77

4.5K 274 44
                                    

New kembali meringis perih saat ia menyusui bayi nya, walaupun kali ini bukan lagi yang pertama kali seperti kemarin, tapi new tetap merasakan perih saat sang bayi menyesap nipple nya.

"masih sakit sayang?" tanya tay yang berdiri disamping ranjang rawat new sambil mengusap punggung istrinya itu.

New mengangguk menjawab tay lalu mendongak menatap suaminya itu seperti meminta pertolongan. Matanya berkaca-kaca membuat tay tidak tega melihat new.

"maaf ya" ujar tay merapikan surai new.

"gapapa ya nak? Karena masih penyesuaian ini makanya perih banget, adek sabar dulu ya, nanti setelah ini dada nya kompres pake handuk hangat dulu" ujar bunda.

"boleh udahan dulu ga? Sakit banget" ujar new.

Tay pun dengan perlahan mengambil bayinya untuk ia gendong, otomatis bayi itu langsung menangis karena dipisahkan dengan ibu nya dan ia belum selesai menyusu.

Sementara itu mama wira dengan cepat membasahi handuk kecil dengan air hangat dan meletakkannya diatas dada new.

"jangan nangis dong, gapapa kok sayang" ujar bunda mengusap pipi anak tunggalnya itu.

"bayi nya kasian masih pengen susu, tapi dada aku sakit banget" ujar new menyesal.

"iya gapapa, pelan-pelan aja ya, nanti coba kasih lagi, kalau bibu nya ga enjoy nyusuinnya, nanti baby malah rewel" jelas mama.

"udah ya jangan nangis adek, kalau stres begini malah asi nya ga keluar nanti, makin sakit lagi dada nya" ujar bunda.

"gapapa sayang, istirahat dulu ya, baby gapapa kok" ujar tay mengusap surai new.

"sakit banget, aku ga bohong, maafin aku" lirih new menatap tay sedih.

"iya sayangku, ga ada yang bilang kamu bohong hin, gapapa sayang itu normal, gausah minta maaf, semuanya baik-baik aja ya, tenang ya kamu istirahat dulu" ujar tay merangkul new dengan satu tangannya sementara satu tangan lagi menggendong bayi mereka.

"jangan mikir macem-macem ya, gapapa kok nak, ga ada yang salah juga" ujar mama.

Tak lama dokter alice pun datang untuk memeriksa keadaan new, sambil alice memeriksa, tay juga menjelaskan keluhan yang new rasakan pada rekan kerjanya itu.

Setelah pemeriksaan tay memindahkan bayi nya kedalam baby box yang dekat dengan ranjang rawat new, setelah itu tay keluar mengikuti alice.

"menurut gue anak kalian di ruangan bayi dulu aja, lu fokus sama new dulu karena kayaknya dia panik banget dan masih butuh penyesuaian, pengertian dan perhatian yang ekstra, sebenernya keluhan itu biasa dialami ibu baru, tapi emang penanganannya bisa beda-beda, sekarang fokus sama penguatan ibu nya dulu, kasih pengertian sama new, buat dia percaya sama dirinya sendiri, jangan sampai perasaan bersalahnya sekarang bikin dia makin kacau lagi, lu paham kan?"

"berarti baby dipisah dulu sama new?"

"iya, lu harus bisa nguatin new, bantu dia buat happy dan percaya sama dirinya, bantu dia buat sadar kalau semua yang dia rasain itu normal dan bukan kesalahan, nanti kalau udah waktunya baby nyusu lagi, gue bakalan anterin ke kalian, pastiin new nya enjoy dulu" jawab alice.

"ooh oke paham"

"yaudah, sebentar lagi perawat bakalan mindahin baby nya, cuma lu yang bisa ngasih dia kepercayaan buat dirinya tay" ujar alice menepuk pundak sahabatnya itu.

"thanks lice" ujar tay lalu kembali masuk kedalam ruang rawat new.

"sayang" panggil tay.

"setelah ini baby dibawa ke ruang bayi dulu ya sama suster, biar istirahatnya maksimal karena kan baby baru lahir dan masih adaptasi sama sekitarnya, jadi biar lebih optimal, baby harus di ruang khusus bayi dulu ya, kamu istirahat dulu disini, nanti kalau udah waktunya baby nyusu, bakalan dianterin lagi kesini" ujar tay sambil mengusap surai new.

Home Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang