Cerita ini menceritakan tentang sosok wanita yang di anggap umma oleh seorang anak laki laki pengusaha+Gus
sosok anak yang kehilangan uminya di saat melahirkannya,dan disitu lah sosok abi yang harus mendidik dan menjaga anak nya dengan baik.
*Langs...
"Jika di dalam rumah tangga akan ada ujian untuk kita lewatkan,aku minta selesaikan dengan baik jangan dengan egois kita masing masing"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hiks...hiks...hiks"
"Abang aca takut........,aca mau pulang abang"Lirih khansa sambil menangis dan memeluk guling
"Mas abi jahat.....mas abi gak kaya abang yang sayang banget sama khansa"Lanjutnya lagi
Khansa yang sedang menangis di kamar,sedangkan sabian dia sedang merutuki kesalahan nya sendiri
"Nya Allah,maafkan saya,saya tidak bisa menjaga amanah dari ayah beliau untuk menjaga hati nya"Lirih sabian sambil menundukkan kepalanya
"Saya harus meminta maaf kepada khansa,bagai mana pun ini salah saya yang dari awal tidak menjelaskan tentang akila"Lanjutnya sambil berdiri dan berjalan ke arah kamar,saat ingin mengetuk pintu kamar nya sabian tidak sengaja mendengar khansa yang sedang bicara sambil menangis.
"papah.....m-mas abi gak sayang khansa"
"Khansa tau khansa manja,tapi khansa harus gimana,sedangkan perlakuan papah sama abang udah ngebuat khansa kaya anak kecil,yang selalu ingin di manja"
"Tapi khansa sadar,sekarang khansa udah hidup sama suami khansa yang berbeda dengan papah sama abang"
Sedangkan sabian yang mendengar itu,dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri.
"Ryan maafkan saya,saya tidak bisa menjaga adik kesayangan kamu dengan baik"lirih sabian sambil mengetuk pintu kamar nya
Tok..tok..tok
khansa yang mendengar pintu kamar di ketuk pun langsung berdiri dan menghapus air matanya,setelah itu dia berjalan untuk membuka pintu kamar nya.
"M-mas abi"Lirih khansa sambil menunduk saat membuka pintu kamar
"Sayang"Lirih sabian sambil jongkok di hadapan khansa dan menunduk.
"M-mas kenapa....ayo bangun kamu kenapa"Ucap khansa sambil menarik pundak sabian untuk kembali berdiri.
