7. Awal yang buruk◕。..

316 87 16
                                    

Gulf mengakui dirinya begitu hebat telah bertahan di sini

Saat di dapur, langkah Gulf terhenti. Mungkin ia perlu membiasakan diri untuk melihat orang lain di rumah ini selain suami, anak, juga para pelayan

Namun hanya sesaat sebelum Gulf melanjutkan langkahnya kembali dan melewati wanita itu seakan eksistensinya tidak ada

"Aku masih sangat mencintai Phi Mew" pengungkapan tanpa rasa malu itu membuat pergerakan Gulf terhenti untuk mengisi gelas kosongnya

"Apakah aku bertanya?" Gulf berusaha terlihat tidak peduli. Ia ingin menahan diri agar perempuan licik ini semakin geram

"Tidak perlu menunggumu bertanya"

Gulf tidak bereaksi banyak. Ia tetap menekan tombol air dingin dispenser silver kombinasi emas itu, sambil menunggu gelasnya penuh dengan sabar

"Aku hanya menyuruhmu berhati-hati"

"Untuk?" Gulf masih membelakanginya

"Jaga suamimu"

Gulf menahan tawa, ia dengan cepat meneguk airnya "Jika kau mampu"

"Baiklah, mari kita lihat... Siapa yang paling bagus dalam permainan ini"

Akhirnya setelah Gulf meletakkan gelasnya, ia berbalik untuk menatap sang lawan bicara "Aku tidak pernah menganggap cintaku dengan Mew sebuah permainan. Kami berdua telah bersama dalam waktu yang cukup lama. Jadi, tanpa ikut bermain, pemenangnya adalah kami berdua dan akan selamanya seperti itu"

"Kau percaya diri sekali"

"Aku sudah membuang dua menit berhargaku untuk sampah" Gulf kembali melewati View begitu saja

..。。..

Di mansion yang telah dialihkan atas nama Gulf ini, tentu membuat Gulf semakin leluasa. Ada ruangan pribadi untuknya saat tengah membutuhkan waktu sendiri

Di sini, ia melepaskan diri dari pemikiran buruk yang akan mengganggu di hari-hari kedepannya

Maka dari itu, jika Gulf sedang berada dalam ruangan dengan dinding kaca menghadap ke luar ini, tidak ada yang akan berani mengetuk pintu di luar dari keadaan mendesak

Kecuali,

"Mommy"

Pintu tiba-tiba dibuka oleh sosok anak laki-laki berwajah ketus yang langsung menghampiri Gulf di sana

"Ada apa, sayang?"

"Aku tidak tahan melihat tingkah wanita itu, juga Daddy"

Gulf termenung cukup lama... Tidak lambat untuk otaknya memproses ucapan putranya barusan. Jadi, Mew sekarang tengah berbincang atau melakukan hal segala macam dengan wanita itu?

Gulf tidak mengerti lagi dimana suaminya menyimpan otaknya

Walaupun Gulf tidak mengatakan tidak cemburu, ia harusnya tau menempatkan diri terlebih wanita itu adalah mantan kekasihnya. Gulf segera beranjak dari tempat duduknya "Jangan marah, anak tampan... Bagaimana kalau kita membuat cemilan?"

Gulf berusaha membangkitkan kembali suasana hati putranya sementara dirinya sendiri juga butuh ditenangkan

Saat menuruni tangga, ia telah disuguhkan dengan pemandangan yang berhasil menarik emosi hingga ke ubun-ubun di ruang tamu

"Aku punya sesuatu untukmu" Mew berucap pada View dengan layar handphone yang ditutup ke dadanya

"Apa itu?" Tanya View penasaran

Dan Mew langsung memberikan handphonenya "Lihat sendiri"

Begitu View mengambil handphonenya, ia membuat suara pekikan tak tertahan karna layar yang menampilkan wajah orang yang telah lama dirindukannya

"Ibu?!"

