09

1.3K 166 4
                                    

"Shu Qingxuan, ada apa ini? Mengapa banyak pelayan baru." Wei wuxian menuruni tangga ia mengerutkan dahi nya saat melihat beberapa wajah baru di ruang utama.

"Oh, Tuan Wei. Mereka adalah pengganti dari pelayan pelayan yang telah berusia lanjut." Shu Qingxuan menoleh
"Lalu, apa yang terjadi dengan para pelayan yang telah tua?" Wei wuxian berdiri di sisi kanan nya.

"Tuan Wei tentang saja, mereka tetap mendapatkan gajih hari tua mereka." Shi Qingxuan
"Itu bagus." Wei wuxian tersenyum manis.

Dua orang pelayan, laki laki dan wanita tampak saling melirik dan memberi isyarat dengan anggukan kecil di kepala mereka.

"Kalian semua, ingat dia adalah Tuan Wei wuxian. Pasangan dari Panglima Hua. Kalian harus menghormati nya seperti kalian menghormati Panglima Hua." Shi Qingxuan.

"Baik!" jawab mereka serentak.
"Lakukan tugas kalian." Shi Qingxuan.
"Baik." Jawab mereka lalu membubarkan diri.
"Qingxuan, kau tampak sangat baik mengurus pekerjaan mu." Wei wuxian

"Terimakasih tuan ku, sekarang bukan kah saat nya anda juga mengurus pekerjaan pekerjaan anda?" Shi Qingxuan
"Ack! Mengapa kau harus mengatakan hal itu." Wei wuxian mendengus.
"Karna sudah menjadi kewajiban saya untuk memastikan anda menyelesaikan pekerjaan anda."kedua nya berjalan menuju ruangan dimana Wei wuxian akan bekerja.

Sepanjang hari, Wei wuxian tampak sibuk dengan pekerjaan nya. Ia menerima dan membalas setiap surat atau undangan yang di kirim untuk Hua Chang. Juga mengatur jadwal pertemuan bangsawan yang bagus di kunjungi oleh Hua Cheng. Semua ia kerjakan dengan tenang dan selesai dalam waktu sehari.

.+.

"Dimana Wei wuxian?" Menjelang senja Hua Cheng kembali dan memasuki kastil. Di sambut dengan para pelayan yang menunggu nya di pintu.

"Seharus nya ada di ruang kerja tuan ku." Kepala pelayan tampak menerima jubah yang di lepaskan oleh Hua Cheng.

"Dia masih berkerja? He Xuan sisa nya ku serahkan kepada mu." Hua Cheng
"Baik tuan ku." He Xuan membungkuk sopan.

Hua Cheng segera menuju ruangan dimana Wei wuxian berada. Dan benar, ia tampak masih duduk di meja kerja dengan tumpuka kertas di sekitar nya.

"Tinggalkan itu, ayo istirahat." Hua Cheng mendekat. Alis nya tampak menukik tajam saat melihat banyak nya surat dan kertas kertas di atas meja Wei wuxian.

Walau ia juga memeriksa data sebanyak itu. Entah mengapa ia merasa kesal saat melihat Wei wuxian tenggelam dalam susuan kertas kertas itu.

"Kau sudah kembali? Aku sudah selesai, hanya membaca ulang." Wei wuxian meletakan kertas yang ia pegang.

"Selamat datang kembali." Katanya sambil memeluk Hua Cheng
"Em, aku kembali." Hua Cheng mengecup kening nya.

"TUAN KU! TOLONG KAMI!" tiba tiba seorang pelayan menerobos masuk.
"T-tuan Hua.." Ia segera menunduk takut saat melihat Hua Cheng menatap nya tajam.

"Ada apa?" Wei wuxian melepas pelukan dan mendekati pelayan itu.
"Elang anda, ia selalu memberontak dan mencoba melarikan diri. Ia terus menunjukan paruh, dan kuku tajam nya. Kami tidak bisa memberinya makan." Jelas pelayan itu.

"Apa kalian berlaku kasar?" Wei wuxian
"Tidak tuan ku, elang itu sudah bersikap agresif saat pertama kami datang ingin memberinya makan." Pelayan.
"Baiklah, ayo lihat." Wei wuxian meninggalkan ruangan lebih dulu. Di ikuti oleh Hua Cheng dan pelayan itu.

.+.

"Tuan Wei." Dua pelayan pria yang menjaga elang itu tersenyum lega melihat Wei wuxian datang.
"Kalian mengalami kesulitan? Hei elang kecil, mengapa kau menyulitkan para penjaga mu." Wei wuxian mendekati elang itu.

Rubah Kecil Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang