Dia memiliki keinginan untuk kabur dari dunia nyata. Hingga kemudian, mengakhiri hidupnya sendiri menjadi pilihan terakhir yang ia pilih.
Namun, sepertinya surga maupun neraka tidak mau menerima jiwanya dan malah melemparkannya ke dalam tubuh seora...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading ....
Saat pulang ke rumah, hal pertama yang Louis lihat adalah ibunya yang jatuh ke lantai setelah ditampar dengan begitu keras oleh ayahnya.
Pemuda itu membelalak.
"Ibu!"
Louis dengan cepat melindungi ibunya saat Deran, ayahnya yang ingin kembali melayangkan tangannya pada wanita itu.
PLAKK!!
Suara tamparan menggema.
"LOUIS!"
Arisa melebarkan matanya saat melihat wajah putranya ditampar oleh suaminya sendiri. Wanita itu menangis keras dan memeluk Louis erat, matanya menatap tajam pada pria yang hanya berdiri dengan wajah tidak merasa bersalah sama sekali.
"KAU GILA?! BERANINYA KAU MENAMPAR WAJAH PUTRAKU!" Arisa berteriak marah diiringi dengan air matanya yang mengalir deras.
"Ibu, aku baik-baik saja." Pemuda itu berusaha keras menekan rasa sakit yang menyengat di pipi kanannya dan menenangkan Arisa yang masih terisak.
"Salahnya karena menghalangiku untuk menamparmu." Deran menjawab datar tidak peduli.
Louis menatap pria di depannya dingin. Setelah tidak pulang sejak kemarin, sekalinya pulang pria itu langsung membuat ibunya menangis. Tidak bisa dimaafkan, ia benar-benar merasa sangat marah.
"Oh? Kenapa kau menatapku seperti itu? Marah aku menampar ibumu?" Deran mengangkat sebelah alisnya dan terkekeh sinis.
"Kenapa ayah menampar ibu?" Tidak mempedulikan ucapan pria di depannya, Louis bertanya dingin.
Menyugar rambutnya ke belakang, Deran kemudian menjawab dengan mata melotot marah. "Jangan ikut campur. Pergi ke kamarmu, aku akan kembali memberi pelajaran pada ibumu."
"Aku sudah besar, ayah. Sebagai seorang anak laki-laki, tugasku adalah melindungi ibu dari pria kejam sepertimu." Balas Louis dengan tatapan tajam.
"Hm, begitukah?" Deran tertawa, kemudian pria itu terdiam dan menarik lengan Louis untuk mengikutinya. "Kemari kau, sialan!" Bentaknya seraya menyeret Louis kasar.
Arisa membelalak. "TIDAK! APA YANG KAU LAKUKAN?! LEPASKAN PUTRAKU, BRENGSEK!" Wanita itu berteriak keras dan berusaha melepaskan tangan Deran yang menyeret Louis kasar.
"Lepaskan aku!" Louis berusaha membebaskan diri, namun cengkraman ayahnya itu sangat kuat.
"JANGAN SAKITI PUTRAKU!" Arisa masih terus berusaha melepaskan Louis dari Deran seraya menangis.
"KUBILANG LEPASKAN!"
PLAKK!!
Arisa menampar pipi Deran dengan penuh emosi. Napas wanita itu menggebu-gebu karena terlalu marah.