Menggila

1.6K 8 0
                                    

Guys ... bantu vote ya biar aku makin semangat nulisnya, jangan jadi silent readers.

“Kamu beneran udah gila, Res!”

Kaira menjauhkan tubuhnya dari Ares agar tidak menyebabkan kesalahpahaman yang tidak-tidak jika dilihat oleh Devin nantinya. Untungnya jarak kamar menuju dapur cukup jauh dan juga dapurnya memiliki sekat yang tidak akan terlihat jika tidak masuk ke dalam dapurnya.

Ares kembali menyunggingkan senyuman miringnya. “Aku pengen kita balikan, Kaira. Apa susahnya sih? Kamu tinggal balik ke aku lagi dan kita bisa sama-sama kayak dulu.”

Kaira menghela nafasnya. Dia tidak habis pikir akan jalan pikiran mantan kekasihnya itu. padahal Kaira sudah menjelaskan sejelas-jelasnya kepada Ares namun Ares tetap bersikap keras kepala padanya.

“Ares, kita nggak bakal bisa balik kayak dulu lagi. Hubungan kita sekarang nggak lebih dari keluarga. Aku nggak mau kamu berbuat hal kayak gini lagi, Res,” ucap Kiara menatap pada Ares. “Aku bakal ngenalin Devin ke orang tua aku secepatnya setelah Papa udah keluar dari rumah sakit. Devin juga masih kelihatan muda jadi aku yakin Papa dan Mama nggak bakal nolak hubungan kami.”

“Nggak!”

Ares mengepalkan tangannya dengan erat. Dia mengeraskan rahangnya dan menatap tajam pada Kaira. “Kamu milik aku, Kaira! Kamu harus jadi milik aku!”

Kaira terlonjak kaget karena Ares tiba-tiba meninggikan suaranya. Dia merasa cukup takut dengan ekspresi yang diperlihatkan Ares saat ini. “Ares, kamu kenapa nggak bisa ngerti juga sih? Kita udah berakhir jadi kamu nyerah aja, Res.”

Ares tidak menerima semua perkataan Kaira padanya. Dia melangkah mendekati Kaira hingga membuat Kaira terhimpit di dinding dapur. Tangannya mengarah pada dagu  Kaira. Dicengkramnya dengan kuat hingga membuat Kaira meringis sakit.

“Gak! Gak boleh! Kamu harus tetap sama aku!” Ares seperti orang yang hilang akal jika hal itu menyangkut masalah Kaira.. Dia ingin kembali memiliki Kaira sepenuhnya hanya untuknya. Tidak akan Ares biarkan Kaira bersama pria lain bahkan jika pria itu ayahnya sendiri.

“A-Ares lepaskan,” ucap Kaira memegang tangan Ares yang masih setia berada di dagunya. Dia merasa nyeri di bagian dagunya karena Ares mencengkramnya begitu kuat.

Ares tidak mengindahkan perkataan Kaira. Dia malah mendekatkan wajahnya pada wajah Kaira yang sedang menahan sakit di dagunya. “Kenapa kamu selalu nolak aku, Kaira? Kita saling mencintai jadi kita harus bersama,” ucap Ares dengan menurunkan nada suaranya.

Kaira menelan ludahnya susah payah. “Ares, aku mohon sama kamu jangan ngelakuin hal nekat lagi. Cinta yang kamu ucapkan itu nggak bakal nyatu lagi, Res. Aku sekarang Mama tiri kamu dan sampai kapanpun bakal begitu.”

Ares menatap nyalang pada Kaira yang kembali membantah perkataannya. “Kaira! Aku nggak terima! Sampai mati pun aku nggak bakal biarian kamu sama orang lain!”

Tangan Ares yang lain terkepal begitu erat hingga membuat buku-buku jarinya memutih. Dia tidak peduli jika nanti telapak tangannya akan memerah. “Kamu milik aku, Kaira! Kamu cuma boleh sama aku!”

Kaira mulai bingung harus bagaimana lagi menyadarkan Ares yang terlihat seperti kehilangan akalnya. Bahkan Ares seperti tidak peduli jika saja Devin tiba-tiba muncul dan menangkap basah mereka dalam posisi yang sangat intim itu.

Namun Kaira juga tidak memiliki tenaga untuk mendorong tubuh Ares. Ada rasa takut yang hinggap di dalam benaknya ketika melihat mata Ares yang memerah seperti sedang menahan amarahnya yang siap meledak kapan saja.

Affair With Mantan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang