12

3.4K 252 15
                                    

"udah adek, kamu flu loh itu" ujar tay saat new kembali mengambil satu cup ice cream saat mereka sedang berada di acara resepsi pernikahan sasin.

"ice cream gapapa kok" jawab new.

"kamu udah makan dua dek"

"satu lagi, ini yang terakhir"

"tadi juga bilangnya yang terakhir"

"ini janji"

"kamu bisa dibilangin ga?" tanya tay.

"teeeee" rengek new saat menangkap sinyal bahaya.

"daritadi loh, dibilangin baik-baik ga bisa"

"ini yang terakhir, janji"

"terserah lah dek, gatau lagi mas gimana cara ngomongnya sama kamu" ujar tay lalu pergi meninggalkan new.

"galak banget kenapa sih" gerutu new yang tetap memakan ice cream nya.

"kenapa ini cemberut aja?" tanya muk saat melihat new berjalan sambil menggerutu.

"te mana mba?" tanya new balik.

"lah? Bukannya nempel di kamu daritadi?"

"ishhh engga mbaa, te ngamuk"

"ngamuk kenapa? Kamu isengin?"

"aku makan ice cream nih, padahal kan gapapa makan ice cream"

"kamu lagi flu loh itu, gimana ga ngamuk mas mu?"

"gapapa tau mba makan ice cream, malah makin cepet sembuhnya" jawab new.

"oalah pantes tay ngamuk, ngeyel begini" ujar muk.

"mba ihhhhhh"

"kamu tau sendiri dia ga suka dibantah, apalagi demi kebaikan kamu"

"ya tapikan...."

"adek ayo kita cek dulu, keras mana kepala kamu apa dinding ruangan ini"

"mba ishhh"

"udah ah ayo duduk disana, kamu lagi ga enak badan malah keliling"

"aku gapapa padahal"

"hidung sama pipi tuh udah merah, anget gini kok badannya" ujar muk sambil menempelkan punggung tangannya pada ceruk leher new.

"ayo buruan duduk disana deket mama sama bunda"

"iya ih, ga mba nya ga adek nya, bawel semua" gerutu new berjalan menjauhi muk.

"mba masih bisa denger bear"

.

.

.

.

.

.

"kenapa? Kepalanya pusing?" tanya tay saat new bersandar pada bahu nya.

Karena tidak ada jawaban dari new, tay pun meletakkan punggung tangannya pada kening new dan berpindah pada ceruk leher sahabatnya itu.

"istirahat di kamar ya?" tanya tay yang dijawab gelengan oleh new.

"kenapa mas?" tanya sasin yang berjalan mendekat.

"sakit dia" jawab tay yang membuat sasin menempelkan punggung tangannya pada kening new.

"bawa ke kamar aja, masih lama acaranya" ujar sasin.

"ke kamar ya" ajak tay lagi.

"gamau" jawab new.

Home Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang