa dari amukan sang ayah.
''Sudah masuk sekolah tapi tidak tahu etika berbicara dengan orang yang lebih tua, apakah ini hasil didikan wanita murahan. Sehingga anak dan ibu mirip sikapnya," cibir Jimmy yang semakin memanaskan suasana di dalam rumah.

Infoooo 👻👻👻
Novel jangan SALAHKAN AKU MINTA CERAI sudah di muat di aplikasi hi novel☺️. Silakan kumpulkan koin mulai sekarang. Karena lanjutan selanjutnya akan di muat di sana☺️

 Karena lanjutan selanjutnya akan di muat di sana☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SERPIHAN HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang