Rakha pov
Rio menatapku dari kaca mobil, "kenapa" Gerakan bibirnya. Aku hanya menggeleng pelan.
"Udah tidur? " Tanya Rio pelan pelan. Aku mengangguk sambil membenarkan letak rambut yang menutupi wajah cantiknya.
" Gue belum buka berkas tentang dia yang lo kasih kemarin, tapi ternyata itu salah"
" Laki laki yang keluar dari area pemakaman tadi itu ya?" Rio bertanya lagi.
" Yaa, kita lanjut nanti, biar dia tidur dulu".
Aku menggendong nya membawa ke kamar, membiarkan nya tidur dengan nyaman, meski sepertinya dia akan melewatkan makan siang. Dia lebih membutuhkan tidur agar tenang.
___
Aku duduk di ruang meeting kamar ini dengan Rio di hadapanku, aku baru selesai membaca berkas tentang Kirana.
"Kha, gue temen lu dari orok, gue ga pernah liat lo gini, sekalipun" Aku mengangguk sambil tertawa.
" Gue tau!"
"Lo jatuh cinta? " Rio menatap mataku tajam.
" Ga tau, tapi aku melindunginya. Tadi saat dia nangis, kepala gue rasanya mau meledak, pengen gue pukul orang itu"
"Goshh lo beneran jatuh cinta, secepat ini, gila!" Aku tertawa lagi, akupun tidak mengerti perasan ini.
" Tapi laki laki itu bokapnya kha, lo udah baca kan? Lo punya kerjasama sama perusahaan dia di kantor pusat."
" I know, dia tadi kayaknya ngenalin gue"
" Terus, sekarang gimana? Dia tinggal di Jakarta, lo di Singapura dan lo super sibuk, lupakan aja gimana?"
" Gue belum tau harus apa"
"Terus? " Mario sangat tidak sabar, aku hanya tertawa.
"Nanti, setelah dia pulang, aku baru akan menentukan langkahku. Biarkan aku menikmati waktu 3 hati yang tersisa ini" Mario menggeleng gelengkan kepala.
" Tapi dia lucu banget kalo lagi manggil lo om, gue gatal mau ketawa terus" Giliranku yang melemparkan amplop yang berisi berkas Kirana ke wajahnya
" Lo udah tua menurut dia hahaha"
" Lo keluar, males gue liat muka kambing lo, sana" Aku bangkit lalu keluar dari ruangan meeting itu.
" Iya gue cabut dulu, siang ini lo free tapi jangan lupa nanti malam ini nikahan bashtian kha, lo di coret dari sahabat dia kalo sampai ga hadir " Aku mengangguk, lalu berlalu memasuki kamar yang ku tempati dari tadi malam.
___
Ketukan pintu terdengar sedikit brutal, aku menatap jam di lenganku, pukul 4 sore. Aku beranjak dari kasur, membuka pintu, Kirana menatapku lalu membelalak" Om pakai baju dong, ckk pamer badan nih?" Kirana membalikkan tubuhnya, memunggungiku.
" Kamu ngetok pintunya brutal gitu, mana bisa masih pakai baju, wait! " Aku berlalu ke dalam kamar meraih kaos di ujung ranjang.
"Om aku lapar... Yuk makan" Katanya belum berbalik lagi menghadap ku.
" Makan dimana? Mau keluar?" Aku mendorong bahunya keluar dari kamar.
" Nggak, di bawah aja, aku males kemana mana, liat nih mataku bengkak"
"Ayo.. "Aku meraih tangannya
" Tunggu aku ambil hp dulu. "
" Ga usah, cuma makan kan?"
"Tapi aku ga bawa uang cash"
" Tagihannya masuk ke kamar ini kok, kamu ga usah khawatir. "

KAMU SEDANG MEMBACA
Flight Mode Dating
ChickLit" Duhhh om, yakin nih kita ketemu lagi? Tanpa disengaja? Atau jangan jangan.. " _Kirana_ "Mau ya, aku kejar!" _Rakha_