Setelah pulang mengantar Aisla dan Steve ke bandara, suasana hati Gulf belum sepenuhnya pulih
Ia sebenarnya masih berat melepaskan kedua anaknya yang tak kalah ia sayangi dari Axel. Mereka berdua adalah anak yang begitu baik. Namun, kejutan muncul yang membuat suasana hatinya semakin buruk saat mereka melihat seorang tamu yang telah menunggu mereka di sofa ruang tamu
Anna beranjak, berjalan melewati Gulf dan duduk di sebelah Mew untuk mencari posisi baru yang lebih nyaman untuk bercerita "Sebenarnya aku masih terkejut hingga sekarang bahwa kau sekejam itu"
Gulf, yang hendak minum menghentikan pergerakannya dan memasang wajah meledek "Dramatis"
"Kecelakaan itu adalah hal besar!"
"Oh" Gulf menjawab acuh dan melanjutkan acara minumnya
"Aku kesini bukan untuk berbicara dengan orang kurang waras sepertimu"
"Harga diriku terasa terinjak-injak, dikatakan 'kurang waras' pada orang yang tidak waras" Jawab Gulf berani
"Dasar kurang ajar!"
"Hentikan" Mew menengahi mereka berdua. "Aku mohon, berhenti bertengkar"
Anna, dengan emosi yang masih belum padam segera mengalihkan seluruh perhatiannya pada Mew "Aku hanya ingin berbicara denganmu"
"Ada apa?"
"Istrimu itu telah menyebabkan kecelakaan di masa lalu. Dan kau tau, korbannya bukan hanya dua orang. Tapi banyak pihak lain yang diberatkan"
Gulf mengernyit dan melirik Anna lewat ekor matanya, merasa pembicaraan ini sangat wajib untuk ia dengar dengan seksama
"Jadi, apa intinya?" Mew menginginkan poin pentingnya
"Aku berhasil menemukan satu orang yang telah dirugikan dalam kasus ini" Anna tersenyum puas kala mendapati Gulf kini memandangnya dengan terkejut
"Siapa?" Mew bertanya
"Dia adalah seorang wanita yang masih diincar oleh orang-orang Kao sampai saat ini. Dia membutuhkan tempat tinggal dimana terdapat penjagaan yang sangat aman. Dan aku langsung terpikirkan dengan mansion ini"
Gulf mengangkat sebelah alisnya "Kau merekomendasikan mansionku dan bertanya pada Mew?"
"Apa?" Anna bertanya heran
"Mansion ini atas nama Gulf" Mew akhirnya menjawabnya dan wajah Anna berubah menjadi tidak senang
"Bagaimanapun, hal ini juga terjadi karna kesalahanmu. Kau harus bertanggung jawab untuk membantu wanita itu"
Gulf sebenarnya ingin langsung berteriak bahwa ia tidak akan mengizinkan siapapun berada dalam keluarganya dan Mew. Namun, melihat ekspresi Mew yang terlihat khawatir, membuatnya mempertimbangkan selama beberapa saat
"Tapi ini terserahmu saja. Aku yakin kau tidak memiliki hati nurani untuk ini" Anna melanjutkan
Jika ia menolak wanita itu maka Mew akan menilainya sebagai orang yang buruk. Akhirnya Gulf mengambil keputusan terburu-buru. Ia menjilati bibirnya sebelum berbicara dengan terpaksa "Aku akan mengizinkannya, asal aku benar-benar mengingat wanita itu"
"Kau mengingatnya, wanita itu terlalu mencolok untuk kau abaikan" Anna berucap dengan senyuman puas
"Apa keterlibatan wanita itu?" Mew bertanya
"Dia adalah penuntut dan pemegang bukti"
Gulf dan Mew terlihat terkejut, namun Gulf masih tidak mengerti apa yang membuat wajah Mew tiba-tiba berekspresi seperti itu