110

2.2K 283 15
                                    

"ihhh itu loh dibalik pintu masa ga keliatan sihhh"

"tuh kan tuh kan jelas banget itu"

"ah males banget, tinggal dikit lagi ketauan juga"

"males ah te, ganti film nya ga suka"

Tay yang sejak tadi hanya duduk bersandar memperhatikan New yang sibuk menonton film hanya tertawa kecil melihat tingkah sang istri sambil terus mengusap-usap punggung kesayangannya itu.

Pria itu bahkan sudah mengganti beberapa film hanya karena pemain di film itu tidak mengikuti perintah dan keinginan New.

"ganti lagi nih?" tanya Tay.

"iya cari yang lain" jawab New ikut bersandar.

"bobo aja yuk, udah mau jam 12 sayang" ajak Tay.

"loh? Masa?"

"iya sayangku"

"yaudah...." ujar New terpotong saat mendengar suara tangisan Lui yang cukup keras.

"loh?! Mas mas ayo liat anaknya buruan mas" ujar New menepuk-nepuk lengan Tay.

Tay pun berlari keatas menuju kamar Lui, diikuti dengan New yang berjalan perlahan menaiki tangga rumah itu.

Saat Tay sampai didalam kamar Lui, anak itu terlihat duduk dilantai sambil menangis keras dan memegang kepalanya, Tay langsung saja mendekat dan menggendong anak laki-lakinya itu.

"Lui jatuh nak?" tanya Tay mengusap-usap punggung Lui.

"kenapa mas?" tanya New yang baru saja masuk kedalam kamar Lui.

"jatuh dari kasur kayaknya hin, mas lupa naikin penyekatnya tadi" jawab Tay.

"haduhh sayang, apa yang sakit nak?" tanya New mendekati suami dan anaknya itu.

"kit bwuu" adu Lui terisak sambil memegang keningnya.

"kena kepalanya ya? Duh sayang, memar loh ini" ujar New.

"eh! Mas! Hidungnya berdarah" ujar New panik dan membuat tangisan Lui semakin keras.

"sebentar ya, ayah ambil tisu dulu" ujar Tay mengambil beberapa lembar tisu dan menyeka darah yang keluar dari hidung sang anak.

"gapapa sayang gapapa, Lui tenang dulu ya, gapapa kok ayah obatin ya biar hilang sakitnya nak" ujar Tay memindahkan Lui untuk duduk ditepi ranjangnya.

"hin boleh pegang Lui dulu? Mas ambil kompresan"

"aku aja yang ambil kebawah" ujar New.

"mas aja, kamu jangan terlalu sering naik turun tangga"

"oke" jawab New lalu duduk diatas ranjang Lui dan memangku anaknya itu.

"sabar ya, sakitnya sebentar lagi hilang, Lui tenang ya, kan ada ayah ada bibu" ujar New mengusap-usap punggung Lui.

"wi akit bwu" ujar anak itu disela tangisannya.

"iya sakit sayang, maaf ya bibu sama ayah ga hati-hati tadi jadi lupa naikin sekat tempat tidurnya Lui"

"hidungnya sakit nak?" tanya New yang dijawab gelengan oleh Lui.

New pun mengganti tisu baru untuk menyeka darah yang masih sedikit keluar dari hidung anaknya itu.

"sini sayang liat ayah, kita kompres dulu ya biar sakitnya sedikit hilang" ujar Tay yang masuk membawa wadah berisi air dan handuk kecil.

Dengan telaten dan sambil berlutut menyamankan tingginya Tay mulai merawat lebam pada kening Lui akibat benturan karena jatuh tadi.

"udah ga keluar ya darahnya?" tanya Tay melihat tisu yang New pegang untuk menyeka darah dari hidung Lui.

Home Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang