Awal....
"Aniki" panggil Manjiro kepada sang kakak yang sepertinya melamun di teras depan rumah. Entah memikirkan apa, yang jelas wajahnya seperti orang-orang kesusahan.
"Hm?" hanya deheman yang dapat didengar oleh Manjiro, sepertinya abangnya ini memang banyak masalah. Tapi apa coba? Memangnya masalah apa yang di perbut? Memangnya menjadi ketua geng masih bisa ada masalah ya? Itulah isi hati sang Sano kecil.
"Kau terlihat menyedihkan, Aniki" ejek Manjiro.
"Setiap hari aku memang menyedihkan, Manjiro" jawab sang kakak lemas.
Oh tidak!
Bukan ini maksud Manjiro!
Sudahlah, orang yang sering ditolak wanita memang seperti ini akhirnya. Akhirnya Manjiro hanya bisa menghela nafas lelah dan pergi ke Dojo, agar tidak ikut ikutan disembur ocehan kematian dari sang kakek.
"Apa lebih baik aku pensiun saja ya?"
"Lagipula masih ada banyak generasi yang dapat memimpin Black Dragon"
"Lebih baik fokus ke pekerjaan, meringankan beban kakek"
Pikir Shinichiro saat ini.Sungguh cucu yang sangat berbakti.
"Shinichiro! Mau sampai kapan kau akan bolos Dojo?" tanya sang kakek yang sepertinya mulai jengah akan sikap cucu pertamanya itu.
Setiap ada latihan pasti ada-ada saja alasannya untuk bisa kabur dari kewajibannya. Pantas saja tidak punya pacar..
"Hahaha! Maaf kek! Aku ada kerja kelompok!" ucap sang pemeran utama sambil berlari kabur menjauh sebelum sang kakek tambah murka.
Huh!
Sang kakek hanya bisa menghela nafas lelah hanya karena menghadapi sikap Shinichiro yang selalu menghilang disaat-saat seperti ini.
"Tunggu, kerja kelompok?"
"Dia kan sudah lulus..."Bengkel....
__________________________________________________Shinichiro yang dapat kabur dari sang kakek, mulai membenarkan kerusakan di motor temannya aka Akashii Takeomi.
Sambil ditunggu oleh beberapa anggota Black Dragon yang setia berdiri di belakang Shinichiro dengan rapi tanpa suara sama sekali. Sungguh sangat terlihat jika Beliau ini orang penting🙏
"Takeomi, kau ini tidak pernah mengecek motor atau bagaimana hah?!" jengkel Shinichiro.
Ya Shinichiro tau ini adalah pekerjaan dan tidak boleh mengeluh. Tapi selagi yanh rusak motor temannya it's okay lahhh.
"Tidak tau..." jawab acuh Takeomi.
"Hooo souka.." jawab Shinichiro yang tersenyum tipis tanda kesal memuncak. Ia mengambil sebuah obeng yang siap menusuk mata Takeomi.
"Aku bercanda Shin! Letakkan itu kembali! Aku tidak mau mati muda!" panik Takeomi.
"Memangnya siapa yang akan membunuhmu? Kepedean" kata Shinichiro dengan raut wajah sedatar datarnya dan berlalu pergi kedalam ruangan lain untuk mengambil sesuatu.
Dua jam berlalu begitu cepat hingga tak terasa motor Takeomi sudah selesai diperbaiki dan menjadi sehat walafiat. Karena hari mulai gelap, beberapa orang yang tadinya berada di bengkel Shinichiro untuk tempat nongkrong mulai pulang, kecuali dengan tiga orang temannya yanh masih setia menunggu Shinichiro untuk beres-beres tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
🅜🅨 🅑🅞🅨|| reader x Shinichiro
Fantasy[HIATUS] "Kenapa aku harus berhadapan dengan ketua geng berandalan!" tangisku meratapi nasib. --- --- "Etto, gomen (name) chan...." Shinichiro menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Bisa jelaskan kenapa kita sekamar?" Ini adalah kisah seorang Sano...