.
.
."Ibu dari mana "
Rena menatap ibunya yang baru pulang entah dari mana
"Ibu ketemu kawan lama ibu nak "
"Ohh ibu punya kawan apa"
Rena memang sengaja menggoda ibunya itu
"Dasar kamu y , y punya lah , emang kamu yang nga punya kawan"
Ibu melempar tasnya kearah Rena untung aja Rena sigap ngambilnya
" Enak kali ibu bilang , Rena punya y , banyak lagi"
"Emang ada yang mau berteman sama mulut judes"
Ibu udah disamping Rena dan duduk bersama
"Ada , Mala dan Hera mereka berdua sahabat Rena"
Ibu Dona mengerutkan dahinya , Mala juga menyebutkan nama itu pas direstoran tadi
"Hera , dia dari keluarga mana kalau boleh ibu tau"
Rena memincingkan matanya , pasti ada sesuatu
"Ibu hanya bertanya , Mala tadi juga bahas tentang yang namanya Hera"
"Ohhh , Hera itu dari keluarga yang sederhana , dia mempunyai ibu , dan kedua abangnya , dan ibunya penjual kue , kuenya enak tau Bu , aku sering membelinya"
"Oh iya , kalau ayahnya kerja apa"
" Ayahnya sudah meninggal Bu , kasihan bukan , Hera ditinggalkan ayahnya saat berusia 1 tahun Bu"
"Emm kasihan juga , makanya kalau masih punya ayah bersyukur , dan turuti semua perkataanya , mengerti Rena "
Rena tau arah pembicaraan ibunya , dia hanya merotasi matanya
"Hmm "
Rena langsung kembali ke kamarnya dan itu tak luput dari pandangan ibu Dona yang hanya tersenyum melihat tingkah laku anaknya itu
.
.
.
Esok paginya"Apakah ini rumahnya "
Hera melihat kertas ditangannya itu , sesekali memastikan rumah yang didatangkan ini bener
Hera langsung berdiri digerbang dan menekan bel
"Mau cari siapa dek"
Satpam yang menghampiri Hera ini sangat menakutkan
"Emm begini pak , saya kesini mau mengantarkan kue pesanan buk Lastri "
"Ohh begitu sebentar y "
Hera hanya menatap satpam itu membuka gerbang rumah ahh bukan gerbang rumah tapi istana lebih tepatnya
"Masuk dek , nanti tinggal pincet bell aja y , nanti buk Lastri keluar"
"Ohhh , makasih y pak "
Hera berjalan menuju pintu utama , y lumayan capek lah , dari gerbang ke rumah utama lumayan jauh bagi Hera
Sesampainya didepan pintu Hera mengambil nafas dulu , lalu menekan bel ,
Tin Tong
Bel ke 1 nga ada respon
Bel ke 2 juga nga ada respon
Sampai bel 3 pun nga ada respon
"Apakah nga ada orang kah , yaudah balik aja lah , nanti nitip sama satpam tadi aja"
Saat Hera ingin pergi , suara pintu terbuka membuat hera berhenti
"Siapa "
Suara laki" , akhirnya setelah 5 menit menunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANEMY IS MY HUSBAND
Cerita PendekMasalah Persahabatan Hera , Mala , dan Rena Permusuhan antara mahen , Jevan , Gilang , dan Luca Percintaan antara kedua belah pihak Masalah keluarga , pertemanan dan percintaan Mencari informasi yang saat ini belum terungkap Jangan lupa baca yaaaa...