Alzia 1

20 5 0
                                    

Mohon maaf karna kesalahan autor
"Alziya" diganti jadi "Alzia" jadi novel ini masih masa perbaikan atau pemindahan nama pemeran utamanya jadi mohon maaf atas ketidaknyamanan nya !!!

Di peringatkan juga untuk meninggalkan jejak hanya memencet tombol ☆ kamu bisa menyemangati autor terima kasih







Angin yang begitu sejuk menerpa wajah cantik seorang gadis yang tengah menangis iya dia adalah alzia dia tengah menangis di depan makam yang baru saja diisi oleh nenek alzia

"Kenapa begitu cepat nek? Aku masih ingin bersamamu hiks hiks"

"Alzia sabar ya kami pulang dulu "
Ucap bibi rena tetangga alzia

Setelah beberapa menit menangis alzia sudah merasa pusing dia pun pulang ke rumah

"Nek zia pulang ya" ucap alzia sendu
Dia pun merapikan pakaiannya yang sudah kotor karna tanah

{Sesampainya di rumah}

Alzia segera mandi dan makan karna sendari tadi dia tidak memakan apa pun setelah makan pun iya masih memikirkan neneknya yang sudah tidak bersamanya

"Aku harus hidup bagaimana nek? Kau sudah tidak mengajarkan ku apa pun aku suka saat kau mengajarkanku walaupun aku sedikit menjengkelkan
Maaf kan aku nek maaf "

Angin malam dan cahaya bulan lah sekarang menjadi saksi bisu bahwa alzia sangat menyayangi neneknya dan sekarang sangat merindukan neneknya

Setelah lama berlarut dalam pikiran nya alzia pun tertidur dengan air mata yang masih ada di pipinya

Selesai~~~☆

Maaf kalau typo
Jangan lupa vote
Jangan lupa komen ya

AlziyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang