14

1.1K 150 2
                                    

"A-apa maksud nya ini?!" Wajah Shi Qingxuan memerah antara malu dan kesal.
"Aku memang menginginkan ekor seperti tuan Wei, tapi bukan seperti ini yang aku mau!" Shi Qingxuan tidak mengerti, bagaimana bisa He Xuan memberikan nya sebuah ekor buatan.

Walau terlihat bagus, lembut dan gemuk seperti ekor Wei wuxian. Bagaimana cara nya memakai benda itu?!

"Bukan seperti ini? Lalu seperti apa yang kau mau?" He Xuan
"Aku sudah susah payah membuat nya semalam." He Xuan
"Siapa yang meminta mu membuat nya?!" Shi Qingxuan tampak semakin kesal.

"Cobalah, kau pasti terlihat manis." He Xuan
"Tidak akan!" Shi Qingxuan
"Mengapa?" He Xuan
"Mengapa?! Memangnya kau fikir aku tidak mengetahui isi kepala mu hah!" Shi Qingxuan
"Hoo memang apa yang aku pikirkan." He Xuan
"Diamlah dan singkirkan benda aneh itu!" Shi Qingxuan, He Xuan tertawa geli melihat raut malu dan kesal Shi Qingxuan.

.+.

Jin Guangshan tampak duduk lesu di sel tahanan nya. Raut wajahnya tampak sulit terbaca. Ada rasa ketakutan, amarah dan lain nya.

"Kurang ajar... Siluman kurang ajar! Penyihir palsu!" Gumam nya seorang diri.
"Aku akan membalas nya! Aku akan membalas mu!" Jin Guangshan

"Membalas nya." Hua Cheng melangkah mendekati sel tahanan.
"Panglima Hua! Bebaskan aku! Bagaimana kau bisa termakan tipu daya nya!" Jin Guangshan

"Dia adalah siluman! Dia sedang menyihir mu! Sadarlah Panglima Hua!" Hua Cheng melihat datar kearah Jin Guangshan yang terus terusan berteriak.

"Dia akan membawa kehancuran bagi manusia!" Jin Guangshan
"Jin Guangshan, sepertinya kau sudah bosan memiliki mulut yang normal." Tatapan Hua Cheng menajam.

"A-apa?!" Jin Guangshan semakin memucat saat dua orang bawahan Hua Cheng membuka kunci sel tahanan.
"Apa yang ingin kau lakukan! Lepaskan aku!" Jin Guangshan memberontak saat kedua nya memegangi nya.

"Kau terlalu berisik!" Hua Cheng, seorang bawahan lainnya segera menyumpal mulut Jin Guangshan dengan kain. Jin Guangshan mencoba berteriak, namun tidak ada suara yang keluar.

"Menurut mu, hukuman apa yang pantas ku berikan untuk mu, Jin Guangshan." Hua Cheng memakai sarung tangan berwarna hitam.

"Memerintah seorang pelacur untuk menghina pasangan ku." Satu tendangan mendarat di perut Jin Guangshan. Yang langsung di paksa berdiri oleh kedua orang yang memeganginya saat ia terjatuh.

"Mengirim mata mata masuk kedalam rumah ku." Satu pukulan menghantam sisi kiri wajahnya.
"Menggunakan Tuan Putri untuk menjebak ku." Satu pukulan kembali mengenai sisi kanan wajah nya.

"Dan yang terakhir, menggunakan penyihir untuk mengusik pasangan ku." Hua Cheng mengeluarkan pedang yang sejak tadi tersimpan di pinggang sebelah kanan nya. Mengarahkan nya tepat di leher Jin Guangshan.

"Jin Guangshan, apa kau sudah siap untuk menemui ajal mu." Jin Guangshan menggeleng cepat. Wajahnya sangat pucat dan ketakutan. Keringat dan darah bercucuran menjadi satu.

"Panglima Hua." Hua Cheng melirik tajam melihat seseorang di belakang nya.
"Maafkan aku, aku sungguh bodoh karna termakan oleh kata kata nya." Ling Wen meremas gaun sebelah kirinya.

Hua Cheng diam, namun ia kembali menyarungkan pedang nya.

"Hanya itu yang ingin anda katakan." Hua Cheng melepas dan membuang sembarang sarung tangan hitam yang ia pakai.

"Apa anda membenci saya?" Ling Wen
"Setelah apa yang anda lakukan, bagaimana menurut anda?" Hua Cheng, Ling Wen menggigit bibir bawahnya.

"Bencilah aku, tapi tetaplah menjadi Panglima kebanggan Kaisar." Ling Wen
"Kalo begitu, harap tuna putri tidak menunjukan wajah saat saya berada di istana." Hua Cheng, tubuh Ling Wen menegang. Remasan pada gaun yang ia pakai semakin menguat.
"Sepakat." Ucapnya dengan suara pelan.

Hua Cheng melangkah pergi begitu saja. Melewati Ling Wen yang menangis dalam diam.

.+.

"Tuan ku, mereka adalah bawahan Jin Guangshan yang di perintahkan untuk mengawasi anda dan Tuan Hua Cheng." He Xuan
"Hmm.. aku tau." Wei wuxian tampak duduk dengan kaki kiri menumpu kaki kanan nya. Menatap datar kearah dia orang pelayan yang sedang menggigil ketakutan sambil merapatkan dahi mereka kelantai.

"Tuan ku! Maafkan saya! Saya tidak punya pilihan lain selain menerima nya!" Pelayan pria.
"Diam! Siapa yang mengizinkan mu berbicara!" He Xuan menodongkan pedang nya. Kedua nya semakin ketakutan.

"Ancaman apa yang ia berikan." Wei wuxian
"Ia akan mengambil ibu dan adik saya. Saya tidak ingin ibu dan adik saya menjadi mainan nya. Oleh sebab itu, saya.. saya.. maafkan saya! Ampuni saya!" Pelayan pria itu menangis sambil bersujud.

"Lalu kau, apa alasan mu. Jin Guangshan akan menggunakan mu jika kau menolak nya." Wei wuxian melihat kearah pelayan wanita itu.

"B-benar tuan ku! Di-dia mengancam ku! Aku tidak ingin melakukan nya. Karna itu, aku...." Pelayan wanita.
"Pembohong! Kau adalah salah satu mainan Jin Zixun, kau pasti dengan sengaja mau mengikuti nya benarkan!" Pelayan pria.

"A-apa maksud mu!" Wajah pelayan wanita itu segera memucat.
"Tuan ku, dia.. dia adalah salah satu mainan dari keponakan Jin Guangshan. Aku juga yakin bahwa dia juga pasti ingin dekat dengan Jin Guangshan. Sebab itu ia dengan mudah nya mengikuti Jin Guangshan." Pelayan pria
"Jaga bicara mu!" Pelayan wanita itu semakin ketakutan.

Kedua nya saling berteriak dan menyalahkan.

"Tenang, kalian semua akan mendapatkan hukuman kalian masing masing." Seketika kedua nya diam saat merasakan hawa membunuh yang sangat pekat.

Keringat bercucuran di kening mereka, wajah mereka semakin memucat saat melihat Wei wuxian menyeringai dengan taring taring runcing nya.

"Siapa yang akan mati duluan." Wei wuxian
"Tuan ku! Maafkan kami! Ampuni kami!" Kedua nya sontak bersujud dengan keras kelantai.

.+.

"Tuan He, sangat jarang melihat anda berkunjung. Apa yang bisa aku bantu untuk mu." Walau tampak tenang di luar nya. Madam Jin menggengam kuat pakaian sampingnya.

"Tidak perlu berbasa basi. Aku datang untuk mengambil keluarga dari pelayan ini." He Xuan mendorong maju pelayan yang ikut dengan nya.

"N-nyonya.. ibu dan adik saya.." pelayan

"Kau bisa membawa nya. Tapi, Tuan He apa yang akan Wei wuxian lakukan?" Madam Jin
"Hal itu, anda tidak punya hak untuk mengetahui nya." He Xuan
"Bersyukurlah, karna Tuan Wei tidak menyentuh kalian juga." He Xuan bersama bawahan nya meninggal kediaman bersama pelayan pria itu dan kedua keluarga nya yang lain.

"Tuan, apakah tuan Wei akan menghukum saya?" Pelayan
"Nikmati saja hari dimana kau masih bernafas. Berani mengusik bangsawan, kau harus menanggung akibat dari perbuatan mu" He Xuan

TBC !!!!

Rubah Kecil Ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang