✨ 1 || MONSTER

185 18 1
                                    

JustformyJi

____

Kanada, di suatu tempat || Pertengahan tahun 2013.

"AAAKKHHH!"

Seorang pemuda terbangun dari tidurnya dengan tubuh bermandikan keringat. Nafasnya terengah-engah, seperti baru saja selesai mengikuti ajang lari marathon yang biasa diadakan secara besar-besaran. Kedua matanya mulai mengedarkan jangkauannya, menatap tatapan takut dari pemuda lain yang mulai menjauhinya.

"A-API!" Teriakan gagap seseorang lantas menyadarkannya.

Sumber api tersebut ternyata berasal dari kasurnya yang mulai terbakar. Tubuhnya yang bergetar itu perlahan beranjak menjauhi kasur yang telah terbakar sepenuhnya.

Beberapa pemuda yang berada di kamar tersebut berhamburan sambil membawa ember berisi air untuk memadamkan api tersebut. Tak sedikit pula yang hanya diam dan menatap aneh ke arah pemuda tadi. Untung saja api tersebut tak menyebar, sehingga hanya kasur pemuda tadi yang terbakar hangus.

"Maverick! Pergi ke ruangan Madam Bennet sekarang juga!"

Pemuda yang diketahui bernama Maverick tersebut tersentak ketika dari arah pintu seorang gadis berteriak padanya. Dengan tubuh yang masih bergetar ia melangkahkan kakinya, mengabaikan tatapan mengintimidasi pemuda lain kepadanya.

"Kali ini kau tidak akan lolos, Mave!"

Mave tak menghiraukannya, ia lantas mencoba untuk mengatur nafasnya sembari berjalan menuju ruangan kecil yang letaknya berada di lantai dasar bangunan tersebut. Ruangan yang paling ia hindari selama tinggal di Panti Asuhan ini.

"Masuk!"

Tubuhnya tersentak kala suara seorang wanita tua dari dalam ruangan terdengar begitu saja. Padahal ia belum sempat mengetuk pintu ruangan tersebut. Lantas ia membuka pintu kayu ruangan tersebut dengan perlahan untuk menghindari suara decitan yang cukup keras dari pintu kayu yang telah usang.

"Sudah berapa kali kukatakan untuk tidak merokok, Tuan Lee?"

Tubuh pemuda itu tersentak kala nada tajam dari seorang wanita tua berkacamata di ruangan tersebut seolah menghunus dadanya. Sungguh ia cukup takut untuk menjawabnya, meskipun ia sama sekali tidak melakukan apa yang wanita tersebut tuduhkan padanya.

Ia menyadari jika di ruangan tersebut ternyata telah ada beberapa orang, seperti Nyonya White dan Dokter Charlie yang masih lengkap dengan seragamnya yang serba putih.

Mave menundukkan pandangannya sembari memainkan jari-jari tangannya, hal yang biasa ia lakukan jika sedang gugup. "Su-sungguh, ak-aku sama sekali tidak merokok." Ucapnya dengan terbata-bata.

"Berapa kali kukatakan untuk tidak berbohong, Mave?! Kau jelas merokok! Kau sudah beberapa kali membakar properti panti, ingat?!"

Lagi-lagi tubuh pemuda yang baru saja beranjak 14 tahun tersebut tersentak. Suara gebrakan meja yang dilakukan oleh Madam Bennet benar-benar mengejutkan semua orang yang berada di ruangan tersebut.

"Madam, maafkan saya karena menyela. Tapi bukankah selama ini belum ada bukti nyata jika Mave merokok? Lagipula kita semua tahu jika anak-anak panti tidak begitu menyukai Mave-"

"Kau terlalu banyak bicara, Sarah."

Hening. Nyonya White ikut terdiam setelah Madam Bennet menginterupsinya.

"Madam, sejujurnya saya juga setuju dengan Nyonya White." Cukup lama mereka terdiam hingga akhirnya dokter muda berperawakan jakung tersebut mulai membuka suaranya. Tentunya kali ini tanpa intrupsi dari Madam Bennet, karena Charlie cukup disegani oleh petinggi-petinggi panti. "Tidak ditemukan barang bukti pada penyelidikkan sebelumnya. Dan menurut kesaksian beberapa anak, Mave selalu saja dalam posisi tertidur ketika kebakaran itu terjadi." Ujarnya dengan sangat lugas, membuat Madam Bennet semakin merapatkan bibirnya.

MARK LEE || SIWANDA - THE CURSED CHILD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang