🕊Ch {4}

777 121 8
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

....

Sepulang dari sekolah, Louis tidak langsung menuju ke rumahnya. Pemuda itu menyempatkan diri untuk membeli cokelat yang beberapa hari ini selalu dirinya makan karena rasanya sangat enak.

Tiba di minimarket yang selalu dirinya kunjungi untuk membeli cokelat kesukaannya, Louis langsung masuk dan menyapa perempuan penjaga kasir terlebih dahulu yang selalu menyambutnya dengan senyuman ramah setiap kali dirinya datang ke sana.

Perempuan yang berdiri di kasir menyapa Louis dengan pipi merona.

"Ingin membeli cokelat kesukaanmu lagi?" Perempuan itu bertanya dengan senyuman manis di bibirnya.

Louis terkekeh kecil. "Yah, cokelat itu menjadi makanan baru kesukaanku sekarang. Maka dari itu, selalu sediakan stoknya, ya." Pemuda itu mengedipkan matanya genit.

Perempuan penjaga kasir tersebut kembali merona dan tersenyum malu-malu seraya mengangguk.

Louis tertawa kecil, lalu berpamitan dan langsung pergi menuju rak dimana cokelat kesukaannya berada.

Sampai di depan rak tersebut, pemuda itu menyerngit karena cokelat kesukaannya hanya tersisa satu.

Saat ingin mengambil cokelat itu di rak kedua dari atas, Louis terdiam saat sebuah tangan juga terulur dan memegang coklat yang ingin dirinya ambil.

Menoleh ke belakang, Louis melihat bahwa itu adalah seorang laki-laki yang mungkin sedikit lebih tua darinya dengan memakai pakaian kasual dengan tas yang tersampir di bahu kirinya. Sepertinya ia adalah seorang mahasiswa kampus.

Mereka saling pandang, laki-laki itu menunduk dan menatap Louis yang sedikit lebih pendek darinya dengan pandangan datar.

Tersenyum manis, Louis melepaskan tangannya dari coklat yang sedang mereka pegang bersama, lalu memilih mengambil coklat dengan merek lain di rak bawah.

Louis menunjukkan coklat itu pada laki-laki yang masih memegang coklat kesukaannya di rak kedua dari atas seraya menatap ke arahnya dengan mata malas. Menggoyang-goyangkan coklat di tangannya, pemuda itu kemudian tersenyum manis, lalu melenggang pergi dari sana menuju kasir.

Laki-laki yang baru saja mengambil satu-satunya sisa cokelat di rak kedua dari atas tersebut menatap Louis yang sepertinya sedang menggoda penjaga kasir, terlihat bahwa perempuan yang berdiri di meja kasir tersebut tersenyum malu-malu dengan pipi merona.

Mengerutkan alisnya sedikit, laki-laki tampan dengan rambut Cokelat Mauve dan mata berwarna Gray itu kemudian juga berjalan menuju kasir dengan cokelat kesukaan di tangannya.

Louis selesai membayar dan memilih langsung pergi dari sana.

Tepat setelah pemuda itu pergi dari kasir, laki-laki yang baru saja mengambil satu-satunya sisa cokelat kesukaan Louis juga tiba di kasir untuk membayar cokelat miliknya.

Dein GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang