Kirana menatap langit langit kamar, lalu beranjak ke kamar mandi, mengganti pakaian lagi karena akan meninggalkan hotel.
Kirana membuka pintu kamar sambil menarik kopernya, dia harus mengucapkan terimakasih pada laki laki itu, dimana laki laki itu? Tadi katanya ada meeting, apakah sudah selesai?Kirana membuka pelan pintu ruangan yang ditunjuk Rakha tadi, tapi ternyata meetingnya belum selesai, padahal 4 jam sudah berlalu, Kirana menutup pintu pelan pelan tapi sebuah suara menghentikannya
"Ada yang bisa saya bantu? Bos belum selesai. " Laki laki yang tadi membantu Kirana membawakan koper itu sudah berdiri di depannya, menguak pintu yang akan ditutup. Kirana mengerjapkan mata
"Ohh oke, bilangin aja makasih ya, udah bantuin tadi, sekarang aku mau pergi " Laki laki itu tidak menjawab tapi kembali ke dalam ruangan.
" Ehhh tunggu" Tapi dia sudah di dalam, okeyy mungkin maksudnya itu tidak penting. Kirana meraih kopernya berbalik
"Mau kemana?" Suara yang berbeda menghentikannya lagi
"Kamu sudah menghubungi kakekmu?" Rakha sudah berdiri di hadapannya. Kirana mengangguk namun dengan wajah kesal
"Sooo?" Rakha menatap wajah cantik Kirana
"Ga ada apa apa, thank you ya sudah bantu aku" Kirana memalingkan wajahnya karena merasa di baca rakha
"Kakekmu di kamar mana? " Rakha bertanya lagi, kiranya berdecak kesal
" Kakek sudah pulang ke Jakarta! aku di tinggal dan yang paling lucu, kakek sudah checkout dari hotel beneran" Kirana mengatakan dengan kesal, rakha terkekeh mendengar nada suaranya
" Ya udah disini aja, tujuan kamu kesini mau nemuin kakekmu? Kalo kakekmu ga ada, ya udah disini aja." Kirana memutar bola mata
" Ya kalii aku bareng sama orang ga dikenal om"
"Ya gapapa disini juga ada 2 kamar, aku tidak akan macam macam juga, kamu berniat berapa hari di Surabaya? " Kirana menatap pintu kamar yang ditempatinya tadi.
"4 hari" Bohong lebih baik, lagipula dia memang berencana memperpendek kunjungannya ke kota lahirnya ini, setelah dipikir pikir dia hanya akan mengunjungi makam mamanya lalu berkeliling sisa harinya. Uangnya mustahil cukup jika menggunakan rencana awalnya
" Okee, kamu bisa tinggal disini, aku disini sampai 1 minggu" Rakha mengambil kopernya lalu membawanya ke dalam kamar tadi
" Om...om ...ga deh om! ya kali om, kita loo ga kenal" Kirana mengikuti Rakha ke dalam kamar.
" Ya kali aja kamu mau nikah sama orang yang punya mobil impianmu" Pipi Kirana memerah mendrngarnya
" Apa sih om, itu becanda kok, aku mana tau mobil mahal"
"Oh ya? Buktinya kamu sampai tahu harganya looo, apa jangan jangan kamu bisa mengendarai nya? " Rakha meletakkan kopernya di walk in closet, Kirana berdiri di depan rakha
" Om aku masih 20 tahun loo, ga tau makek mobil itu, lagian aku siapa sih sampek tau mobil bagus. Tapi om, itu mobil om beneran? " Mata kirana berbinar saat membahas mobil, rakha terkekeh lagi
" Aku udah bilang, berhenti panggil aku om, berhenti oke! 20 tahun ga bisa menghentikan keinginan seseorang kalo menyangkut hoby, kii. Btw kamu belum makan" Rakha meraih tangan Kirana menariknya keluar kamar
" Aku selesaikan dulu rapat, tunggu 5 menit disini! Abis ini kita makan ya" Rakha mendudukkan Kirana di sofa bed depan TV. Belum juga Kirana menjawab rakha sudah meninggalkannya, kembali ke ruangan tadi.
Kirana berfikir sejenak, apa boleh dia menginap disini? Tapi kalo ditolak, dia harus tinggal dimana?, Rakha sepertinya baik, nanti dibicarakan lagi saat makan saja.
Pintu ruangan meeting itu terbuka, Mario memimpin 2 orang perempuan dan 3 orang laki laki di belakangnya berjalan ke arah pintu kamar, orang orang itu menatap Kirana penasaran, belum pernah melihat perempuan di sekitar bos mereka.
Rakha sudah berdiri di hadapannya saat dia selesai menatap orang orang yang pergi itu.
" Astaga om, aku kaget" Kirana meletakkan tangannya di dadanya.
" Om lagi, stop it kii! Yuk makan, kamu pasti laper banget" Aku mengikutinya dengan pelan
"Kenapa di belakangku? Sini di sisiku" Jantung Kirana berdesir, di sisi apaan sih,
"Makan dimana om?" Tanya Kirana saat sudah memasuki lift. Rakha menatapnya tajam
" Ehh Rakha maksudnya, tapi serius deh om aku ga bisa panggil gitu, brewok om tuh yang ga ngebolehin" Rakha tertawa pelan.
" Om emang umur berapa?" Mata Kirana terlihat penasaran.
" Kamu mau makan apa? Kayaknya surabaya ga asing buatmu? " Raut Kirana langsung berubah sendu, Rakha mrngernyit bingung.
" Okee.. Kita makan di bawah aja ya? Kamu juga keliatan capek" Kirana hanya mengangguk, baru saja dia ceria, sudah murung kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Flight Mode Dating
Genç Kız Edebiyatı" Duhhh om, yakin nih kita ketemu lagi? Tanpa disengaja? Atau jangan jangan.. " _Kirana_ "Mau ya, aku kejar!" _Rakha_