Sepeda

1.2K 196 21
                                    

"ayaaaaah."

Jihoon yang sedang berada di ruang kerja nya hanya menjawab dengan gumaman saat putra sulungnya memanggilnya dengan rengekan.

Ini adalah kejadian yang sangat langka, mengingat Keiju itu terkenal dewasa dan tenang.

"Ayaah ih, liat kei dulu." Ucap Keiju sambil bertolak pinggang di depan pintu ruang kerja sang ayah.

"Iya kenapa sayang ?" Tanya Jihoon

Jihoon bisa melihat Keiju sedang memanyunkan bibirnya sedih membuat Jihoon mendelik kaget lalu menghampiri sang anak.

"Kenapa kei ?" Tanya Jihoon lagi.

Jihoon melihat Keiju memainkan jemarinya, seperti takut ingin mengatakan sesuatu, membuat Jihoon menuntut Keiju untuk duduk di sofa ruang kerjanya.

"Kei lagi mau apa ??" Tanya Jihoon membuat Keiju menatap lekat Jihoon dengan mata berkaca-kaca.

"Ayah, Kei mau sepeda." Jihoon mengerjap matanya cepat.

Ia sama sekali tidak menyangka kalau anak sulungnya menginginkan sepeda, Jihoon pikir Keiju menginginkan sesuatu yang lebih besar dan mahal, membuat nya takut untuk mengatakannya pada Jihoon.

"Sepeda?" Tanya Jihoon.

Keiju mengangguk semangat dengan senyuman lebar sekali.

"Kei bisa ngendarain nya ?" Tanya Jihoon lagi.

Kali ini senyum Keiju mendadak hilang dan di gantikan wajah sedih dengan helaan nafas kasar membuat Jihoon mengusak kepala Keiju pelan.

"Gabisa yah, kalo gabisa... Gaboleh beli sepeda kah ?" Ucap Keiju membuat Jihoon gemas sendiri.

Anaknya lucu sekali sih, jadi mau Jihoon gigit.

"Ya boleh, tapi coba kamu tanya papah... Kamu boleh ga beli sepeda? Soalnya adek nya pasti juga minta kak."

Helaan nafas Keiju terdengar lagi membuat Jihoon tertawa pelan.

"Takut ga boleh sama papah ya ?" Tanya Jihoon dan Keiju mengangguk dengan wajah sedih sambil menatap lekat sang ayah.

Keiju berharap kalau sang ayah lah yang mengatakan pada papah nya, setidaknya papah nya akan menurut kalau ayah nya yang mengatakan nya.

"Nanti ayah yang bilang ya.. tapi janji kalo udah beli sepeda, kamu harus tetep belajar... Jangan ninggalin belajar." Ucap Jihoon dan Keiju mengacungkan ibu jarinya tanda setuju.

"Aku bakal lulus yah, JANJI." ucap Keiju membuat Jihoon tersenyum dan menangkup pipi Keiju sayang.

"Janji ya ? Ayah pegang nih janji nya."

"Keiju Janji Yah."

.

.

"Sepeda ?"

Jihoon mengangguk pelan.

Ia sudah berada di dalam kamar, setelah makan malam dan mandi.

Badan Jihoon sakit semua karena harus menyelesaikan pekerjaan untuk di serahkan lusa pada Seungyoun.

"Kamu izinin apa engga yang ?" Tanya Jihoon.

Jihoon bisa melihat Hyunsuk melipat kedua tangannya di dada berpikir keras sekali membuat Jihoon tertawa pelan.

"Kenapa ketawa ?" Tanya Hyunsuk sambil menatap Jihoon.

Jihoon sedang sibuk mencari pakaian untuk tidur, setelah itu ia akan langsung tidur di sebelah Hyunsuk yang kalau Jihoon lihat sudah sangat mengantuk.

Keluarga Ayah Ji (Hoonsuk) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang