Diabaikan

88 16 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Naje melangsungkan olimpiadenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari dimana Naje melangsungkan olimpiadenya.
Naje sedang duduk di kursi tengah mobil sembari membaca buku. Tempat acara berlangsung cukup jauh dari kediaman Naje.

Memakan waktu perjalanan selama dua jam. Maka kedua orang tua Naje lah yang mengantar anak bungsunya ini, dimana Papa Naje sudah mengatur jadwalnya dari kapan hari hanya untuk sekedar menemani Naje.

"Naja uda sampai mana ma? coba mama tanya."
Papa Naje yang sedari tadi menyetir menanyakan posisi Naja yang tadi bilang tidak ikut mereka karena perginya bareng bus yang di sediakan pihak sekolah.

Mengingat sebagian siswa akan ikut untuk menjadi supporter beberapa siswa yang sedang mengikuti olimpiade.

Mama Yuna mengangguk lalu mengetikkan sesuatu di handphonenya.
Sang ibu lalu menoleh ke belakang sekedar melihat anak bungsunya.
"Je, are you ok?"

Naje mengangguk. Yuna sangat khawatir dengan kesehatan Naje yang menurun belakangan ini dikarenakan kelelahan belajar.

"Kamu uda minum vitaminnya tadi kan?"
tanya mama Yuna lagi.

"Udah ma." Jawab Naje singkat lalu melanjutkan membaca.

"Papa bangga lihat kamu dapat banyak prestasi, tapi papa mau kamu jaga kesehatan. Papa juga gak pernah suruh kamu buat terlalu keras belajar." ucap sang ayah sembari menyetir.
Ya, dia adalah Setya Narendra, orang tua dari Naja dan Naje sekaligus suami dari Mama Yuna.

Beliau adalah sosok yang sangat disegani dilingkungan kerjanya. Karena keuletannya memimpin sebuah perusahaan. Namun ia tidak pernah tinggi hati, ia selalu dermawan dan merendah. Walaupun jadwal kerjanya padat, beliau selalu menyempatkan diri untuk berkumpul bersama keluarga kecilnya.

Naje yang sedang membaca pun tiba-tiba menundukkan kepalanya sembari mendengar nasehat ayahnya. "Maafin Naje pa."

"Kalau kamu maksa terus, papa gak kasih kamu untuk ikut-ikut olimpiade lagi ya Je. Di kelas akselerasi aja udah buat papa pusing mikirin gimana kamu harus keras belajarnya." tambah Setya.

"Udah pa." Yuna sedikit memandang suaminya. Ia tau papa Setya sangat khawatir kalau menyangkut Naje sibungsu.
Tapi tetap aja ekpresi yang ditunjukkannya seperti akan marah. Padahal sebenarnya ia sangat sayang pada Naje. Dasar Papa Tsundere.

"Mama sih, ngijinin Naje terus ikut ini ikut itu. Udah tau juga anaknya gampang sakit." Masih sembari fokus menyetir, sang ayah berujar.

"Pa, jangan buat mama marah ya. Naje itu uda berusaha keras. Masa papa larang anak sendiri ngelakuin hal yang dia suka. " kali ini Yuna bersuara.

Papa Setya sudah mulai takut kalau istrinya mengeluarkan suara bernada tinggi. Ia mengerjapkan matanya sebentar.
"Iya tapi jangan terlalu dipaksain maksud papa."

Naje pun mengalihkan pandangannya ke depan sebentar melihat kedua orang tuanya.
"Iya Pa, ma. Maafin Naje ya uda buat kalian khawatir. Ini olimpiade terakhir Naje." ucapnya mengingat dirinya sebentar lagi akan naik kelas.

NAJE- The Innoncent ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang