Alziya

Alzia 5

Tibalah hari yang di tunggu, hari ini ulang tahun putra mahkota kerajaan diamond dan semua penduduk desa datang ke istana termasuk zia

zia sangat antusias karna hadiah kalung yang akan di berikan nya dia dan tetangga tetangga nya menaiki gerobak buah milik salah satu tetangga zia yang memang petani

Tiba di depan istana yang megah gerbang yang menjulang tinggi perlahan di buka mempersilahkan zia dan rombongannya masuk ke dalam istana terlihat banyak sekali yang sudah datang pagi ini

Pembawa acara sedang mengumumkan acara yang akan berlangsung

"Seperti yang kalian tahu hari ini adalah ulang tahun putra mahkota kerajaan diamond ini saya akan menyampaikan daftar acara pada hari ini di mulai dengan pemberian hadiah kepada pangeran yang sedang berulang tahun dari pukul 07.00 sampai 12.00 dilanjutkan dengan pesta minum teh antar kerajaan dari pukul 13.00 sampai 18.00 dilanjutkan dengan pesta dansa keseluruhan dari pukul 20.00 sampai 23.30 sekian pengumuman dari saya"

Kemudian rakyat diamond di persilakan mengambil tiket dan berbaris memberikan hadiah mereka

Zia yang sudah mengambil tiket dan kecewa dia harus menunggu lama dan panas panasan demi memberikan hadiah tidak apa asal dia tidak di denda sungguh koinnya sudah menipis

"Nomor berapa zi" tanya loliy yang kebetulan bertemu dengan zia "2.520" ucap zia yang sudah kecewa dia sudah datang sepagi ini tapi nomor antrian nya sudah sangat banyak

"lama banget tuh pasti capek nunggunya banyak juga ya yang mau ngasih hadiah sama pangeran aku yakin karna mereka takut di denda" sahut loliy julit

"hehe gua juga gitu kok gpp panas panasan yang penting gk di denda" ujar zia dengan senyum manis nya

"yaudah semangat! aku diluan ya" ujar loliy sambil melambaikan tangannya

Setelah beberapa jam mengantri sekarang sudah masuk nomor 2.517 tiga orang lagi zia akan memberikan hadiah dia sangat deg deg kan

'Nomor 2.518'

deg

'Nomor 2.519'

deg

'Nomor 2.519'

Jantung zia semakin tak karuhan
dan ini saatnya 'Nomor 2.520' ziya yang mendengar itu langsung maju

"ini hadiah untuk mu putra mahkota semoga kedepannya kau bisa memakmurkan kerajaan ini dan menjadi raja yang bijaksana dan adil di kemudian hari" ujar zia dengan senyum manis nya

"Hmm" ujar putra mahkota tersebut dan meganggukkan kepalanya

Zia yang akhirnya legah setelah memberikan hadiah tersebut dia tidak perlu panas panasan lagi dan dia ingin langsung pulang dia sudah sangat rindu dengan peliharaannya yang satu itu

☆☆☆

di sisi lain di suatu tempat seorang putra mahkota yang sedang menerima hadiah di hari ulang tahun nya gagal fokus pada salah satu hadiah yang di berikan seorang gadis

"Pengawal bawa hadiah itu kemarin" ujar nya penasaran dengan hadiah tersebut

"baik pengeran" sahut pengawal itu sambil membawa hadiah tersebut

Pangeran yang tidak sabaran ini langsung membukanya dan dia sangat terkejut akan isi nya

"kalung dari kakek !!!" ujarnya sedikit keras untung saja tidak ada yang mendengar jika ada sudah malu pangeran ini

"Pengawal bawa kan aku gadis yang memberikan hadiah ini cepat!!!" Sentak nya pada pengawal itu

"Baik pangeran" ujar nya takut di tebas
Ayolah dia masih ingin punya kepala

Selain terkenal hebat putra mahkota kerajaan diamond ini juga seorang yang paling di takuti di medan perang bagaimana tidak sekali mengeluarkan pedang nya ratusan nyawa melayang
Makanya banyak kerajaan di bawah kerajaan diamond ini

musuh kerajaan diamond? Ada kerajaan seberang kerajaan airland tapi dua kerajaan ini tidak pernah lagi berperang selama ribuan tahun lamanya kedua kerajaan ini sama sama memiliki tembok besar yang menjaga kedua kerajaan

sampai sekarang tidak ada rakyat yang tau apa masalah kedua kerajaan tersebut tapi bagi Akava demoni itu adalah dongeng yang setiap hari dia dengar sewaktu kecil

Kata ibunya di ramalkan ribuan tahun yang akan datang akan ada peperangan yang besar dari dua kerajaan tersebut karna seorang gadis

Tapi dia tidak pernah mendengar dongeng itu lagi semenjak ibu nya meninggal 2 tahun lalu dia sangat merindukan ibu nya yang bercerita dongeng itu

Selesai~~~☆

Maaf kalau typo Terimakasih sudah mau membaca cerita aku