Siang harinya...
Visha menonton film hantu bersama Briana di ruang keluarga, sedangkan Xannon pergi ke markas mafia nya karena ada sedikit masalah di sana dan Brian ikut bersama papanya ke sana.
"Jadi kapan kamu dan papa ku menikah, Visha?" Tanya Briana sambil makan popcorn saat hantu muncul.
"Aku tidak tahu, memangnya kenapa?" Ucap Visha sambil minum cola.
"Aku ingin punya adik." Ucap Briana.
Uhuk..uhuk...
Visha tersedak minum cola karena mendengar ucapan Briana, sedangkan Briana hanya memasang wajah polosnya saja.
"Astaga Briana." Ucap Visha.
"Memangnya kenapa, Visha? apakah aku salah meminta adik." Ucap Briana polos.
"Sebaiknya kamu nonton film hantu saja." Ucap Visha.
'kenapa dia bertanya soal itu?aku jadi malu.' batin Visha.
"Aku senang papa bisa bertemu dengan mu, karena kamu bisa membuat papa menjadi orang yang lebih baik." Ucap Briana.
"Aku juga senang bertemu dengan papa mu, Briana. Karena dia bisa membuat ku mengenal apa arti cinta sebenarnya,dia mencintai ku apa adanya dan menerima semua kekurangan ku." Ucap Visha sambil tersenyum manis.
Visha tidak menyadari kalau Xannon sudah pulang dari markas, sekarang pria itu berada di belakangnya.
"Aku mau ke kamar dulu ya, Visha. Soalnya ponsel ku tertinggal di sana." Ucap Briana karena dia ingin meninggalkan tempat itu.
"Jangan lama." Ucap Visha.
"Ok." Ucap Briana langsung meninggalkan tempat itu.
Visha menonton film hantu dengan begitu serius sehingga dia tidak menyadari bahwa Xannon duduk di sampingnya,pria itu mengelus rambut Visha.
"Cepat sekali kamu kembali, Briana." Ucap Visha tanpa menatap kearah Xannon.
"....."
Visha menyadari bahwa Briana tidak menjawabnya,gadis itu langsung menatap kearah sampingnya dan melihat Xannon tersenyum lembut padanya.
"Mas kenapa tidak bilang kalau sudah pulang?" Ucap Visha.
"Saya ingin memberikan kejutan untuk mu, sayang." Ucap Xannon.
"Bagaimana pekerjaan mas?" Tanya Visha.
"Sudah beres,hanya tikus kecil yang ingin bermain-main dengan saya." Ucap Xannon sambil mengelus rambut Visha dengan lembut.
"Apakah sudah di basmi?" Tanya Visha sambil menyandarkan kepalanya di dada bidang Xannon.
"Sudah, sayang. Bahkan sampai ke akar-akarnya." Ucap Xannon.
"Aku sudah memikirkan penawaran yang menyuruhku untuk tinggal di sini,aku menerima tawarannya." Ucap Visha.
"Saya senang mendengarnya, sayang. Saya akan menyuruh para bodyguard untuk mengambil semua barang-barang mu di apartemen Rose." Ucap Xannon memeluk Visha dengan mesra.
"Dan ini blackcard untuk mu sebagai pengganti uangmu 1 M,saya harap kamu menerimanya." Ucap Xannon menyodorkan blackcard pada Visha.
"Terima kasih,mas." Ucap Visha langsung mengambil blackcard itu.
Cup
Visha mencium bibir Xannon sedangkan Xannon tersenyum melihat tingkah calon istrinya.
"Sama-sama, sayang." Ucap Xannon mengecup dahi Visha.
"Mas,aku ingin bertanya sesuatu padamu." Ucap Visha menatap kearah Xannon.
"Tanyakan saja, sayang." Ucap Xannon.
"Apakah keluarga mas tahu kalau kita berdua menjalin hubungan?" Tanya Visha.
"Mereka sudah tahu, sayang. Saya sudah memberitahu mereka saat pertama kali bertemu, mereka setuju dengan keputusan saya." Ucap Xannon.
"Mas, Briana bertanya kepada ku. Kapan kita menikah?" Ucap Visha.
"Kita menikah setelah kamu membalas dendam pada keluarga mu dan orang-orang yang menyakitimu, memangnya kenapa dia bertanya?" Ucap Xannon.
"Dia menagih seorang adik." Ucap Visha gugup dan kedua pipinya memerah.
"Benarkah?" Ucap Xannon mulai menggoda Visha.
"Mas." Ucap Visha memukul pelan dada bidang Xannon.
"Sakit, sayang." Ucap Xannon pura-pura sakit.
"Aku tidak peduli." Ucap Visha terus memukul dada bidang Xannon.
Xannon langsung memeluk Visha sehingga gadis itu berhenti memukul dada bidangnya,Brian langsung menuju ke kamarnya karena tidak mau mengganggu kemesraan papanya dengan calon mama sambungnya.
"Bagaimana kita mewujudkan permintaan Briana?" Ucap Xannon.
"Tunggu sampai kita menikah,mas. Aku tidak mau hamil luar nikah." Ucap Visha.
"Baiklah kalau itu mau mu,saya tidak bisa memaksa mu." Ucap Xannon mencium kepala Visha.
"Aku mencintaimu,mas Xannon." Ucap Visha.
"Saya juga mencintaimu, sayang." Ucap Xannon.
"Mas." Ucap Visha.
"Iya, sayang." Ucap Xannon.
"Terima kasih." Ucap Visha.
"Terima kasih untuk apa?" Tanya Xannon.
"Terima kasih sudah mencintai ku dan menerima semua kekurangan ku, aku merasa sangat beruntung bisa bersama mas. Aku tidak pernah sebahagia ini saat bersama Rafael,tapi saat bersama mas. Aku merasa sangat bahagia." Ucap Visha.
"Saya juga merasa bahagia saat bersama mu, Visha. Kamu yang satu-satunya yang membuat saya tertarik, hanya kamu yang bisa membuat saya nyaman setiap saat." Ucap Xannon.
"Lalu kenapa mas bisa menikah dengan wanita itu?" Tanya Visha.
"Saya mencintainya namun saya lebih mencintaimu, hanya kamu satu-satunya perempuan yang menempati hati saya. Kamu adalah ratu hati saya." Ucap Xannon.
"Dan kamu adalah raja hati ku,mas." Ucap Visha mencium pipi Xannon.
"Mau berkencan?" Ucap Xannon.
"Berkencan ke mana?" Tanya Visha.
"Ke halaman belakang,di sana ada taman dan juga danau. Sangat cocok untuk berkencan." Ucap Xannon.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita berkencan." Ucap Visha.
Xannon memegang tangan Visha dengan lembut, mereka berdua pun menuju ke halaman belakang untuk berkencan.
TBC...
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINKARNASI VISHA
Fanfictionhidup kembali karena di berikan kesempatan kedua untuk mengubah hidup nya, mengulangi kehidupan tapi membalas dendam atas penderitaan nya di kehidupan pertama. di khianati orang yang dia cintai,di bunuh oleh suaminya sendiri, kembarannya berselingku...