istana

155 19 0
                                    


Hendra sudah tiba dikediaman mahen , Hendra turun dari keretanya , disaat ingin berjalan , tiba tiba saja ada mobil yang juga ingin memasuki perumahan tersebut

Gerbang terbuka , mobil itu masuk kedalam  , saat gerbang ingin ditutup , Hendra langsung menghampiri pak satpam tersebut

"Permisi pak "

"Iya , ada apa ya "

"Saya mau tanya pak, apakah Benar ini rumah mahen "

"Benar , ada  keperluan apa ya sama den mahen"

"Saya temannya mahen pak , apakah mahennya ada dirumah ?"

"Ada , ayo silahkan masuk "

Pak satpam itu langsung membuka gerbang itu dengan lebar , Hendra pergi ke keretanya dan masuk kediaman mahen

"Terimakasih pak "

Hendra menunduk kepalanya saat bilang terimakasih

"Eh buset , gede banget rumahnya "

Hendra turun dari keretanya lalu berjalan ke pintu utama

Ting tong

"Ya sebentar"

Pintu terbuka , seseorang wanita dengan memakai celemek itu datang dengan membawa spatula

"Permisi buk , saya temannya mahen , mahennya ada buk?"

"Ohh temannya den mahen , ada kok , ayok silahkan masuk den"

Hendra hanya tersenyum canggung disaat namanya dipanggil den oleh wanita didepannya itu

"Den silahkan duduk , saya akan memanggil den mahen dulu , permisi"

Hendra menatap sekeliling rumah mahen , ini bukanlah rumah tapi ini adalah istana , Hendra mendecak kagum sama interior rumah ini , mewah dan berkelas

"Udah lama dra "

Hendra kaget mendengar suara mahen , dimana mahen sedang menuruni tangga

"Enggak kok , gue juga baru datang?"

Mahen langsung duduk disebelah hendra

"Gimana , mau diubah?"

"Iyalah hen , loncat diatas gedung itu terlalu berbahaya"

"Okelah , mau dibahas disini atau dikamar gue"

"Terserah sih"

Mahen menatap Hendra dengan sinis

"Loh kayak cewek , apa-apa terserah"

"Hehehe , gue ngikut aja lah"

"Silahkan diminum den"

Bibi datang membawa minuman beserta cemilan

"Terimakasih bi"

"Sama sama den"

Bibi pergi dari hadapan mereka berdua

"Disini ajalah , kalau gitu gue mau ngambil laptop dulu "

"Oke"

disaat mahen pergi ke kamar ,  Hendra membuka tasnya lalu mengambil laptop ditas nya

"Elo sih , lihat!! didepan ada mobil papi , nanti mau bilang apa ke papi sama mami "

"Gue juga nga tau , tadi kata mami , mami sama papi pergi keluar kota , loh jangan salahin gue dong "

Hendra melihat kearah perempuan dan laki-laki yang sedang berdebat saat masuk rumah ini

"Ya loh kan paling tua , jadi loh yang salah "

"Enak banget Lo bilang gue tua , gue sama Lo itu cuma 2 bulan aja y "

MY ANEMY IS MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang