⚠️Kami menggunakan bahasa baku dan non baku (campuran) maap jika typo masih berserakan dimana-mana.⚠️
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Dipagi hari yang agak terik, disebuah taman hiburan yang penuh dengan teriakan kegembiraan. Sebuah keluarga kecil yang harmonis tengah menikmati waktu kebersamaan mereka ditaman hiburan yang riuh sekali.
"Papa, boleh nggak kita ke rumah hantu?" tanya si anak yang bersurai kuning. Mendengarnya sang ibu langsung merinding, sang ayah yang yang melihat istrinya merinding pun mencoba mengalihkan sang anak
"Eng...Root-chan, kita beli corndog saja yuk" ajak sang ayah bersurai merah muda yang bisa dipanggil Satomi.
Root langsung memajukan bibir bawahnya sambil menunduk, ia terlihat agak kesal. Gimana enggak kesal? Rumah hantu yang paling Root suka ditaman hiburan. Namun, sayangnya sang ibu takut dengan rumah hantu, membuat Root minimal hanya pergi dengan sang ayah saja.
Alih-alih terlihat menyebalkan, wajah dari bocah bersurai kuning yang tengah kesal itu justru terlihat menggemaskan sekali.
Pada akhirnya Root hanya bisa pasrah. Ia membeli corndog bersama ayah dan ibunya. Bersama kedua orang tuanya ia mengantri untuk membeli corndog. Ketika Satomi dan Y/n lengah, Root dengan cepat berlari menuju rumah hantu sendiri.
Bocah surai kuning cerah ini emang rada bandel. Tapi yang lebih mengerikannya lagi, adalah membiarkan anak psikopat sepertinya keluyuran tanpa pengawasan orang dewasa.
- Di dalam rumah hantu -
Salah satu pekerja rumah hantu sedang melaksanakan tugasnya untuk berpura-pura menjadi hantu. Disaat orang lain ngibrit ketakutan padanya Root malah menghampiri pekerja itu
"Paman, paman. Ayo main dengan Root!" ajak Root tanpa rasa takut. Pekerja itu malah kebingungan melihat Root yang malah mengajaknya bermain, sedangkan disisi lain semua orang berlari tak karuan karena melihat penampilannya yang sangat menyeramkan.
Pekerja itu berlutut lalu Bertanya pada Root " Hey, nak. Apa kau tidak ketakutan melihat penampilanku?"
"Nggak. Makanya ayo main! Kita main petak umpet, kejar-kejaran, dan--" tau suasana rumah hantu seperti apa meski tak pernah kesana?
Gelap, sunyi, dan menyeramkan. Mungkin dimata para pekerja rumah hantu itu hal biasa. Namun, entah mengapa rasa itu musnah dari pekerja ini. Walau hanya melihat Root mengoceh layaknya bocah biasa dengan ekspresi normalnya, tapi dimata pekerja itu entah mengapa pemandangan itu sangat menakutkan.
Seakan wajah polos Root itu sama menyeramkannya dengan latar tempat rumah hantu itu. Lama kelamaan pria itu merinding melihat Root, dan tiba-tiba saja pekerja itu pingsan ditempat. Root yang melihatnya pun segera mendekat
"Paman, Paman. Jangan mati! Kita bahkan belum bermain!" Rengek Root.
Satomi bekerja sebagai seorang dokter umum disalah satu rumah sakit. Root beberapa kali diajak Y/n ke tempat kerja Satomi untuk mengantar makan siang.
Mungkin sekali dua kali Root melihat ayahnya menangani orang pingsan. Dan entah kenapa Root menaruh telapak tangannya di hidung sang pekerja rumah hantu yang pingsan tersebut, seolah mempraktikkan apa yang ia lihat saat sang ayah menangani pasien yang pingsan.
Namun, karena masih berusia empat tahun tentu ia masih tak mengerti penanganan orang pingsan secara lengkapnya.
"Paman hantunya mati~" Root agak merinding melihatnya. Mungkin diimajinasinya ia akan ditangkap pak polisi dan akan berada dalam penjara seumur hidupnya
"Hwa..Paman bangun! Root nggak mau dipenjara sama pak polisi! Bangun!" rengek Root. Tetapi pria itu tetap tak bangun, Root makin panik.
Ditengah kepanikan itu muncul ide diotak Root. Dia plonga-plongo ke kanan dan kiri, lalu tiba-tiba ia berlari dengan sangat kencang, meninggalkan pekerja rumah hantu yang terkapar tak sadarkan diri di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sutopuri Family
FanfictionApaan nih?! Nanamori, Satomi, dan Jel jadi papa?! Hah?! Rinu, Colon, dan Root jadi mama?! Wah...menarik. Kayak gimana ya kisah keseharian mereka? Intip bareng kami, yok! Story collab by : RM.MATSuki & @ainanyako_56