DLM-! S2 14

482 21 4
                                    

Kalista dengan Raka berbincang sangat lama, mereka berdua melupakan sosok yang penting sebenarnya.

"Kalista...gimana perasaan kamu??" tanya raka dengan gugup

"Perasaan?" beo kalista

"Iya, kamu masih suka ga sama aku??" tanya raka

Raka memalingkan wajahnya karena tak kuasa menahan malu. Sementara kalista diam membisu tak mampu membalas pertanyaan dari teman seperjuangannya

"A-aku...."

"Boss!"

Anak buah kalista datang menyela, terlihat mereka berempat lari ngos-ngosan.

"Ada apa??!" tanya kalista dengan suara datar

"Anak itu...melarikan diri" ungkap salah satu bawahan kalista

Mereka berempat tak berani memandang wajah pemimpin mereka. Perasaan semuanya campur aduk. Kalista saat ini harus senang atau sedih dia tidak bisa mengungkapkannya

Disisi posistifnya, sepertinya raka masih mencintainya dan ingin mereka kembali pada hubungan lama mereka

Disisi negatifnya, Alan melarikan diri dan entah kemana anak itu pergi

Kalista merasa pusing dengan semua ini. Dia memijat pangkal hidungnya

"Biarkan saja, dia akan kembali ke sini..." ucap kalista dengan lemas

Tampak para pengawal tersebut terkejut dengan perkataan bosnya. Biasanya bosnya ini akan mendapatkan kucing manisnya itu dengan cara apapun, lalu sekarang? Sepertinya anak itu akan digantikan

"Baik boss, kami permisi"

Mereka semua berlalu dari hadapan bos mereka. Membiarkan dua insan itu berbicara lebih leluasa lagi

"Kal, Alan itu siapa??" tanya raka penuh penasaran

"em? Engga, cuma anak muridku..." balas kalista

"Kal, gimana? Jawaban kamu...." tanya raka lagi

"A-aku..."

...........................................................

Alan dan perempuan itu berjalan menyusuri hutan-hutan. Alan memandang heran dengan wanita didepannya ini.

Mereka berjalan jauh memasuki hutan-hutan itu, alan semakin bingung sekarang.

"Btw nama lo siapa??" tanya Alan memecah keheningan

"Masa kamu ga inget sihh, ini aku lho Viona" balas viona dengan wajah cemberut

"Ohh ketua kelas.."

"Viona! Bukan ketua kelas. Kenapa sih kamu suka banget manggil aku ketua kelas!" marah viona dengan tangan terlipat didepan dada

"Eee, biar lebih keren" senyum Alan

"Oh jadi aku keren yaa~!" tanya Viona antusias

"ga"

Viona memasang wajah cemberut mendengar perkataan Alan.

"Vina-"

"Bukan Vina atuh, Viona!" marah viona lagi

"Ee Viona, ini kan bukan jalan menuju ke kota. Kenapa kita berjalan ke sini??" tanya Alan penasaran

"Haduhh, rumah aku itu jauh dari kota, sebenarnya ada sih jalan lain. Tapi disana banyak begal, takut aku. Kalo disini kan aman.." balas viona

"Viona..." panggil alan

"Ya?? Kenapa?"

"Lo bukan viona"

"M-maksud kamu?" tanya viona memastikan

"L-lo bukan Viona! Tunjukin diri asli lo!"
gertak alan

"Alan, ini aku. Kok kamu ga percaya gitu sama aku"

"M-mana kaki kamu? Rumah lo mana ada kesini jalannya pea! Rumah lo kan disamping rumah gue!"

Alan sekarang sangat takut, kakinya serasa tak bisa digerakkan

"Oh, sudah tau yaa.." wanita itu tersenyum melihat alan







































TBC

Don't like me-! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang