"Untuk yang pertama kau hapus semua foto dan video saat kau masih bersama dengan Jimin." ucap Chan Yun pada sahabatnya.
Han Keina mengangguk, ia sudah melakukan itu sejak kemarin. Bahkan ia sampai mengganti nomor teleponnya agar Jimin tidak bisa menghubunginya. Meskipun ia juga merasa tidak yakin jika saja Pria itu akan menghubunginya setelah insiden putusnya hubungan keduanya dua hari yang lalu.
"Di ponselku sudah tidak ada wajah horornya lagi. Satupun sudah tidak ada. Bahkan foto kita berdua sudah aku robek semuanya."
"Sekarang kau buang atau bakar saja semua barang pemberian dari Jimin." ucap Chan Yun.
"Jangan dibakar. Berikan saja kepadaku." ucap Sona sembari tersenyum.
Sona tidak setuju dengan saran kedua yang diberikan oleh Chan Yun. Sebab ia tahu jika barang-barang pemberian dari Jimin bukanlah barang yang murah. Pria itu jelas akan memberikan barang mahal untuk Keina.
"Kalau Keina melihat kau memakai barang itu dia akan kembali mengingat Jimin." bentak Chan Yun yang merasa kesal dengan Sona.
"Tapi barang pemberian dari Jimin pasti harganya tidak ada yang murah." ucap Sona yang merasa tidak terima jika barang pemberian dari Jimin harus dibuang ataupun dibakar.
Chan Yun mengangguk, "Benar juga apa katamu." ucap Chan Yun yang mencoba untuk berpikir, "Kalau begitu jual saja."
Sona mengangguk menyetujui ucapan dari sahabatnya, "Kalau itu aku setuju."
"Baiklah. Kita jual saja." ucap Keina yang juga setuju dengan ucapan dari Chan Yun.
Barang yang pernah Jimin berikan padanya tidaklah sedikit. Terlebih lagi barang pemberian dari Pria itu tidaklah murah. Jelas Keina merasa sayang jika harus membuang ataupun membakar barang-barang pemberian dari sang mantan kekasihnya. Untuk diberikan pada Sona saja dia masih harus kembali memikirkannya. Memang jalan terbaik adalah menjualnya. Setidaknya dia merasa sedikit untung atas putusnya hubungannya dengan sang mantan kekasih. Meskipun rasa sakit hatinya masih ada sampai saat ini.
Keina membuka lemarinya, ia mengambil dress pemberian Jimin. Dress yang sering ia pakai ketika menghadiri acara berdua dengan mantan kekasihnya tersebut. Ada air mata yang menggenang disudut matanya tatkala kembali mengingat banyak kenangan yang pernah ia lakukan bersama dengan Jimin ketika mengenakan dress berwarna merah maroon tersebut.
"Ini sering kau pakai saat bersamanya. Dress ini harus dijual ke tempat penjualan barang bekas." ucap Chan Yun sembari mengambil dress yang berada di tangan sahabatnya.
Keina hanya dapat mengangguk dengan air mata yang kembali keluar membasahi wajahnya. Ia kembali menangis dengan rasa sesak di dadanya.
"Jangan menangis. Jimin yang memutuskan hubungannya denganmu." ucap Sona mencoba menenangkan sahabatnya yang tengah dalam keadaan patah hati karena diputuskan oleh Jimin tepat sebulan sebelum pertunangan keduanya akan dilaksanakan.
Sebenarnya Keina tidak ingin terlihat lemah. Namun dirinya juga tidak bisa terlihat baik-baik saja, meskipun dirinya sudah berusaha. Akan tetapi tetap saja hatinya masih terasa begitu sakit karena diputuskan oleh Pria yang begitu dicintainya.
"Aku merasa kesal padanya. Dia sangat hiks jahat padaku." ucap Han Keina.
Entah siapa yang salah, yang jelas Chan Yun tidak bisa menyalahkan satu diantara keduanya. Sebab ego keduanya sangat tinggi. Namun sebagai seorang sahabat, Chan Yun menyayangkan jika hubungan keduanya harus kandas padahal satu bulan lagi keduanya akan bertunangan.
"Kau harus bisa move on. Aku dan Chan Yun akan membantumu melupakannya." ucap Sona.
Han Keina menghapus air matanya menggunakan punggung tangannya. Ia tidak boleh terus larut dalam kesedihan yang membabi buta seperti ini. Jimin sudah memutuskan hubungan dengannya. Ia harus bisa cepat move on dari Pria yang pernah menjalin hubungan dengannya selama enam tahun lamanya tersebut.
"Aku akan mengumpulkan beberapa barang pemberian Jimin. Lalu kalian saja yang menjualnya ke penjualan barang bekas. Nanti uangnya kita pakai untuk shopping bersama."
Mendengar kata shopping seketika membuat rasa bahagia hinggap pada diri Sona. Apalagi ia akan shopping gratis dengan bermodalkan uang hasil penjualan barang bekas pemberian dari mantan kekasih sahabatnya.
"Ide bagus, Han Keina." ucap Sona.
Keina segera mengumpulkan barang-barang yang pemberian dari mantan kekasihnya. Mulai dari dress yang sempat menjadi pakaian favoritnya ketika menghadiri sebuah acara bersama dengan Jimin. Tiga tas mewah yang pernah Jimin berikan di hari ulang tahunnya yang ke dua puluh satu, dua puluh dua, dan dua puluh tiga tahun. Lalu jaket couple berwarna putih. Jaket yang pernah ia pakai untuk foto bersama dengan kekasihnya di sebuah taman, lalu mempostingnya di sosial media miliknya dengan caption kamulah milikku. Namun hubungan keduanya malah berakhir seperti ini.
"Kau kumpulkan semuanya jangan sampai ada yang tersisa." ucap Chan Yun.
Keina mengangguk. Lalu membuka nakas laci nakas yang berada tepat di samping ranjangnya. Ia mengambil sekotak jam tangan pemberian dari kekasihnya. Sebenarnya ia begitu menyayangi jam tangan tersebut. Karena Jimin membelinya saat berada di paris. Ketika Pria itu tengah liburan bersama dengan keluarganya. Lalu membeli sebuah jam tangan mewah sebagai oleh-oleh untuknya.
"Ini jam tangan oleh-oleh dari Paris." ucap Keina sembari menatap kotak berisi jam tangan yang masih berada di tangannya.
Sona dengan cepat mengambil sekotak jam tangan yang berada di tangan sahabatnya, "Tidak peduli ini oleh-oleh darimana. Yang jelas ini pemberian dari mantan kekasihmu. Jadi harus dilenyapkan dengan cara dijual."
Tentu saja Sona begitu semangat untuk ikut serta mengumpulkan barang-barang pemberian dari Park Jimin yang akan dijual oleh Han Keina. Karena setelahnya gadis bermarga Han tersebut akan mengajaknya untuk berbelanja bersama.
"Kau benar. Agar aku tidak mengingat Jimin lagi ketika melihat jam tangan itu masih berada bersamaku."
"Apa ada lagi?" tanya Chan Yun.
"Dia pernah memberiku sepatu. Dan sepatu itu couple dengannya." ucap Han Keina.
Begitu banyak barang couple yang Keina dan Jimin miliki. Keduanya memang sempat masuk ke dalam pasangan paling romantis diantara kedua sahabatnya. Jika dibandingkan dengan kekasih Sona. Tentu saja tingkat keromantisan Jimin terhadap pasangan jauh lebih tinggi ketimbang Yoongi.
"Kein. Apa kau lupa jika kaos yang sekarang kau pakai itu juga pemberian dari Jimin?"
Manik Keina membulat. Ia menatap kaos berwarna putih yang sekarang tengah melekat pada tubuhnya. Apa yang baru saja dikatakan oleh Chan Yun memang benar, jika kaos yang saat ini ia pakai adalah pemberian dari Jimin.
"Aku akan melepaskan kaos ini."
Keina buru-buru mengambil baju yang ada di dalam lemarinya. Lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti bajunya.
"Sebenarnya aku sangat menyayangkan jika mereka berdua harus putus hanya karena masalah sepele." ucap Chan Yun.
Sona mengangguk, "Padahal pertunangan mereka kurang satu bulan lagi. Tapi Jimin malah memutuskannya."
Sebenarnya Sona dan Chan Yun juga merasa terkejut karena putusnya hubungan antara Jimin dan juga Keina. Padahal keduanya satu bulan lagi akan bertunangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proses Move On (END)
Short StoryHan Keina melakukan banyak hal positif saat proses move on nya. Namun Jimin malah sebaliknya.