Pertemuan

168 19 0
                                    

"Win, aku tinggal dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Win, aku tinggal dulu ya. Masih ada urusan."

Setelah mengantar Winny ke kelasnya, Naja buru-buru meninggalkan kelas lagi.

Dan disinilah Winny sekarang, kelas barunya. Rasanya ia benar-benar mengantuk saat ini karena hari pertama sekolah yang membuatnya harus bangun pagi-pagi sekali. Mungkin bel masuk pelajaran akan berbunyi sebentar lagi.

Ia tidak terlalu memperdulikan sekitarnya. Sedari ia masuk ke kelas bersama Naja, siswa dan siswi dikelasnya tidak berhenti memandang ke arahnya.

Seperti ingin berinteraksi namun ragu karena mimik wajah Winny yang kurang bersahabat. Ada sedikit rasa segan untuk mengganggu Winny.

Kepalanya tertunduk diatas meja dengan tangan sebagai bantalan. Sambil memejamkan mata, ia berfikir sejenak. Banyak pertanyaan berputar di otaknya. Salah satunya rasa penasarannya yang kembali muncul ketika berhadapan dengan Naja.

'Itu Naja ingat gue gak ya pernah satu sekolah dulu?' Gumamnya dalam hati.

Terbesit niat untuk menanyakan keadaan teman SMPnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Naje. Tapi sepertinya sifat jaim Winny belum sembuh dan membuatnya mengurungkan niat.

Kring kring

Bel berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai. Winny menghela nafas lalu menegakkan tubuhnya. Matanya menelisik ke kanan dan kekiri. Ia baru sadar, kalau saat ini dirinya duduk dibangku paling belakang dekat jendela karena hanya bangku itu yang tersisa.

'Sial.' upatnya dalam hati. Walaupun kelihatannya ogah-ogahan namun jika menyangkut pelajaran, Winny tetaplah siswi yang cukup patuh.

☀️☀️☀️

Winny berjalan gontai menuruni selangkah demi langkah anak tangga. Setelah jam pelajaran selesai ia berniat langsung pulang kerumah karena jujur ia sangat mengantuk sedari tadi.

Tangannya sibuk memandangi benda pipih miliknya dan mengetikkan sesuatu disana. Memberitahu kepada sang kakak yang hendak menjemputnya untuk tidak perlu datang. Karena ia sudah tidak sabar menunggu dan memutuskan untuk naik taksi.

Namun ketika Winny hendak berjalan keluar pelataran gedung sekolah, matanya terpaku pada sosok lelaki yang sedang berbicara dibangku tengah mobil dengan pintu yang masih terbuka.

Sosok yang tidak asing itu sedang berbicara dengan Naja.

Winny refleks berlari kearah mobil dan berteriak " NAJA.... "

Sebenarnya Winny ingin memanggil nama Naje. Tapi karena ia ragu dan takut salah orang, maka nama Naja yang ia gunakan.

Mendengar teriakan, Naja refleks membalikkan badannya membuat sang lawan bicaranya terlihat dengan jelas. Dan benar saja, orang yang ada didalam mobil tersebut adalah Naje.

NAJE- The Innoncent ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang