3

27.6K 1.9K 98
                                    

Esok harinya...

Visha masih tertidur pulas namun tiba-tiba ponsel milik Briana berdering, karena Briana juga tidur di kamar itu. Dengan terpaksa Visha mengangkat telpon tersebut.

"Briana masih tidur." Ucap Visha.

"Siapa?" Ucap pria itu dengan datar.

"Sahabatnya Briana, Alexia Visha." Ucap Visha sambil menguap karena masih mengantuk.

"Bangunkan dia." Ucap pria itu.

"Briana,ada yang mau bicara dengan mu." Ucap Visha.

"5 menit lagi, Visha. Aku masih mengantuk." Ucap Briana.

Visha pun kembali tidur karena dia benar-benar sangat mengantuk karena Visha dan Briana sempat saling curhat, sedangkan pria yang menelpon Briana hanya mendengar dengkuran halus Visha.

Tut

  Pria itu memutuskan telepon sepihak,dia sangat kesal anak perempuannya tidak memberitahu dirinya kalau ingin menginap di tempat sahabatnya. Pria itu bernama Xannon Graylen D'Alston papa kandung Briana dan Brian. Dia juga seorang duda tampan dan bercerai dengan istrinya karena istrinya ketahuan berselingkuh dengan rekan bisnisnya. Sekarang usia nya 40 tahun dan wajahnya masih sangat tampan,belum berkeriput sama sekali,rahang tegas, hidung mancung,dan tingginya sekitar 190. Memiliki otot perut sekitar 8 kotak.

Banyak para wanita yang mengantri untuk mendapatkan hati nya tapi dia tidak mempedulikan itu, karena dia ingin fokus pada kedua anaknya saja. Meskipun dia datar dan dingin pada anak-anaknya tapi dia menyayangi mereka dengan caranya sendiri,dia tahu semua perkembangan kedua anaknya.

"Anak itu selalu saja membuat saya khawatir." Gumam Xannon.

⭐⭐⭐⭐⭐

Visha sudah bangun dari tidurnya,gadis itu merapikan tempat tidurnya sedangkan Briana panik karena Xannon menelponnya.

"Kenapa kamu tidak membangunkan ku saat papa menelpon ku?" Ucap Briana menatap kearah Visha yang tampak begitu santai.

"Aku sudah membangunkan mu,tapi kamu tidak menghiraukannya." Ucap Visha menatap datar melihat Briana.

"Seharusnya kamu mengatakan kalau papa ku yang menelpon, astaga pasti aku di tanya kenapa tidak pulang?" Ucap Briana.

"Itu salah mu sendiri." Ucap Briana.

"Visha, tolong antar aku pulang ya. Aku takut papa akan memarahi ku,tolong antar aku ya." Ucap Briana.

"Memangnya tadi malam kamu di antar ke apartemen ini?" Ucap Visha.

"Aku pakai mobil sendiri tapi aku takut saat tiba di sana, nanti papa ku akan memukul ku." Ucap Briana.

"Sorry, Briana. Aku harus mencari cuan dulu,aku mau meretas saham milik papa mu. Uang ku sudah menipis." Ucap Visha.

"Aku berdoa semoga papa ku tidak mengetahuinya,semoga berhasil." Ucap Briana.

Visha mengambil laptop nya dan meretas saham milik perusahaan papa Briana yakni Xannon,dia hanya mengambil saham 15% saja. Lalu setelah itu uang tersebut masuk ke dalam rekening nya.

"Sudah selesai,aku hanya mengambil 15% saja." Ucap Visha menutup sambungan saham perusahaan milik Xannon.

"Berapa?" Ucap Briana.

"75 juta,itu cukup untuk 6 bulan." Ucap Visha.

"Minta juga dong." Ucap Briana.

"Kalau urusan uang langsung lupa dengan masalahnya." Ucap Visha.

Visha transfer uang 10 juta ke rekening Briana, setelah itu dia menyimpan laptopnya ke atas meja.

"Thank you, Visha." Ucap Briana.

"Sama-sama." Ucap Visha.

"Semoga saja papa ku tidak mengetahuinya, karena aku takut dia akan mencari keberadaan mu." Ucap Briana yang sedikit khawatir pada sahabatnya.

"Kamu tenang saja, Briana. Papa mu tidak akan mengetahuinya, apalagi aku juga pernah mengambil saham 20% di perusahaan mantan papa ku tapi dia tidak curiga pada ku." Ucap Visha.

"Asal kamu tahu, keamanan perusahaan papa ku itu sangat ketat tapi kamu berhasil mengambil sedikit sahamnya. Aku bangga pada mu, Visha." Ucap Briana.

"Apa yang tidak bisa dilakukan oleh ku, keamanan yang ketat saja aku mampu meretasnya. Ooo iya apakah kamu lapar?" Ucap Visha.

"Iya,aku sangat lapar." Ucap Briana.

"Kalau begitu ayo kita ke dapur, bantu aku memasak untuk sarapan kita." Ucap Visha.

"Tapi aku tidak bisa memasak." Ucap Briana.

"Aku akan mengajari mu cara memotong sayur." Ucap Visha.

"Baiklah kalau begitu, aku akan membantu mu memasak." Ucap Briana.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di mansion D'Alston...

Xannon terkejut melihat sahamnya di retas sebanyak 15%,baru kali ini ada orang yang berani meretas saham milik perusahaan nya.

"Siapa yang sudah berani meretas keamanan perusahaan saya? sepertinya orang ini cukup hebat." Gumam Xannon.

Xannon mengambil ponselnya untuk menghubungi tangan kanannya yang berprofesi sebagai hacker juga.

"Edward, tolong cari orang yang sudah berani meretas saham milik perusahaan saya." Ucap Xannon dengan datar.

"Baik, tuan besar." Ucap Edward Miller tangan kanan Xannon sekaligus sahabatnya.

Tut

Xannon memutuskan telepon sepihak dengan Edward, pria itu memikirkan siapa orang yang sudah berani bermain-main dengan dirinya.

"Saya tidak segan-segan menghabisi nyawa orang itu yang sudah berani bermain-main dengan saya." Gumam Xannon.

TBC...

REINKARNASI VISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang