DLM-! S2 11

762 33 3
                                    

Hallo semua~
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan meng-klik bintang dipojok bawah kiri ya guys~

.
.
.
.

'Ajojing ala ala ajojing~'

/Tutt

"Kenapa??"

"Kamu dimana Alan? Saya cari kamu sekarang"
tanya Kalista dari seberang sana

"Gausah cari gue, gue ga butuh bantuan lo"

"Hahh... maafkan saya sudah membuat kamu seperti ini. Saya akan ke tempat kamu sekara-"

"GUE BILANG GAUSAH!!"

Teriakan tersebut berhasil membuatnya dipandang publik. Alan menggerutu dalam hati, susah sekali berbicara jika dia sedang berada diluar

"Saya akan paksa kamu" kalista memutuskan panggilannya

Alan geram dengan tingkah laku perempuan itu, tak habis-habisnya membuatnya kesal. Ditambah dengan baterai hpnya yang sudah sekarat sekarang ini, membuatnya ingin pingsan

Sedangkan ditempat lain~

Kalista memasukkan ponselnya kedalam saku celananya, sejenak ia menghela nafas kasar. Mungkinkah dia harus kasar kepada alan saat ini? Anak itu akan susah diatur kedepannya..

"Lacak ponselnya dan cari tempat dia berada sekarang! Siapkan mobil untuk berangkat sekarang juga, jangan lupa untuk membawa tali" perintah kalista

"Tambahkan beberapa orang lagi untuk mengikutiku dari belakang, kucing manisku itu sepertinya akan susah dijinakkan kali ini" lanjutnya

Para bawahannya langsung menunduk hormat dan berlalu pergi guna mengikuti perintah dari bos mereka.

Kalista memandang datar tas sekolah milik Alan, bagaimana pun juga dia akan membawa kembali miliknya kedalam rumah ini

Walaupun sampai menangis darah?

Selang beberapa menit, bawahan Kalista yang tadi, datang kembali membawa tali dan juga alat-alat lainnya

"Bos.. Semua sudah siap!" ucap salah satu orang bawahan Kalista

"Kau sudah menyiapkan alatnya?" tanya kalista

"Sudah"

"Bagus, bonusmu akan kuberikan setelah kau berhasil menangkapnya"

"Baik!"

Setelah percakapan itu, mereka mulai pergi kearah mobil yang disediakan untuk menjemput kesayangan milik Kalista.

Mereka berharap semoga tuan muda itu tak disakiti oleh nyonya besar mereka nanti..

...

Alan masih saja berjalan, kakinya seolah tak berhenti tanpa tujuan yang pasti. Kini dirinya berjalan seolah tak tahu arah, ingin pulang. Tapi kerumah siapa??

Badannya masih berbalut baju sekolah, dapat orang pandang bahwa dia masih anak sekolahan biasa

Padahal dirinya adalah sesosok pemuda bingung terhadap tujuan hidupnya, mungkin beberapa saat lagi dia akan mengarahkan dirinya pada jalanan seolah memeluk mobil yang akan datang

Haha lucu

Lucu sekali hidupnya, dipermainkan oleh dunia. Jika bisa, jangan buat dia hidup didunia ini. Bremshake

Alan mengambil ponsel miliknya dalam saku celananya, ingin sekedar mengecek jam dan waktu sholat

15.08 WIB

Aneh sekali, padahal dari pagi dirinya belum makan. Tapi perutnya seolah tak berdemo, apakah karena dia sedang menelan kepahitan hidupnya sendiri??

Jauh dibelakang tubuhnya, terdapat 4 mobil berwarna hitam yang mengarah padanya. Masih belum Alan sadari, bahwa itu adalah rombongan anak buah Kalista

/Brrrmmm Brmmm

Kini Alan membalik badannya, dia menyadari ada suara mobil dari kejauhan. Sehingga dia beralih dari trotoar ke jalanan yang akan dilalui oleh mobil-mobil tersebut

Seraya merentangkan tangannya, Alan kini sudah siap. Siap untuk Mati dan pergi dari dunia sialan ini

.
.
.

Dapat kalista lihat didepannya, murid manisnya itu sedang merentangkan tangan minta ditabrak

Bibirnya mengukir senyum tipis, apakah ia pikir bisa mati secepat itu dari seorang Kalista Demora??

Tidak.

"Jangan sampai melukainya, atau seluruh tubuhmu akan kumakan" ucap kalista pelan dan dapat ditangkap oleh bawahannya yang sedang menyopir

/Ckittt

Rem diinjak dengan keras sehingga menghasilkan suara decitan, kalista sama sekali tak berekspresi ketika bawahannya itu mengerem mendadak seperti itu

Alan yang menyadari bahwa dirinya belum melayang, kini membuka matanya

"Ehh, masih hidup ternyata" ucapnya seraya mengecek seluruh badannya

Kalista keluar dari dalam mobil, begitupula dengan para bawahannya. Mereka semua mengelilingi Alan dan kalista membentuk lingkaran

Alan menatap geram pada wanita didepannya ini, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum dan bersidekap dada

"Lo mau apa??!" tanya Alan dengan suara yang meninggi

Wanita ini tak harus dihormati lagi, dia sudah muak dengan wanita. Argggh

"Saya? Saya mau kamu." balasnya seraya mendekat ke arah Alan

Alan berjalan mundur ketika guru sialannya itu mendekat, sayangnya ada bodyguard Kalista disana. Sehingga mustahil untuknya bisa lari

"Ikut saya atau saya paksa???" tanya kalista dengan suara yang lembut

"Gue ga mau ikut lo!" balas Alan dengan tatapan maut

Kalista yang mendengar itu menjadi tersenyum semakin lebar, memang benar dugaannya. Alan akan susah dijinakkan kali ini

"Kamu memang lebih suka dikasarin ya, Ikat dia!!" perintah Kalista

Alan yang mendengar itu sontak terkejut, kini dia sudah dipegang oleh algojo-algojo milik kalista

"Woii, jangan seenaknya dong. Kalo gue ga mau ya ga mau berarti!"

"Kan saya sudah tawarin secara halus, kamu sendiri yang menyia-nyiakannya" balasnya seraya mengangkat dagu milik alan memggunakan telunjuknya

Alan memalingkan mukanya menghadap ke arah lain

"LEPASIN GUE ANJING!!!"

"Jangan harap"

"BRENGSEK LO KALISTA!!"

"Maaf Tuan, saya tidak akan menyakiti anda. Hanya mengikat dan memasukkan anda kedalam mobil saja" ucap salah seorang bawahan kalista

"GUE GA MAU-MHMHMM"

Tangannya sudah terikat rapi dibelakang, mulutnya sudah ditutup kain. Lengkap sudah. Ia lagi-lagi diculik

Sialan

Alan masuk di mobil yang sama dengan Kalista, rambutnya bahkan sudah dielus oleh wanita bajingan itu.

Ingin sekali Alan melayangkan tinju kepadanya, tapi terhalang karena tangannya yang terikat

Sungguh sialan.

TBC















Don't like me-! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang