Prolog (?)

70 8 2
                                    

「Papa, ayo main sama Colon!」 Anak kecil besurai biru yang memegang boneka pisang ditangan kirinya menarik² jas Nanamori

「Gomenne, Colon-chan. Papa harus pergi kerja」Nanamori berlutut dihadapan anaknya sambil mengelus² surai biru terang anaknya itu, ia mengukir senyum bersalah, di sisi lain anaknya mulai menunduk sambil menggembungkan pipinya 「kawaii」batin pria bersurai ungu itu.

Pria bersurai ungu yang selalu saja sibuk itu tiba-tiba datang ke tempat (y/n) dan putranya hanami. Colon yang melihat padanya datang langsung berlari menghampiri papanya. Ia begitu senang, akhirnya ia bisa bermain bersama sang papa yang sangat ia sayangi.

*************

***********************

***********************************

「Mama! PEDAS!」jerit Root sambil melambai-lambaikan tangannya, air matanya pun keluar sedikit demi sedikit. Satomi dan (y/n) langsung sigap memberi air mineral pada Root. Disaat (y/n) sibuk menenangkan Root yang masih mengeluh karena makanannya yang pedas, Satomi malah mencolek saus yang ada di corndog putranya lalu mencicipinya. Setelah beberapa saat terdiam untuk memastikan rasa saus itu baru Satomi menyadari sesuatu

「Gomenne, Root-chan. Sepertinya corndog kita tertukar. Corndog yang kamu makan ini harusnya milik papa」ujar Satomi. Dia hanya bisa tertawa ketika anaknya yang imut itu memukulinya karena kesal.

「Papa. Bolehkah Root meminta kucing?」sebuah kalimat yang dilontarkan oleh anak bersurai kuning yang kesal karena ayahnya jarang libur.

「Papakan sibuk. Jadi Root ingin seekor kucing untuk menemani Root bermain」

****************

**************************

*************************************

「Semuanya, ayo berkumpul! 」Ujar seorang wanita, sontak anak-anak TK yang memakan kostum-kostum keren mulai berkumpul mengitari wanita itu, semua anak yang ada di atas panggung itu menghampiri guru mereka, kecuali seorang anak laki-laki menggemaskan bersurai merah. Anak itu masih asyik mengintip para penonton dari balik tirai merah.

「Rinu-kun! Kemari, nak」ujar sang guru. Rinu menoleh kearah gurunya berdiri lalu menghampiri sang guru.

「Bu guru. Apa menurutmu, papa Rinu akan datang menonton?」tanya Rinu

「Tentu saja! Papa Rinu-kun pasti akan menepati janjinya! Kalian sudah berjanjikan?」

「Iya! Mama juga berjanji, papa pasti akan datang!」ujar Rinu sambil mengacungkan jari telunjuknya 

「Rinu-kun, janji jari pakai jari kelingking」ucap gurunya sambil mengacungkan kelingkingnya,  Rinu hanya bisa meringis.  

Setelah tirai sudah terbuka para anak anak berkostum keren yang berada di atas panggung memukau para penonton.

Ada seorang penonton yang penampilan tampak sedikit heboh, lelaki bersurai oranye ini bisa di sebut sebagai ayah riinu.

「FOOO!! RIINU-CHAN, ANAK PAPA!!! Ayo semangat! Papa selalu mendukung mu, begitu juga dengan mama!!」

Lelaki itu tampak menunjukkan kipas yang tertulis nama anak nya, tampak jelas ia heboh, tetapi riinu justru senang karna ayah nya sangat bersemangat.

Y/n hanya tersenyum dan mengangguk membuktikan jika anak nya itu bisa tampil memukau.

****************

**************************

*************************************

Cahaya cerah dari hari ini yang sangat pas untuk pergi berjalan jalan.

Sudah terdengar heboh dari sebuah tempat saru kera dan gorila, seorang ibu bersurai biru langit sangat heboh melihat saru (monyet), suara nya yang terdengar sangat melengking membuat beberapa pengunjung teralihkan oleh nya.

"Hei, hei. Ini imut banget gak sih!!?" Kata gadis bersurai biru langit itu sambil menarik narik lelaki di sebelah nya, tentu saja itu suami nya mana mungkin kan jika itu laki orang?

"Mama ternyata suka saru ya" Kata anak nya berambut oranye yang 2 kali lipat lebih pendek dari mama nya.

"Iyaa~ mereka sangat imut! Lihat, saru itu mirip jel bukan!? Imutt nyaaa~~~"

Anak nya yang bernama Jel hanya terdiam saat ia di samakan oleh saru yang ibu nya tunjuk.

...
..
.

"Mama aku ingin melihat domba!"

****************

**************************

*************************************

Cuaca yang cukup dingin membuat perjalanan menjadi tidak menyenangkan.

Sebuah ibu bersurai merah yang sedang mengandeng anak nya yang berdurasi violet, saat di perjalanan ada sebuah bunyi yang membuat mereka berhenti sejenak untuk menjadi suara itu.

"W-wan, wan, wa..n"

Suara itu tampak lemas sekali, dan itu tidak jauh dari suara inu(anjing).

"Mama lihat, ada inu kecil di kardus ini!!"

Anak bersurai violet ini menemukan kardus dengan paket lengkap inu.

"W-wah iya, kasihan ya.."

Ibu yang bernama riinu ini berjongkok dan seakan akan ia berkontak mata dengan inu itu.

"Ma-mama?"

Ibu nya langsung melihat kearah anak nya dengan ekspresi super imut dan mata nya yg sedikit berkaca kaca.

"K-kawaii..."

Kata kata itu tidak sengaja terluncur di mulut sang anak bernama nanamori.

"Eh?"

"Mama lucu seperti inu kecil ini!!, Ayo kita rawat dia!!"

"E-ehh! Benar kah boleh!?"

"Haha justru aku yang bertanya apa kah boleh kepada mama!"

Ibu nya langsung memeluk anak nya yang imut.

****************

**************************

*************************************

"one two three, one two three"

Aba aba untuk memulai memainkan gitar, seorang ibu bersurai kuning matahari dan anak nya yang bersurai pink.

Jreng~

TAK!

"Aduuhhhh!"

Tangan anak bersurai pink itu berdarah karena kepeleset memainkan petikan gitar nya.

"Satomi, kamu tidak apa apa!!?"

Ibu nya langsung berjongkok di depan anak nya lalu melihat jari anak nya yang berdarah, ibu nya hanya terdiam melihat jari yang berdarah itu.

"Ma-ma-mama?"

Ibu nya tidak merespon ia masih setia melihat jari satomi yang berdarah.

"Ma-maaf kan mama sa-----"

"Kenapa?"

Ibu nya langsung menunjukkan wajah nya kepada anak nya yang ada air mata tergenang.

"Maaf mama tadi inget organisasi mama dulu"

Satomi hanya terdiam mencerna perkata ibu nya yang ngaco.

"Darling tolong ambilkan kotak obat" Suruh nya kepada y/n.

☆☆☆☆☆☆☆☆

Hi, aku author RM.MATSuki
Sy akan collab story bareng aina_nyanko56

Maap kalo ada banyak typo, kegaringan dalam cerita, kata atau kalimat yang tidak jelas (saya masih pemula)

Hai'! Yoroshiku onegaishimasu!
Salam dari para author. Moga kalian terhibur.

Sutopuri FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang