Tengah malam ini new terbangun akibat tangisan Lui, ia langsung beranjak dari ranjangnya dan berjalan kearah baby box yang Lui tempati.
New menggendong bayinya itu dan membawanya keatas ranjang. Ia pun duduk bersandar pada kepala ranjang dan membuka beberapa kancing atas piyamanya dan mulai menyusui Lui.
Mata new terpejam namun tangannya tetap menopang tubuh Lui dengan benar dengan satu tangan yang menepuk-nepuk pelan paha bayinya itu.
Tanpa new sadari ternyata tay juga terbangun dan perlahan mengubah posisinya untuk duduk disamping new.
"sayang" panggil tay mengusap pipi new.
New langsung membuka matanya dan menoleh menatap tay yang kini tersenyum padanya.
"tidurnya keganggu ya?" tanya new.
"engga, sini sama nyender sama mas biar nyaman kamu nyusuin Lui nya" ujar tay bersandar pada kepala ranjang dan meminta new duduk diantara kedua kakinya.
"kamu bobo aja te, besok kerja pagi kan"
"udah gapapa sayang, ayo sini biar nyaman kamu sama Lui nya"
Akhirnya new pun dengan perlahan pindah untuk bersandar pada tay menyamankan tubuhnya dan tay pun memeluk tubuh istrinya itu dari belakang sambil ikut menopang Lui yang masih menyusu.
Chupp
"i love you hin" ujar tay setelah mengecup pipi new dan menumpukan dagunya pada pundak sang istri.
"i love you too sayangku" jawab new tersenyum.
"lucu banget pipi nya gerak-gerak" ujar tay memperhatikan Lui yang masih menyusu.
"iya kuat banget lagi nen nya, takut diminta apa gimana ini?"
"gaada yang minta kok nak, buat Lui semua" jawab tay.
"jangan percaya Lui, ayah kadang curi-curi nen nya Lui"
"shtt! Jangan bilang Lui, nanti ngambek dia"
"biarin, biar Lui tau kalau dia punya saingan"
"kayaknya udah tau deh makanya makin posesif sama nen dia"
"bisa jadi, eh berarti nanti siapa yang susah diberhentiin nen nya? Lui apa ayah nya Lui?" tanya new.
"Lui sih" jawab tay.
"kamu sih mas kalau kata aku, gaada asi nya aja masih tetep nen kan?"
"obrolan 21 keatas sayang, kasian Lui belum cukup umur" ujar tay yang membuat new tertawa.
.
.
.
.
.
.
.
.
Instagram
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
