103

2.8K 296 110
                                    

"kamu beneran gamau ngomong sama mas lagi New?"

"bukannya kamu yang gamau ngomong sama aku?" tanya New dengan wajah juteknya.

"yang selalu ngehindar itu siapa?" tanya Tay balik.

"kamu tatapannya begitu, gimana aku ga menghindar dari kamu?"

"terus mau sampai kapan diem-dieman begini?"

"gatau"

"Lui aja cukup ya?"

"ga! Satu lagi aja te, kamu ga ngerti rasanya jadi anak tunggal"

"kamu juga ga ngerti rasanya jadi aku New, kamu gatau gimana takutnya aku"

"aku yang jalanin te, aku tau aku sanggup dan semua yang aku rasain itu wajar te, kamu tau itu"

"gimana kalau akhirnya aku kehilangan kamu New? Gimana aku bisa jaga anak kita? Gimana aku ngejalanin hidup aku kedepannya?"

"mas, kalau emang waktu aku didunia udah habis kayaknya ga perlu nunggu aku hamil lagi ga sih? Kalau emang waktunya aku ga ada lagi yaudah emang udah takdirnya dan itu bukan karena hamil anak kita juga te" jelas New yang membuat Tay terdiam.

"apa sih yang kamu pikirin te? Semua yang aku alami disaat aku hamil Lui itu wajar terjadi, aku selalu punya kamu dan keluarga yang lain untuk jagain dan bantu-bantu aku" sambung New.

"aku tau, aku ngerti hin tapi mungkin ga sekarang ya? Nanti dulu ya hin? Boleh kan?"

"kenapa ga dari kemaren jawabnya gini? Kenapa kamu selalu jawab kalau kamu bener-bener gamau?"

"aku bener-bener sayang kamu, aku ga tega kalau kamu harus ngalamin semuanya sendirian lagi"

"siapa bilang aku sendirian? Aku sering melibatkan kamu dalam setiap kondisi yang aku alami kan te?"

"aku khawatir kamu ga ngerasa cukup karena kesibukan aku"

"paham kok aku te, tapi kamu ga pernah kan nanyain itu? Kamu cuma tenggelam dengan pikiran kamu sendiri, kamu ga ngajak aku ngobrol"

"aku minta maaf"

"aku juga minta maaf karena maksa kamu dan ga ngertiin suasana hati kamu, padahal semua yang kamu lakuin itu karena kamu sayang aku"

Tay hanya mengangguk dan menarik tangan New hingga ia masuk kedalam pelukan hangat sang suami.

"wii?"

Suara menggemaskan itu sukses membuat kedua orang yang sedang berpelukan itu langsung menolehkan kepalanya menatap sumber suara.

"udah selesai sama mobil-mobilannya hm?" tanya Tay melepaskan pelukannya dan merangkul pinggang New.

"eung! Wi yuk ugaaa"

"Lui mau peluk juga?" tanya New.

"yaaa"

"ayo sini"

Lui langsung berjalan dengan cepat menghampiri kedua orangtuanya, dan New pun langsung menunduk untuk menggendong sang anak.

Chupp

"eumm bau asyem" ujar New setelah mengecupi sang anak.

"cem" ujar Lui mengikuti bibunya.

"siapa yang asem?" tanya Tay mengecup pipi Lui.

"yah"

"kok ayah? Ayah udah mandi tau"

"wiii"

"iya belum mandi ya? Asik main dari tadi nih, mandi ya kita" ujar New.

"didiii"

Home Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang