Hari ayah

995 93 14
                                    

Pagi ini Keiju menatap kalender meja yang ada di meja belajar nya dengan tatapan bingung.

Keiju ingat hari ini adalah Hari Ayah dan di sekolahnya akan ada tugas menggambar dan membuat puisi tentang ayah.

Tapi yang membuat bingung adalah tidak mungkin Keiju hanya memberikan secarik puisi pada sang ayah.

Keiju ingin memberikan sebuah hadiah yang Keiju yakin, ayahnya bisa membelinya sendiri.

"Minta anterin siapa ya.." gumam nya pelan.

Keiju akui jika di usia nya, ia masih banyak di ragukan oleh orang dewasa dan akan terlihat aneh jika ia berjalan sendirian di mall.

Terlihat seperti anak hilang dari pada terlihat seperti ingin membeli sesuatu.

"Kak dohyon aja kali ya..." Gumamnya lagi entah pada siapa.

Kebetulan sekali Keiju sudah memiliki kontak Dohyon, karena acara family gathering kantor ayahnya beberapa bulan yang lalu.

Dan sebenarnya Keiju tidak pernah mengirimi Dohyon pesan atau basa-basi tanya kabar, nomor itu ia biarkan di kontak nya dan berpikir siapa tau suatu saat butuh.

Lalu sekarang ia membutuhkan nya, butuh seseorang yang lebih tua sedikit untuk menemani nya membeli hadiah untuk ayahnya.

Karena hari ini Hari Ayah.

'kalo memang mau ke mall, bawa kaos ganti atau pakai jaket.'

Keiju menatap satu kalimat balasan yang Dohyon kirimkan padanya lalu menatap lemari bajunya.

Keiju tidak memiliki jaket, ia punya beberapa sweater tapi pasti akan ada pertanyaan kenapa tumben sekali sekolah pakai sweater.

"Aduh memusingkan." Gumamnya lagi sambil bangkit dari posisi duduknya.

Keiju harus bangun dan mandi sebelum ayahnya masuk ke kamar berniat untuk membangunkan nya.

.

.

Keiju dan Hajun sarapan dengan tenang tanpa banyak berisik, begitu juga sang ayah yang tenang sambil membuka laptop nya.

Sang papah masih sibuk di tempat cuci piring, membersihkan kekacauan pagi yang sudah sangat biasa itu.

"Aku berangkat ya." Ucap Keiju membuat Hajun menoleh dan menatap lekat sang kakak.

"Bareng ayah aja kak." Ucap sang ayah yang sudah menutup laptop nya dan mulai memakan sarapannya.

"Ayah aja baru mulai makan. Aku hari ini ada kumpul lapangan, gatau ada apa." Jelas Keiju sambil bangkit.

Hyunsuk memberikan segelas susu putih pada sang putra membuat Keiju menatapnya lekat.

Ia sudah sarapan dan sekarang minum susu tuh, rasanya perutnya akan meledak. Apalagi sarapan pagi ini sangat enak sekali menurut Keiju.

"Pah, aku kenyang." Ucap Keiju membuat sang papah memanyunkan bibirnya sedih karena tidak paham kalau putra pertama nya sudah kenyang.

Keiju meringis sejenak melihat wajah sedih sang papah.

Akhirnya Keiju mengambil alih gelas itu dan meminum susu nya perlahan.

Hyunsuk tersenyum menatap Keiju yang menghabiskan susu putihnya lalu menatap sang papah lekat.

"Duduk dulu, nanti kalo langsung jalan kamu bisa muntah kak." Ucap Hyunsuk sambil memberikan segelas susu coklat pada putra bungsunya yang masih sarapan dengan tenang.

Hajun biasanya berangkat bersama Jihoon jadi terlihat agak santai daripada Keiju, apalagi jam masuk Keiju lebih pagi dari sekolah Hajun.

Keiju mengikuti apa kata sang papah, kembali duduk dan terdiam menatap papah yang masih sibuk di sana.

Keluarga Ayah Ji (Hoonsuk) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang