12

18.4K 1.2K 41
                                    

Sore harinya...

Visha sedang berbelanja keperluan sehari-hari di supermarket, gadis itu tidak sengaja bertemu Marbella yang sedang berbelanja bersama Rafael.

"Hai kak Visha." Ucap Marbella sambil tersenyum sok manis.

"Visha." Ucap Rafael terkejut melihat Visha.

Visha hanya menatap datar melihat kedua orang itu, setelah itu dia kembali tidak mempedulikannya.

"Kak Visha, aku dan Rafael akan segera bertunangan." Ucap Marbella sok lembut.

"Lalu? Apakah kau lupa kalau aku bukan lagi bagian keluarga Drew? bodoh." Ucap Visha.

"Tapi kak Visha masih tetap kakak aku." Ucap Marbella pura-pura sedih.

"Visha,jangan berbicara seperti itu pada Bella. Dia kembaran mu." Ucap Rafael.

"Itu dulu bukan sekarang,jangan menggangguku berbelanja." Ucap Visha datar.

"Kenapa hiks...hiks...kak Visha berbicara seperti itu?" Ucap Marbella langsung mengeluarkan air mata buayanya.

"Aku tidak peduli, sebaiknya kalian menjauhlah dari ku." Ucap Visha datar langsung meninggalkan tempat itu karena dia tidak mau berurusan dengan Marbella dan Rafael.

"Kamu berubah, Visha." Ucap Rafael.

Visha menghentikan langkahnya dan tersenyum sinis mendengar ucapan Rafael yang mengatakan dirinya berubah.

"Aku berubah? memangnya kenapa kalau aku berubah?" Ucap Visha sambil tersenyum sinis langsung membayar belanjaan nya.

Sedangkan Marbella diam-diam mengepalkan tangannya karena tidak berhasil mempermalukan Visha.

"Sayang,aku ingin acara pertunangan kita di gelar dengan mewah." Ucap Marbella menatap kearah Rafael.

"Tentu, sayang." Ucap Rafael.

Visha sudah selesai membayar belanjaan nya dan dia keluar dari supermarket,gadis itu melihat Xannon sedang menunggunya di parkiran mobil.

"Mas." Ucap Visha berjalan menghampiri Xannon.

"Hai, sweetheart." Ucap Xannon sambil tersenyum manis.

"Maaf membuat mu menunggu lama,tadi aku bertemu dengan mantan kembaran ku dan mantan kekasih ku." Ucap Visha.

"Apakah mereka membuat masalah dengan mu?" Ucap Xannon sambil membuka pintu mobil untuk Visha.

"Sedikit, terima kasih." Ucap Visha masuk ke dalam mobil.

Xannon masuk ke dalam mobil dan mengemudi mobil lalu meninggalkan tempat itu.

"Sama-sama, sayang." Ucap Xannon.

"Gadis jalang itu terang-terangan mengatakan bahwa dia akan bertunangan dengan mantan kekasih ku,dia cukup berani sekali." Ucap Visha sambil tersenyum menyeringai.

"Jadi apa yang akan kamu lakukan, sayang?" Ucap Xannon menatap Visha.

"Aku akan memberikan sebuah hadiah yang tidak bisa mereka lupakan." Ucap Visha.

"Apakah kamu akan datang ke acara itu?" Tanya Xannon.

"Aku belum tahu." Ucap Visha.

"Sesuai dengan ucapan saya tadi,saya akan menginap di apartemen mu." Ucap Xannon.

"Hm." Gumam Visha.

Visha membuka bungkus es krim dan setelah itu dia makan es krim yang dia beli di supermarket tadi.

⭐⭐⭐⭐⭐

Malam harinya...

  Visha sedang memasak makan malam untuk dirinya dan Xannon, sekarang pria itu memeluk gadis tersebut dari belakang.

"Jangan memeluk ku,mas. Nanti masakan ku bisa gosong." Ucap Visha.

"Saya suka memeluk mu." Ucap Xannon.

"Tapi nanti masakan ku bisa gosong kalau mas terus memeluk seperti ini." Ucap Visha.

"Baiklah." Ucap Xannon langsung melepaskan pelukannya.

Visha memasak makan malam dengan cekatan sedangkan Xannon menatap calon istrinya yang sedang memasak.

'saya tidak sabar untuk menikah dengan Visha,dia benar-benar sudah cocok menjadi ibu sambung Briana dan Brian. Dan calon ibu dari anak-anak saya.' batin Xannon.

Tidak lama kemudian Visha sudah selesai memasak,gadis itu menghidangkan nasi goreng spesial dan omelette di meja makan.

"Makanannya sudah siap." Ucap Visha.

"Sepertinya enak." Ucap Xannon.

"Ayo silahkan cicipi." Ucap Visha.

Xannon langsung mencicipi makanan yang di buat Visha, pria itu makan dengan lahap.

"Bagaimana? apakah enak?" Ucap Visha menatap Xannon.

"Ini sangat enak sekali, sayang." Ucap Xannon.

"Makanlah dengan baik." Ucap Visha.

Visha pun makan dengan begitu tenang, begitu juga dengan Xannon. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring saja.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion D'Alston...

Briana dan Brian sekarang makan malam bersama di ruang makan, mereka berdua tahu kalau papa mereka menginap di apartemen calon mama sambung mereka.

"Papa pasti sekarang makan enak yang di masak Visha." Ucap Briana.

"Kau benar,kak." Ucap Brian.

"Bagaimana besok kita mengunjungi papa dan Visha?" Ucap Briana.

"Papa hanya menginap satu malam di sana,kak. Pasti papa akan pulang besok hari." Ucap Brian.

"Aku tidak yakin papa akan pulang besok pagi,aku yakin pasti papa akan mengajak Visha berkencan lagi." Ucap Briana.

"Kak, kalau papa dan Visha menikah nanti. Kakak memanggil Visha dengan panggilan apa?" Ucap Brian menatap kearah kakaknya.

"Mommy,aku akan memanggil nya mommy." Ucap Briana.

"Sepertinya bagus,kalau begitu kita akan memanggil nya mommy. Dan kita akan memanggil papa dengan panggilan Daddy." Ucap Brian.

"Ide bagus,Brian." Ucap Briana.

"Kita harus membicarakan ini pada papa, semoga saja dia setuju." Ucap Brian.

"Aku yakin dia akan setuju dengan ini,tapi tidak salahnya kita bertanya pada papa." Ucap Briana.

"Kak, bagaimana mama ingin meminta rujuk pada papa?" Ucap Brian.

"Kau tenang saja karena aku bisa mengurusnya, apalagi aku tidak sudi dia kembali bersama papa." Ucap Briana.

"Kita harus menghabisi mama, apalagi papa tidak mempermasalahkannya." Ucap Brian.

"Hm." Gumam Briana.

Xannon juga seorang ketua mafia yang terkenal di penjuru dunia,dia juga sangat kejam dan dingin pada semua orang. Nama organisasi mafianya adalah Lucifer yang terkenal kejam dan tidak berperasaan, setiap negara memiliki anggota mafia Lucifer. Tidak ada yang berani melawan mafia ini,Brian yang di gadang-gadang untuk menjadi pengganti Xannon namun Brian menolak. Namun Xannon tidak mempermasalahkan kalau kedua anaknya tidak mau menjadi ketua mafia karena dia tahu kalau menjadi ketua mafia memiliki tanggung jawab yang besar.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

REINKARNASI VISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang