Happy Reading
....
Malamnya, Louis bersiap ingin jalan-jalan ke luar bersama dengan keempat sahabatnya. Pemuda itu merasa sangat suntuk jika terus berada di rumah karena ada istri kedua ayahnya di sana. Wanita itu cerewet sekali dan selalu datang ke kamarnya dengan berbagai alasan tidak jelas.
Louis merasa kesal dan tidak nyaman.
Di kamarnya, Louis sudah siap dengan memakai kaos putih yang di padukan dengan kemeja hitam, trucker jaket hitam, celana jeans hitam dan sneakers putih. Setelah memakai parfum dan mengambil ponselnya, pemuda itu keluar dari kamar.
Turun ke bawah, Louis melihat ayahnya sedang bermesraan dengan Cessia di sofa sembari menonton TV.
Memilih abai, Louis berjalan melewati mereka. Namun, Cessia menyadari keberadaannya dan malah memanggil namanya.
"Louis? Kemana kau akan pergi?"
Berhenti berjalan, Louis menjawab tanpa menoleh. "Keluar."
Saat ingin melanjutkan langkahnya, Cessia kembali bertanya. "Dengan siapa kau akan keluar?"
Menoleh pada istri kedua ayahnya itu, Louis kembali membalas dengan wajah dingin. "Kenapa kau bertanya? Bukan urusanmu dengan siapa aku keluar."
Melihat penampilan Louis, Cessia sedikit tertegun. Pemuda itu terlihat sangat tampan dan keren dengan penampilannya sekarang.
Mendengar jawaban tidak sopan putranya, Deran ingin marah. Namun, Cessia dengan cepat mengelus tangannya dan memberi kode agar tidak marah. Menghela napas, pria itu akhirnya tidak jadi memarahi Louis.
Kembali menoleh pada Louis, Cessia tersenyum manis. "Aku hanya ingin memberitahumu bahwa tidak baik keluar malam dengan seorang gadis. Lebih baik kau tetap di rumah daripada berkeliaran di luar sana dengan seorang gadis yang mungkin membawa pengaruh buruk untukmu." Nasehatnya dengan suara lembut.
Mendengar itu, Louis terkekeh sinis. "Jangan sok tahu. Aku menerimamu di sini bukan berarti kau bisa mengatur kehidupanku. Urus saja urusanmu sendiri dan jangan pedulikan aku."
Setelahnya, Louis dengan cepat berbalik.
Deran emosi mendengar jawaban putranya tersebut dan membentaknya dengan marah. "Kurang ajar! Jaga ucapanmu, Louis! Ibumu hanya merasa khawatir jika kau melakukan pergaulan bebas di luar sana!"
Namun, Louis sama sekali tidak peduli dengan bentakan ayahnya. Pemuda itu bahkan sudah keluar dari rumah.
Cessia mengelus lengan Deran untuk menenangkan amarah pria itu. "Tenanglah, sayang. Aku baik-baik saja, salahku karena tiba-tiba saja melarangnya seperti itu padahal aku hanya pendatang baru di rumah ini." Katanya dengan wajah sendu.
Deran menghela napas. "Lain kali, acuhkan saja dia. Biarkan dia merasakan bagaimana akibatnya jika dia tidak mematuhi perkataanmu. Pergaulan tidak baik di luar sana akan membuatnya tersadar pada akhirnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dein Gift
De TodoDia memiliki keinginan untuk kabur dari dunia nyata. Hingga kemudian, mengakhiri hidupnya sendiri menjadi pilihan terakhir yang ia pilih. Namun, sepertinya surga maupun neraka tidak mau menerima jiwanya dan malah melemparkannya ke dalam tubuh seora...