Tinggal Seatap

2.2K 16 0
                                    

Ares yang duduk pun langsung mengepalkan tangannya erat, giginya bergemelatuk menatap ke arah depan.

Sorot matanya memancarkan amarah, rencananya langsung berubah 180°.

Tanpa menunggu pelafalan resepsi, kini Ares langsung melangkahkan kakinya untuk ke luar dari gedung.

"Minta kunci mobil papa," ucap Ares yang tanpa sengaja bertemu dengan asisten papanya.

"Tapi Tuan Muda —"

"Cepat!"

Mendapatkan sentakan dari Ares, asisten itu pun langsung menyerahkan kunci mobil tersebut.

Sedangkan di dalam gedung, papa Ares hanya bisa menahan diri agar tidak memarahi anak semata wayangnya itu.

"Kaira, maaf ya. Anak aku pergi ke luar dari gedung. Mungkin, dia gak terlalu setuju dengan pernikahan ini."

Papa Ares yang bernama Devin itu pun, memandang calon istrinya.

"Kaira," Devin memegang bahu Kaira. Membuat Kaira langsung tersadar dari lamunannya.

"I ... iya, mungkin saja."

Kaira sebenarnya sempat terkejut, dengan apa yang dilihatnya tadi. Mantannya, duduk tepat di hadapannya.

Meskipun mereka berdua berjarak, tapi tetap saja membuat hati Kaira merasakan sesuatu yang aneh.

*

Acara resepsi yang diselenggarakan di dalam gedung itu selesai, bebarengan dengan Ares yang kembali masuk ke dalam gedung.

Beda dengan tampilan awalnya, Ares kini sudah mengenakan tuxedo berwarna biru dongker, dengan dipadukan sepatu pantofel yang mengetuk lantai gedung tersebut.

Ares tersenyum hangat, ketika berada di hadapan papanya.

"Selamat, Pa. Maafin Ares yang sudah bersikap seperti anak kecil kemaren. Sekarang Ares ikut bahagia, atas pernikahan Papa."

Tanpa Devin sadari, senyuman mengerikan muncul di sudut bibir Ares.

Kini Ares menggeser langkahnya, dia berada si hadapan wanita yang kini sudah menyandang gelar mama.

"Selamat ya, kamu sudah mampu membuat papa saya ... merasakan jatuh cinta kembali."

"Ares, dia mama kamu. Selanjutnya, jangan terlalu formal dengan Kaira."

"Oh, namanya Kaira, Pa. Iya, Ares akan bersikap baik dengan mama baru ini."

Tentu saja itu hanya alibi Ares, membuat dia seolah-olah tidak mengenali Kaira.

Deg.

Dengan gerakan tiba-tiba, Ares memeluk Kaira.

"Long time no see, Ara."

Tubuh Kaira menegang, Ara adalah panggilan sayang yang diberikan Ares untuknya.

Saat ini dia benar-benar bingung harus bersikap seperti apa. Ares mendekap tubuh Kaira begitu erat, tulang yang berada si tubuh Kaira serasa mau patah semua.

"Ares, itu istri papa. Lepaskan sekarang!"

Devin mencoba melerai pelukan Ares dan Kaira.

"Pa, mulai malam ini ... Ares akan balik tidur di rumah. Ares merindukan masakan mama, bolehkan?"

"Pertanyaan kamu ini sangat konyol, Ares. Kamu bagian keluarga di sini, jika kamu ingin pulang pun, pintu rumah akan selalu terbuka."

*

Ares, Kaira dan Devin kini sedang berada di dalam mobil. Kaira berada di tengah-tengah kedua lelaki itu.

Devin memang mempunyai asisten pribadi yang siap sedia, di mana pun dia berada.

Affair With Mantan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang