55

4K 248 15
                                    

Seperti yang tay bicarakan dengan off beberapa hari yang lalu, akhirnya ia membicarakan hal itu bersama new, walaupun diawal tay memiliki sedikit keraguan untuk meninggalkan new selama tiga bulan keluar kota untuk studi kasusnya, namun pada kenyataannya new dengan mudah memberikan izin pada suaminya itu karena bagaimanapun tay sangat mencintai pekerjaannya.

Dan tiba lah hari dimana new kembali ke rumah orangtuanya selagi tay keluar kota, ini sudah hampir satu bulan semenjak tay berangkat, setiap hari mereka akan saling berkirim pesan dan akan melakukan panggilan video ketika keduanya senggang, tentunya sleep call adalah hal yang wajib setiap malamnya.

Sebenarnya dalam satu bulan itu tay sudah pulang tiga kali untuk melepaskan rindunya pada new, tapi tetap saja satu bulan itu sudah berasa satu tahun bagi keduanya.

"udah jadi ke dokter dek?" tanya bunda saat new menghampirinya yang sedang menyusun barang belanjaan kedalam kulkas.

"nanti deh nda" jawab new.

"jangan nanti nanti, atau coba testpack dulu, dua hari ini udah muntah-muntah sampe lemes begitu" ujar bunda.

"minggu kemaren udah testpack tapi negatif, aku sedih mulu" jawab new.

"testpack jangan dijadiin acuan makanya, kalau emang udah ngerasa ada tanda-tanda langsung ke dokter aja, siapa tau udah ngisi beneran" saran bunda.

"kenapa nangis sih? Bunda ga lagi marahin adek loh" ujar bunda mencuci tangannya lalu memeluk anak semata wayangnya itu.

"kemaren kemaren ini aku sering banget pake testpack, tapi negatif mulu, capek bunda" lirih new.

"ya gapapa sayang, kalau emang negatif dan udah dicek dokter juga masih belum yaudah gapapa, emang belum rezekinya aja, bunda mau adek cek ke dokter karena adek udah sampai lemes banget dua harian ini, nanti takutnya malah kenapa-napa nak, bunda temenin ya ke dokter nya?"

"aku chat kak alice dulu" jawab new melepaskan pelukan bunda.

Bunda dengan lembut menghapus air mata yang membasahi pipi new, menatap anaknya itu dengan penuh kasih sayang, berharap apa yang new inginkan akan segera ia dapatkan.

"gimana?" tanya bunda.

"kak alice bilang sekarang kerumah sakitnya" jawab new.

"yaudah bunda ganti baju dulu, adek juga siap-siap ya"

"tapi nda.."

"sayang gapapa nak, sama bunda ya, apapun itu nantinya, berarti itu yang terbaik oke? Yang penting kita tau kondisi adek gimana" ujar bunda berusaha menenangkan new.

"tapi new pengen banget bunda, ini udah lama sejak baby pergi"

"iya sayang bunda tau, kita berdoa sama-sama ya, kalau rezekinya pasti dapet sayang" jawab bunda mengusap pipi new.

"kita siap-siap ya?" tanya bunda yang diangguki new.

Setelah bunda dan new siap, mereka pun langsung menuju rumah sakit menggunakan mobil yang dibawa oleh sopir keluarga Techaapaikhun untuk bertemu dengan dokter alice.

"adek pusing?" tanya bunda saat new menyandarkan kepalanya pada bahu sang ibu.

New hanya mengangguk pelan dan memeluk lengan ibu nya itu, menyamankan tubuhnya disaat sang bunda kini mengusap surainya.

Setelah menempuh waktu kurang lebih dua puluh menit, kini bunda dan new sudah sampai dirumah sakit dan langsung berjalan menuju ruangan dokter alice.

"selamat pagi menjelang siang new, bunda" sapa Alice dengan senyuman ramahnya.

"halo dokter" sapa bunda dan new.

"silahkan duduk dek, bunda" ujar alice mempersilahkan bunda dan new untuk duduk.

Home Again Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang