12.

907 79 4
                                    

***
"Bangggg, gue pengen Coca cola nya..." rengek Rakha setelah menghabiskan makannya.

"Ga! Ga boleh. Lu Mango Float nya aja."

"Ishh tap-"

"Ga ada tapi-tapian."

"Hmm yaudah deh."

"Bang ini gue sama Afan juga ga boleh minum Coca cola nya?" tanya Fateh.

"Iya ga boleh."

"Padahal gue pengen banget bangg." melasnya.

"Udah nurut itu aja."

"Minta dikit aja bang ya ya boleh ya??" rayu Afan dengan memelas.

"Ga ada, udah itu aja diminum seadanya."

"Ck. Ga adil, situ aja minum Coca cola. Sedangkan kita bertiga ga boleh."

"Ga usah menggerutu ga jelas kayak gitu. Udah diminum terus ke kamar, tidur."

"Bang besok kan libur, kok jam segini udah di suruh tidur sih?! Ga seru lah.." protes Fateh, yang disetujui oleh kedua adeknya.

"Katanya tadi capek hmm?"

"Nah bener, kok sekarang kita suruh tidur malah protes?"

"Uda ga capek, ga mau tidur sekarang. Tidur nanti aja."

"Yaudah kalau gitu kalian mau ngapain?"

"Mmm ga tau sih hehehe."

"Yaudah kita ngobrol-ngobrol aja yuk diruang keluarga." ujar Rizwan.

"Oke siapp ayo bang." ucap Rakha lalu beranjak dari sana, sebelum itu ia meraih tangan Afan dan Fateh lalu menggeretnya untuk menuju ruang keluarga.

Afan dan Fateh pasrah, mereka hanya mengikuti langkah lebar adeknya tanpa protes. Sedangkan abang yang lain mengikuti dari belakang.

Fateh dan Afan langsung mengambil tempat di karpet bawah dan bersandar di sofa dengan cemilan ditangan masing-masing. Sedangkan yang lain memilih duduk di sofa. Rakha sendiri menyempil di tengah-tengah Rey dan Zayyan, lalu menjatuhkan kepalanya di pundak Rey.

"Abang.." panggil si bungsu membuat atensi semua abangnya kini beralih kepadanya.

Mereka memilih diam tidak menyahut, membiarkan Rakha untuk melanjutkan omongannya.

"Mereka apa kabar ya bang? Mereka ga kangen ya sama kita? Udah satu tahun tapi mereka ga ada kabar sama sekali. Dan mereka kayak ngelepasin tanggung jawab mereka sebagai orang tua gitu aja." ucap Rakha membuat semuanya juga bingung harus berbuat apa selain hanya diam menunggu kabar dari orang tuanya.

"Kalian ga ada niatan buat nanyain kabar mereka ya bang? Rakha pengen tau gimana kabar mereka. Rakha juga kangen sama mereka. Abang mau kan sekarang juga nyoba buat telpon mereka berdua."

"Mmm yaudah abang coba ya, semoga aja diangkat." ucap Kiesha lalu mengeluarkan hpnya dan langsung mencoba menghubungi nomor mamanya. Tidak lupa ia menloadspeakernya agar yang lain juga mendengar.

Setelah dering panjang akhirnya telpon itu diangkat membuat mata mereka sontak berbinar.

"Hal-"

"Jangan janggu saya, saya lagi sibuk!" ucap seseorang dari sana penuh penekanan.

Tutt

Telpon langsung dimatikan tanpa mau mendengar balasan dari mereka. Sontak semua mata langsung melihat kearah si bungsu yang kini terdiam dan mata yang tadinya berbinar sekarang menggambarkan seolah ia benar-benar kecewa untuk kesekian kalinya.

THE WILLIAM'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang