42. Beaches and you?

348 16 1
                                    

SELAMAT MEMBACA

Setelah itu panggilan terputus, ia melihat sebuah pesan masuk berupa foto dan video. Betapa terkejutnya saat melihat Senna yang tengah bermesraan dengan Dave. Ia mengepalkan tangannya, lalu menghubungi seseorang.



"Kau tahu di mana Senna?" tanya Leone begitu panggilannya tersambung.

"Kau ingin menemuinya?" tanya Davide, ia merasa ini bukan keputusan tepat mengingat Senna yang masih marah.

"Dia bersama Dave."

Davide menghela nafas lalu menjawab.

"Dia baik-baik saja."

Leone mengusap wajahnya, ia tahu betul bagaimana sikap Dave.

"Kau tahu bagaimana dia."

"Aku tahu, tapi Senna tidak. Dia pasti baik-baik saja."

Setelah itu panggilannya terputus, Leone kembali dan melihat Kyara yang berada di belakangnya.

"Kau mengkhawatirkan Senna?" tanya Kyara mendekati Leone dan menyentuh tangannya.

"Senna tidak tahu bagaimana pria itu, aku tidak ingin dia terluka."

Kyara tersenyum mendengarnya, ia tahu Leone sangat mengkhawatirkan adiknya.

"Kau akan pergi?" Kyara menatap Leone, lalu mengalungkan tangannya di leher milik pria itu.

Leone menyelipkan rambut Kyara yang menghalangi wajahnya, lalu menundukkan kepala dan mencium bibirnya. Kyara membalas Leone dengan mengalungkan kedua kakinya di pinggang pria itu.

Leone membawa Kyara ke kamar, ia membaringkan tubuhnya dan melanjutkan aktifitas mereka yang sempat tertunda.

~•°•°•°•°•~

Sementara itu di tempat lain, dua orang yang baru saja selesai makan siang kini tengah berada di pantai yang cukup sepi.

Senna melirik Dave sesekali, lalu menunduk kemudian tersenyum dengan kedua pipi yang merona. Ia senang sekali hari ini. Rasanya menyenangkan.

Dave tertawa melihat tingkah gadis di sampingnya, dia terus tersenyum tanpa henti.

"Kenapa?" tanya Senna saat melihat Dave tertawa.

Dave menggeleng, lalu menyentuh tangan Senna dan menyatukan jari-jemari mereka. Sesaat mereka saling menatap satu sama lain. Dave berjalan mendekat, di sentuhnya pipi Senna yang terasa begitu lembut di tangannya.

Senna terdiam saat merasakan tangan Dave menyentuh wajahnya, dari sedekat ini pria itu pasti bisa mendengar detak jantungnya yang berpacu cepat. Tanpa sadar keduanya saling mendekat, perlahan Dave memiringkan wajahnya dan mencium Senna. Tapi sebelum itu suara dering telepon membuat keduanya terkejut.

Senna menggigit bibirnya, hampir saja.

Dave mengumpat dalam hati, siapa yang meneleponnya saat sedang seperti ini?

" ... "

"Katakan aku sedang keluar."

" ..."

"Kau bisa mengurusnya bukan?"

Setelah itu Dave memutus panggilannya, ia melihat Senna yang menundukkan kepalanya. Dave tahu bagaimana perasaannya.

"Hei ... " panggil Dave mengangkat dagu Senna agar menatapnya. Ia terkejut saat melihat wajahnya yang memerah dan terus menggigit bibirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

His Sister [Squel LMDY Part 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang