Hari semakin dekat dengan kepulangan Hua Cheng, bahkan para penduduk kota telah menghiasi kota menjadi lebih indah. Hua Cheng kembali memenangkan peperangan. Dan memukul mundur para kaum bar bar ria sampai ke batas pengunungan tinggi.
Kota semakin ramai saat Hua Cheng dan para pasukan nya memasuki kota. Warga melempar bunga dan kertas warna warni ke udara. Suka cinta menyambut kemenangan Hua Cheng yang kesekian kali nya. Hua Cheng sendiri, hanya tersenyum tipis dan melambaikan tangan nya.
.+.
"Yang Mulia." Hua Cheng berlutut di hadapan singgasaan kaisar Xie
"Panglima Hua, panglima kebangga ku. Kau kembali berhasil mengaman kan wilayah. Apa yang kau inginkan kali ini?" Kaisar"Hamba tidak meminta banyak, dalam waktu dekat. Hamba akan mengadakan pesta memberian gelar kehormatan." Hua Cheng masih setia berlutut.
"Gelar kehormatan?" Kaisar, Kedua putra kaisar Qi Rong dan Xie Lian tampak melirik satu sama lain. Dan melihat kearah Ling Wen, adik dan anak dari salah satu selir kaisar yang dulunya sempat akan di hadiahkan untuk Hua Cheng. Namun, Hua Cheng menolak nya.
"Rumor itu benar? Kau membeli seorang pelayan?" Kaisar
"Benar." Hua Cheng, Kaisar tersentak. Hal yang membuat ia sangat menyukai Hua Cheng adalah kejujuran dan keterbukaan nya. Tapi, hal itu terkadang membuat nya juga sangat terkejut."Panglima Hua, kau menolak putri ku. Tapi kau membeli pelayan. Apa kah itu pantas untuk mu?" Kaisar
"Yang Mulia, saya tidak pernah membantah perintah anda yang bersangkutan dengan kekaisaran dan kepentingan rakyat. Tapi, saya telah mengatakan nya dengan jelas. Bahwa, saya tidak ingin anda mencampuri urusan pribadi saya." Hua Cheng
Kaisar menghelang nafas, walau ia adalah Kiasar negri ini. Hua Cheng adalah orang yang memegang kendali penuh atas 50.000 ribu pasukan yang ia miliki.
"Aku sudah melewati batas. Selamat atas kemenangan mu kali ini." Kaisar
"Terimakasih. Karna tidak ada lagi yang ingin saya katakan. Saya permisi." Hua Cheng berdiri, membungkuk hormat dan melangkah pergi."Memilih pelayan dari pada aku! Apa bagus nya pelayan itu!" kemarahan Ling Wen meledak saat Hua Cheng pergi.
"Ku bisa pergi untuk melihat nya sendiri, sebepara bagus pelayan yang ia pilih itu." Qi Rong
"Hua Cheng bukan orang yang asal memilih. Dan Tuan Putri, harap tidak membuat keributan di tempat orang lain." Xie Lian tersenyum sambil berbicara.Walau wajahnya tersenyum. Jelas sekali terdapat peringatan keras di setiap kata katan nya. Menyingung Hua Cheng, bukan lah hal yang patut mereka lakukan.
.+.
"Selamat datang kembali, Tuan Hua Cheng." semua pelayan menyambut Hua Cheng. Mereka berbaris rapi dari pagar rumah sampai pintu utama.
Wei wuxian sendiri menunggu Hua Cheng di pintu masuk utama dengan senyuman manis di wajahnya. Hua cheng yang semula tampak memasang wajah datar. Dan hanya bergumam 'ya' kini tersenyum saat melihat Wei wuxian.
"Tuan, selamat datang kembali." Wei Wuxian memberinya sebuah karangan bunga kecil.
"Kapan dia menyiapkan itu?!" Shi Qingxuan memekik tertahan.
"Biarkan saja." Yin Yu"Terimakasih, bunga yang cantik." Hua Cheng menerima nya dengan senang hati sambil mengelus kepala Wei wuxian. Senyum Wei wuxian semakin lebar membuat wajahnya semakin terlihat manis. Shi Qingxuan dan Yin Yu hanya saling melirik. Melihat bagaimana lembutnya Hua Cheng saat berhadapan dengan Wei wuxian.
+.+
Suara gemericik air dan uap hangat tampak memenuhi kamar mandi. Wei wuxian dengan lembut menggosok pungung Hua Cheng. Saat setelah mereka berada di kamar, Hua Cheng segera membawanya kekamar mandi untuk mandi bersama. Sekarang, di sini lah mereka. Satu kamar mandi dengan tubuh sama sama telanjang tanpa satu kain pun yang menutupi tubuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rubah Kecil Ku
FantasyHua cheng, seorang panglima perang yang sangat di segani di seluruh kekaisaran Xie. Berada di puncak kebosanan nya menerima semua ucapan selamat atas kemenangan perang yang ia menangkan untuk kesekian kalinya. Ia tau betul, mereka hanya mengagumi k...