Orang di layar tidak mampu berkata-kata... Mulutnya sedikit terbuka namun dengan terbata-bata, ia bertanya ke anaknya alih-alih pada orang di layar "Mew, apakah penglihatan Ibu benar?"

"Ya, Bu... Ini View" Jawab Mew

Dan Gulf, kepalanya mulai berputar pada satu titik...

View dan Ibu Mew memiliki hubungan yang begitu dekat sebelumnya?

Tanpa sadar ia meremas railing tangganya dengan keras, sedikit emosinya terlampiaskan lewat tindakan ini

"Apa yang Mommy lakukan?" Axel menarik tangan Gulf dari pegangannya "Itu akan menyakiti tanganmu

Respon sang putra membuyarkan lamunan Gulf. Ia melanjutkan langkahnya kembali "Mommy tidak sadar"

"Mau kemana?"

Kali ini, pertanyaan itu datang dari Mew yang sama sekali tak digubris oleh Gulf

Karna tak kunjung ada jawaban dari Gulf, akhirnya Axel membantu menjawab "Dapur. Mommy akan membuatkanku cemilan"

Mew meneguk saliva kering melihat atmosfer yang telah berubah sejak kedatangan dua orang ini. Ada banyak tanda tanya di kepala Mew yang hendak dimintai penjelasan oleh Gulf, namun segalanya berakhir urung

Setelah panggilan video antara View dan Ibu Mew berakhir, Mew segera mengambil ponselnya kembali dan ke dapur untuk mencari keberadaan sang istri

Mew menangkap sosoknya. Gulf dibantu oleh para pelayan mempersiapkan makanan.

Saat telah berada tepat di belakangnya, Mew menyadari bahwa tidak ada Axel di sini. Jadi ia tanpa ragu melingkarkan tangan kokohnya pada pinggang Gulf. Enggan memikirkan eksistensi yang lain

Para pelayan yang menyaksikan itu hanya bisa menunduk sambil menahan senyuman. Sedikit menjauh untuk memberikan ruang pada sepasang suami istri itu

"Jangan menggangguku" Tegur Gulf dengan nada rendah

Mew menyadari ekspresi yang masih datar dari Gulf. Tidak ada respon baik yang ia dapatkan sehingga orang-orang dapat menyimpulkan bahwa sesuatu sedang terjadi

"Kau marah padaku?"

Gulf yang tidak menjawab memperkuat kepercayaan Mew bahwa orang ini memang benar dalam keadaan hati yang buruk

"Maafkan aku" Meskipun ia tidak tau pasti apa yang membuat Gulf marah. Ia hanya memikirkan cara agar istrinya dapat kembali tersenyum dan menyambutnya dengan hangat seperti hari-hari biasanya

"Untuk?"

"Entahlah"

Gulf mendesis "Kau meminta maaf sementara kau sendiri tidak tau dimana letak kesalahanmu? Sejak kapan kau menjadi begitu bodoh seperti ini?" Tanyanya sarkastik

"Aku memiliki spekulasi..."

Gulf tidak bersuara, tapi Mew akhirnya melanjutkan kembali

"Bibi Anna telah memberitahuku. Bahwa ia juga akan tinggal di sini untuk sementara waktu. Aku mengerti, kau marah padaku karna kau tau bahwa aku tidak bisa menolaknya"

Sampai sini Gulf mengerti bahwa suaminya adalah orang yang cukup bodoh. Tapi walaupun itu bukan alasan utama Gulf untuk marah, ia tetap menjawab 'hm' untuk memperkuat keyakinan Mew

"Sayang, maafkan aku. Aku bisa berbicara padanya untuk tidak mengganggumu"

"Tidak apa-apa. Kita punya banyak uang untuk menampungnya"

Gulf mengabaikan untuk membicarakan masalah utamanya. Biarlah wanita sialan itu bermain dulu





 Biarlah wanita sialan itu bermain dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ice Flower 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang