01

2.5K 233 13
                                    

Wei wuxian pov

Aku Wei wuxian, seorang siluman rubah hitam. Siluman yang selama ini manusia anggap sebagai mitos belaka. Aku sungguh hidup, ada di sekitar mereka. Tapi, tentu saja aku harus menyembunyikan identitas asli ku. Atau, manusia akan memburu dan membunuh ku. Bagi manusia yang tidak tau apa pun tentang siluman, mereka akan menganggap ku sebagai ancaman.

Aku terlahir sebagai manusia yang tidak punya keluarga. Dan hidup sebagai pelayan di sebuah rumah Bordil yang sangat terkenal di seluruh Kekaisaran Xie.
Bahkan, para manusia itu mereka tampak bangga saat dirinya atau anak mereka berkerja di tempat ini. Mengapa?

Karna mereka bagi mereka yang menjadi 'Kesayangan' pemilik rumah. Mereka akan melayani para petinggi Kekaisaran. Bahkan, mungkin jika mereka beruntung mereka akan di jadikan selir dan di beri gelar kehormatan sebagai anggota keluarga resmi.

Seperti biasa, malam itu rumah Bordil itu ramai seperti biasanya. Manusia dengan pakaian mahal mereka masuk untuk menghambur hamburkan uang mereka di tempat ini. Menikmati malam panas dalam satu malam. Bermain judi, dan lain nya.

Saat itu, aku baru baru saja membawa teko arak yang kosong. Dan akan mengambilkan pesana pelanggan lain nya. Sampai, saat seseorang mendekat dan bertanya nama ku.

"Nama pelayan rendah ini adalah Wei Wuxian, Tuan ku." ucap ku sambil membungkuk sesopan mungkin.

Wei wuxian pov end

"Kau milik ku." Hua Cheng
"Maaf?" Ucap ku bingung.

"Tuan ku..." Meng Yao selaku pemilik rumah Bordil itu mendekati Hua Cheng kembali.
"Dia hanyalah pelayan, dan dia tidak tau bagaimana cara melayani anda. Dan juga, dia tidak secantik mereka apakah...."

"Berapa kau akan menjual nya." Hua Cheng memotong ucapan nya. Dan membuat Meng Yao terdiam seketika.

Seorang panglima perang paling di takuti di seluruh kekaisaran Xie. Akan membeli seorang pelayan rumah Bordil?!

"Tuan ku, apakah anda yakin dengan hal itu?" Meng Yao
"Ya." Ucap Hua Cheng pendek sambil terus menatap Wei wuxian, Wei wuxian sendiri hanya diam dan menunduk. Apa pun yang akan terjadi kepadanya. Semua tergantung kedua orang di depan nya.

"Mari bicara di tempat yang lebih nyaman." Meng Yao mempersilahkan Hua Cheng untuk menuju lantai dua lebih dulu.
"Bawa anggur terbaik ke ruangan ku." perintahnya kepada Wei wuxian
"Baik tuan." Wei wuxian membungkuk dan menjalankan perintah Meng Yao.

+.

"Tuan ku, anda yakin akan membeli pelayan itu? Apakah anda tidak tertarik dengan gadis gadia cantik yang saya miliki?" Meng Yao

"Tidak." Hua Cheng, Meng Yao duduk di bangku sebrang meja itu.

"Tidak ada ruginya untuk mencoba nya lebih dulu." Meng Yao masih mencoba membujuk nya.

"Berapa kau akan menjual nya." Hua Cheng

"Tuan ku, ini bukan tentang harga nya. Tetapi terang kepuasan anda, jika anda tidak puas dengan pelayanan nya. Hal itu akan buruk untuk ku." Meng Yao

"Setelah aku membelinya. Dia bukan lagi tanggung jawab mu." Hua Cheng
"Itu benar, tapi.."
"Kau tidak mau menjual nya. Sebutkan saja berapa yang kau inginkan." Hua Cheng memotong ucapan Meng Yao, Meng Yao menghelang nafas.

Tok.. Tok...

"Tuan, saya membawa yang anda minta." terdengar suara halus Wei wuxian dari balik pintu.
"Masuklah." Meng Yao, Wei wuxian memasuki ruangan dengan hati hati. Ia pun menuang  anggur ke dalam dua cangkir dan mendekatkan nya kepada Meng Yao dan Hua Cheng.
"Tetap di tempat mu." Meng Yao, Wei wuxian mengangguk dan berdiri berjarak satu langkah dari kursi Meng Yao.

Rubah Kecil Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang