Menghabiskan waktu bersama dengan sahabat ternyata bisa sedikit mengurangi rasa sakit hati yang dirasakan oleh Han Keina. Meskipun tidak sepenuhnya ia dapat melupakan Park Jimin tatkala bersama dengan sahabatnya. Agaknya dengan adanya Sona disampingnya bisa sedikit memberikan hiburan untuknya. Biarpun Sona begitu menyebalkan, akan tetapi gadis cantik tersebut begitu peduli dengan sahabatnya yang tengah dalam keadaan patah hati tersebut.
"Meskipun tidak ada Chan Yun disini, masih ada aku yang menemanimu." ucap Sona sembari memasukkan setelan baju ke dalam keranjang belanjaannya.
Han Keina menatap pada keranjang Sona yang sudah terlihat banyak baju di dalamnya. Tiga setel baju, satu dress, jaket, dan juga satu celana pendek. Bahkan Sona tidak melihat dulu harga baju tersebut. Jika merasa suka gadis bermarga Lee itu akan langsung memasukkan bajunya ke dalam keranjang. Sebab Sona tahu jika yang membayarnya adalah Han Keina.
"Keranjang mu sudah hampir penuh." ucap Keina yang mencoba menyadarkan Sona jika saja belanjaannya sudah terlalu banyak.
Sona tersenyum, "Sekalian saja aku penuhi. Mungkin kurang dua atau tiga baju lagi."
Ucapan tak tahu malu yang baru saja keluar dari belah bibir Lee Sona membuat Han Keina tersulut emosi. Bagaimana tidak, sebagai seorang sahabat Sona pun tahu jika dirinya tengah dalam keadaan patah hati. Bukannya menghibur, gadis bermarga Lee tersebut malah dengan tidak tahu dirinya belanja banyak pakaian karena Han Keina yang akan membayarnya.
"Kau jangan kurang ajar, Lee Sona." ucap Keina yang merasa tidak terima dengan kelakuan Sona.
"Apa maksudmu, Han Keina?"
"Kau belanja sebanyak itu. Sudah tahu aku yang membayar. Lalu kau seenaknya memasukan pakaian ke keranjang."
"Aku akan membayar sendiri untuk beberapa pakaian yang aku beli. Apa kau pikir aku akan membiarkanmu membayar semua ini? Kita sudah bersahabat sangat lama. Tapi kau masih saja tidak mengerti diriku." ucap Sona yang merasa tidak terima atas ucapan Han Keina yang begitu menyinggung perasaanya.
Keina menghela napas lega. Ia berpikir jika Sona belanja begitu banyak pakaian karena dia yang akan membayarnya dari uang penjualan barang-barang pemberian dari sang mantan.
"Aku kira kau belanja sebanyak itu dan aku yang akan membayar semuanya."
Sona menggeleng, "Tidak semuanya. Hanya beberapa saja."
"Baiklah kalau begitu."
Setidaknya disaat seperti ini Sona lebih peduli padanya ketimbang Chan Yun yang lebih mementingkan bersama dengan kekasihnya ketimbang menghibur dirinya yang tengah galau gelisah merana saat ini. Padahal disaat seperti ini Keina ingin menghabiskan waktunya bersama dengan kedua sahabatnya. Namun Chan Yun lebih mementingkan waktunya bersama dengan Kim Namjoon.
"Setelah ini kita kemana?" tanya Sona pada sang sahabat.
"Kemana saja terserah kau ingin membawaku kemana." jawab Han Keina.
Sona mengangguk, "Baiklah. Aku akan membawamu ke suatu tempat."
Sebagai seorang sahabat, Sona merasa kasihan dengan Han Keina yang kisah cintanya dengan Pria yang begitu dicintainya harus berakhir seperti ini. Padahal keduanya saling mencintai. Pun pertunangan keduanya seharusnya akan dilaksanakan satu bulan lagi. Namun hal it urung karena Jimin yang lebih memilih untuk memutuskan hubungan diantara keduanya ketimbang mempertahankan hubungan yang sudah terjalin selama enam tahun tersebut.
"Terserah kau saja." ucap Han Keina yang merasa pasrah mau dibawa kemana nantinya. Yang jelas ia tidak berada di rumah untuk sementara waktu. Karena menghabiskan waktu seorang diri akan semakin membuat dirinya mengingat Jimin dan kembali membuat dirinya menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proses Move On (END)
Short StoryHan Keina melakukan banyak hal positif saat proses move on nya. Namun Jimin malah sebaliknya.