Akhirnya hari ini datang...
Gulf memandangi wanita di hadapannya dengan tatapan yang sulit diartikan
"Jangan mencoba untuk mengintimidasinya" Anna menyela Gulf
Namun itu tidak membuat Gulf gentar, ia semakin menatap wanita di hadapannya dengan tajam. Tangannya terlipat, bersama kaki kanan yang berada di atas kaki lainnya
Menampilkan aura tuan rumah yang sesungguhnya
"Tidak perlu takut... Aku tidak akan membunuhmu" Ucap Gulf dengan tatapan yang sama sekali tidak pindah dari mata wanita itu barang sedetikpun
Suara langkah kaki akhirnya terdengar dari luar, mungkin Gulf terlalu fokus dengan wanita ini hingga tidak menyadari suara deruman mobil beberapa saat lalu
Orang-orang menatap pintu, berharap menemukan sosok yang mereka tunggu. Dan benar saja, tidak mengecewakan bagi Anna dan View
Dan, situasi tak terduga muncul... yang berhasil membuat Gulf meremang kesal
Perempuan itu tiba-tiba berjalan cepat memeluk tubuh kokoh Mew yang baru datang
Mew kira ia salah tentang penglihatannya. Namun tidak begitu. Ia memastikan kembali "View?"
"Phi, aku sungguh merindukanmu!"
Mew tersenyum kaku, sedikit memaksa untuk menjauhkan tubuh View darinya "Kau adalah orang yang dimaksud bibi Anna?"
Keberadaan Gulf serasa tak dianggap padahal Mew sempat meliriknya dengan takut-takut.
Perempuan ini pasti akan menjadi ujian baru dalam kisahnya dan Mew. Gulf bersiap mengatur strategi karna, ia sudah cukup berpengalaman dalam hal ini. Namun kali ini, Gulf akan bertindak lebih teliti
"Ya" View tidak dapat menyambung kalimatnya "Itu cerita yang panjang"
Mew mengangguk. Ia mempersilahkan View untuk duduk kembali. Kejutan lain kembali diterima Gulf ketika wanita itu kembali memekik
"Mark?!"
Mark terkejut saat View ikut memperdulikan eksistensinya "Ya?"
"Kau masih bekerja bersama Phi Mew?! Astaga, padahal itu sudah sangat lama" View mulai bersikap sok akrab
Mark menggeleng "Aku bekerja untuk Phi Mew dan Phi Gulf"
View sedikit mengubah senyumannya. Memilih mengabaikan pernyataan kedua. Ia kesal mendengar nama itu
"Kau pasti masih mengingatku dan seluruh kisahku, bukan?""Tidak juga"
"Apakah kau masih ingat saat Phi Mew menangis karna takut kehilanganku?" View tertawa setelah membuat Mark ikut mengingat. Ini tidak ditujukan sebagai candaan, namun untuk membuat pihak lain panas
Mark memilih mendiamkannya. Ia berbalik untuk Gulf yang duduk manis diatas sofa tunggal. Terlihat tenang di luar, namun dibalik itu semua telah ada rasa marah yang ia tahan, didalam dirinya sudah ada api yang membakarnya oleh ulah perempuan ini
Satu orang muncul dari ruangan lain. Suara ribut dari ruang tamu terdengar oleh Axel yang sudah sangat lama berada di ruang bermain, membuatnya penasaran dan memeriksanya
"Ada tamu?"
Axel bukan seorang anak yang begitu menjaga sopan santun. Ia hanya menatap mommynya dengan wajah kesal karna terganggu
Gulf hanya mengangguk
"Anakmu?" View menoleh sekilas pada Mew dan kembali pada wajah Axel yang menampilkan kesempurnaan itu. Ia tidak memiliki celah sedikitpun untuk tidak dikagumi